8.WINK

3.8K 244 9
                                    

HAPPY READING GUYS

*

*

*

*

*

*

*

Hari Minggu telah Datang, Reva mengajak sang putra pergi jalan jalan ke Mall, selama beberapa bulan ini Reva selalu melakukan semuanya sendiri, dia tidak mau dibantu orang lain, apalagi awan, dia sangat tidak Sudi.

Reva dan Daffin memasuki tokoh baju anak, dia memilih beberapa baju untuk Daffin, pertumbuhan Daffin begitu cepat, makanya saja sangat lahab, membuat tubuh Daffin tambah berisi dan menjelma menjadi bayi gembul.

"Sayang, bunda seneng deh kalau Daffin anteng gini"ucap Reva sambil duduk di kursi restoran.

Setelah selesai belanja, Reva mengajak Daffin makan di resto, Reva juga tak lupa membawa susu untuk Daffin dan cemilan buah juga, gigi Daffin mulai tumbuh dan Daffin selalu menggigiti mainan saat ditinggal Reva, alhasil Reva memberikannya buah untuk di makan, daripada menggigit mainannya.

Reva memakan makanannya saat pesanannya sudah datang, Reva pesan steak daging sapi.

Karena sedikit tak nyaman, Daffin grusak grusuk di dalam troli bayi, lama kelamaan menjadi tangis, Daffin menangis saat Reva masih satu suap memakan makanannya.

"Aduh....kok nangis putra bunda hmn???"Reva mau tak mau menghentikan aktivitas makannya dan menggendong Daffin.

"Cup...cup anak bunda....."Reva mencoba menenangkan Daffin, tapi entah kenapa Daffin masih saja menangis, membuat Reva bingung sendiri, ada apa dengan Daffin.

"Boleh aku menggendongnya???"

Reva berbalik saat mendengar suara itu.

"Loh tuan??"

"Iya, ini saya, anda masih mengenal saya rupanya??"kekeh Dhizar, yup ternyata yang menawarkan untuk menggendong Daffin adalah Dhizar.

Dhizar nggak sengaja lewat di mall karena sehabis meeting, tidak ada hari libur bagi Dhizar, dan tak sengaja juga dia melihat Reva kesusahan menenangkan anak nya.

"Mana mungkin saya melupakan orang yang menyelamatkan nyawa putra saya"reva tersenyum tipis.

"Boleh saya mengendong dia???"

"Anda yakin?"

"Iya"

Akhirnya Reva memberikan Daffin pada Dhizar untuk di gendong, setelah berada di gendongan Dhizar, bayi gembul Reva itu berhenti menangis.

"Wah, kau suka ada di gendongan om ya??? nangisnya langsung berhenti loh"Dhizar terkekeh geli karena tangis Daffin mereda begitu ada digendongan nya.

Reva tertegun melihat itu, bagaimana bisa Daffin langsung berhenti saat Dhizar menggendong nya.

"Bahkan ayahnya tidak bisa menenangkan anak nya sendiri, tapi orang lain malah bisa membuat Daffin tenang seperti itu."

Dhizar melirik meja tempat duduk Reva tadi, dahinya mengernyit melihat makanan diatas meja masih utuh.

"Anda belum makan nyonya??"tanyanya pada Reva, membuat Reva tersadar.

"Ah! Iya tuan"

"Lebih baik anda makan saja"

"Tapi Daffin...."

"Biar anak anda sama saya dulu, sebaiknya kamu makan saja"

"Maaf merepotkan Anda"Reva tak enak jika harus menitipkan anaknya pada Pria itu.

PERPISAHAN YANG DIPILIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang