Wellcome to chapter ten, hallo semua nyaaa. Sebelum kalian semua lanjut baca jangan lupa vote dan komen ya, karena itu semua gratis...
Terimakasih udah sampai sini....
.
.
.
.
."Tapi gue setuju sama Irul, soalnya kan Grace anak nya sadis gitu. Gue aja takut lihatnya, tapi bisa-bisa lo malah jatuh cinta sama dia."
"Dia hampir sempurna, gue suka semua tentang dia, dia gak sesadis yang kalian bayangkan. Dia adalah bidadari tak bersayap yang di takdirkan untuk gue."
Bara dan Irul yang mendengar itu berusaha mati-matian menahan tawa nya. Jujur kata-kata itu terlalu alay untuk modelan Ren yang lumayan cool walaupun kadang kaya reog juga.
"Gue tau lo berdua mau ketawa kan? Tapi gue bilang itu jujur dari dalam hati gue tanpa ada rekayasa."
"Susah kalau dah bucin, udah makan tu keburu dingin gara-gara lo banyak bacot" ujar Bara.
Mereka pun makan sembari bercerita, persahabatan mereka adalah persahabatan yang sangat solidaritas satu sama lain. Saling menghargai dan saling menasehati, itu mengapa persahabatan mereka bisa bertahan lama. Jika banyak yang bilang persahabatan bertiga itu gak enak, kalian salah.
Setelah selesai menghabiskan semua makanan dan minuman mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, Bara dan Irul berniat untuk menyalin jawaban dari tugas biologi yang di berikan Minggu kemarin.
"Ren gue minjam pr biologi lo ya? Soalnya gue belum siap, mana nanti di kumpul lagi" ujar Irul.
"Bukan belum siap, emang lo aja yang malas ngerjainnya. Btw gue juga ya Ren sekalian."
"Ye lo bar, gue kira udah siap tenyata sama aja, emang punya kawan stress ya gini. Ambil aja di dalam tas gue, gue mau pergi bentar ke gedung IPA" ujar Ren, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Mau ketemu my baby hany suiti pay dia mah pasti, emang enak kalau udah punya pacar gak jomblo terus kayak yang di sebelah gue" ujar Irul menyindir Bara.
"Bukan gak punya pacar Rul, gue cuman setia aja sama mantan gue."
"Itu gamon bukan setia goblok!."
"Setia itu, setia menunggu dia kembali."
"Terserah lo Bar gue capek, makan tu mantan." Irul melanjutkan perjalanan meninggalkan Bara di sana sendiri.
Bara yang di tinggal langsung berlari mengejar langkah Irul sembari marah-marah tidak jelas. Sementara Ren berjalan santai menuju kelas 12 IPA 1.
Sesampainya di pintu kelas tersebut ia mengarahkan pandangannya ke dalam ruangan itu untuk mencari di mana kekasih nya itu berada. Cukup lama mencari namun nihil ia tidak menemukan keberadaan Grace.
Tak ingin menghabiskan waktu di sana, Ren memutuskan untuk kembali ke kelas. Namun di tengah perjalanan ia melihat dari kejauhan seseorang yang ia cari-cari sejak tadi. "nah itu dia, btw tu anak lagi bicara sama siapa?, Samperin gak ya?. Samperin aja deh" Ren berbicara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
fille froide [ON GOING]
FantasíaGracella anak tunggal yang hidup dengan rasa trauma dan dendam di dalam dirinya. Hidupnya hanya untuk membalaskan dendam seseorang di masa lalu nya. Hingga suatu hari perjodohan gila terjadi. Yang di mana dia harus menerimanya, dengan berat hati. "...