19.Those Eyes

220 13 0
                                    

          Siang hari ini.Mungkin hari baru untuk menyelesaikan semuanya.Atau mungkin akan ada tambahan yang tidak akan diketahui oleh orang lain.Seperti saat ini.

Earth tidak menyangka jika dia melihatnya lagi.Wajah indah nan suci yang membuatnya jatuh kedalam jurang yang dalam dan meninggalkan kesan mendalam dihatinya.Sosok indah yang sempat membuat hatinya berantakan.Wajah indah yang tidak pernah dilupakannya.Mix sedang berdiri dihadapan pintu rumah apartmennya.

Mix menunduk hormat.Sepertinya dia harus menyesuaikan gelaran baru mereka.Atau bahkan hati mereka."selamat siang"

"phi new..memberimu lokasi ini?"tanya Earth ragu.

"benar phi-eh.Pa-man.Papa.Iya"Mix terdiam.Sepertinya ini cukup sulit.

"phi new sedang tidur.Tubuhnya cukup panas dan aku mau keluar membelikannya obat."

"papa sakit?"Mix yang mendongak langsung menampilkan wajah khawatirnya.

"dia tidak tidur beberapa hari ini dan tidak beristirehat.Ayo masuk dan rawat dia dengan baik"

"di-mana yang lainnya?"tanya Mix yang masuk dan melihat sekitar karna suasananya cukup sepi.

"nanon sekolah.Frank juga.Phi new meminta mereka untuk kesekolah.Sementara pluem kerumah untuk melihat ayahnya dan aku disini untuk menemani phi new.Oh anggap saja ini rumahmu sementara aku keluar sebentar"

"urm.Baik"

Setelahnya Earth langsung berangkat keluar dari sana.

Entah kenapa hati Mix benar-benar hancur.Melihat interaksi yang canggung itu benar-benar menyakitkan bagi Mix.Atau mungkin bagi Earth juga.



                          🎭🎭🎭


"ayah.."panggil Pluem yang melihat sang ayah berbaring diatas sofa ruang tamu rumah yang terlihat sepi itu.Melihat kondisi berantakkan ayahnya membuatkan Pluem merasa bersalah.Pasalnya dia sempat menyalahi sang ayah yang dipikirnya menggunakan kekerasan terhadap adiknya Frank.

"ayah..maaf."gumam Pluem yang mendudukkan dirinya diatas lantai samping Tay.

Tay tidak bergeming disana membuatkan Pluem bingung.Sehingga Pluem cuba mengambil tangan Tay yang menutupi wajah tampan pria dewasa itu.Namun detik kemudian Pluem terdiam.Melihat wajah pucat pasi yang berantakkan membuatkan hatinya tidak tenang."ayah??"


                      🎭🎭🎭

Akhirnya Earth tiba disana.Dirumah sakit yang langsung ditujunya setelah membeli obatan.Namun dia tidak sempat untuk pulang kerumah pasalnya Pluem tiba-tiba saja menghubunginya dan bilang jika Tay berada dirumah sakit.

Kini Earth menatap wajah sendu yang selama ini memiliki karisma tinggi.Sering bersikap tegas pada siapapun kecuali suaminya.Sering menampilkan wajah tegas yang pemarah dan meninggikan diri agar tidak dipijaki oleh orang lain.Tay Tawan yang tinggi itu sepertinya sedang terlihat jatuh sejatuhnya saat ini.

"phi tay"Earth mendekati Tay yang melamun diatas ranjangnya sedang melihat langit-langit putih yang kosong.

"sepertinya..waktuku sudah tiba"

"waktu apa?"

"apa aku sudah mengajari anak-anakku dengan benar earth?"

"phi..aku tidak mengerti"balas Earth yang kebingungan.

"aku pikir..aku bakal kehilangan semuanya..sehingga aku memaksakan anak-anak untuk menjadi yang terbaik lalu bisa menjaga papa mereka"

"phi..kumohon.Apa yang terjadi padamu?"tanya Earth yang benar-benar ingin tau.

Those Eyes(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang