3.DHIZAR

5.3K 308 14
                                    

HAPPY READING GUYS

*

*

*

*

*

*

"Tuan, anda harus dirawat setelah ini!" Gio, assisten pribadi Dhizar, sekaligus sekertaris nya dikantor, mendekati Sang Bos dengan raut wajah khawatir saat keluar dari ruangan transfusi darah.

"CK, kau ini cerewet sekali"kesal Dhizar.

Dhizar menatap sekeliling, ia lihat Reva juga suaminya, Awan.

"Jadi, anda yang telah mendonor kan darah untuk anak saya?"tanya Reva.

"Hmm"Dhizar mengangguk.

"Terimakasih atas bantuannya tuan, saya tidak tau harus bagaimana membalas kebaikan anda" ucap Reva tulus berterima kasih atas bantuan Orang baik didepannya ini.

"Sesama manusia harus saling menolong"

Deg!

Awan seperti tercubit akan kata kata Dhizar, dia yang Ayah dari Daffion malah tidak bisa memberikan darahnya untuk putra nya sendiri, justru orang lain yang rela mendonorkan darah nya, apa masih bisa disebut seorang Ayah?.

"Kau begitu bodoh awan!!!"

"Kalau boleh tau nama anda siapa tuan?"tanya Awan.

"Dhizar"jawab dhizar.

"terima kasih sudah membatu putra saya tuan"

Dhizar mengangguk paham.

"Gio, apa mobil sudah di siapkan?"tanya Dhizar melirik gio.

"Sudah tuan"

"Bagus"

"Saya masih ada urusan lain, saya permisi"Dhizar pamit pada Awan dan Reva untuk meninggalkan rumah sakit, diikuti oleh Sang assisten.

"Reva"panggil Awan.

"Apa"jawab malas Reva.

"Maafkan aku rev, aku nggak bisa donorin darah ku buat Anak kita"sesal Awan.

Kalau saja tadi Anye tidak merengek meminta pergi ke mall, mungkin ia masih bisa mendonorkan darah nya, Awan sangat menyesal.

"Sudahlah, Tidak perlu meminta maaf, Karena kau memang tidak layak menjadi Ayah Daffion."ucap Reva.

"Apa maksud mu Reva, sampai kapanpun Akulah Ayahnya!"awan tak terima akan ucapan Reva.

"Cih,"Reva berdecih.

"Reva"

"Mari kita bercerai Awan, ini terakhir kalinya aku memohon padamu, Tolong lepaskan aku dan Daffion"ucap Reva kali ini sangat serius.

Awan menggeram kesal"jangan harap Aku akan mengabulkan permintaan mu itu!! Mimpi saja jika aku menyeraikan mu!!!!"tolak Awan mentah mentah, sudah beberapa kali Reva ingin bercerai, tapi jawaban awan tetap sama, TIDAK AKAN.

"Kenapa? Kenapa kau tak mau melepaskan aku, kenapa!!!"geram Reva.

"Reva, mengerti lah, aku sangat mencintaimu dan Daffion"Awan menyentuh Pipi Reva.

"Cih, cinta?"Reva menepis tangan Awan.

"Kau bukan cinta pada ku Awan, kau hanya terobsesi, bukan benar benar mencintai ku, kau sudah berubah Awan."Lanjut Reva.

Awan menggeleng,"itu tidak benar Reva, aku sangat mencintaimu, Daffion, juga Anye."

Reva tertawa sinis"bahkan kau menyebutkan Wanita itu, Awan"

PERPISAHAN YANG DIPILIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang