21.

3.1K 200 16
                                    

HAPPY READING.

*

*

*

*

*

*

*

Setelah beberapa hari lalu kekampung, Gio kembali memulai aktivitas nya kembali, Brizuela juga sibuk dengan aktivitas modelingnya sebelum dia fakum dari dunia modeling yang membesarkan namanya.

Tapi hari ini, nampak Brizuela mendatangi Assisten dari Dhizar itu kekantor, tentunya tanpa sepengetahuan Dari Gio.

Gio yang saat ini tengah fokus diruanganya tidak sadar akan kehadiran Brizuela disana, yang sendari tadi menatap kagum calon masa depan nya ini dari ambang pintu.

"Cakep banget calon laki saya ini"

Segera saja Brizuela hampiri Gio yang sedang asik menatap layar komputernya, dengan menggunakan kacamata yang bertengger di hidung nya semakin menambah aura ketampanan dari Gio.

Brizuela duduk di kursi sesampainya didepan Gio, Gio masih tidak menyadarinya, Gio terlalu fokus sehingga tidak memperdulikan sekitarnya.

"Apakah bisa saya bertemu dengan assisten dari pak Alfian Dhizar Sanandra???"ucap Brizuela bertanya.

"Iya dengan saya sendiri" jawab Gio yang masih tidak melirik siapa orang yang ada dihadapannya.

Satu detik kemudian...

Gio yang tersadar akan suara Brizuela pun memalingkan wajahnya ke arah depan nya, matanya kaget melihat kekasihnya disini.

"Sayang??"

"Hallo bebeb"ucap Brizuela dengan senyum sumringah nya.

"Kok nggak bilang mau kesini? Katanya ada pemotretan???"tanya Gio, pagi tadi Gio menelfon Zuela untuk mengajak Zuela nanti makan siang bersama, tapi katanya Zuela sibuk dengan pekerjaan sebelum mereka menikah, jadi ya Gio bisa memakluminya, ini kok malah tiba tiba datang ke kantor???.

"Surprise dong Baby, seneng nggak??"

Bukanya dijawab malah Gio berdiri dan segera memeluk gemas Zuela dari belakang lalu mencium pipi Zuela.

"Kalau bilang kan bisa aku jemput"ucap Gio yang masih memeluk Zuela dan bersandar di pundak Zuela dari belakang.

"Kamu nya aja kelihatan lagi sibuk banget, mana sempet jemput aku, lagian aku juga bukan wanita manja yang selalu ingin dijemput kapanpun, bisa kesini sendiri kenapa harus merepotkan orang lain???"

Kata kata Zuela mampu membuat Gio semakin besar mencintai wanita didekapnya ini, memang tidak salah menjadikan Zuela calon istrinya.

Puas memeluk kekasihnya, Gio kembali duduk di kursi nya, ia kembali mengerjakan tugas nya sebelum waktu makan siang tiba, sesekali Gio akan melihat Zuela yang tengah menatapnya dengan senyum, Gio juga membalas senyuman manis Zuela.

"Apa Dhizar tidak dikantor sayang? Kenapa kamu sibuk sendirian??"tanya Zuela, dari tadi dia tidak melihat pemilik perusahaan yang sedang dia kunjungi saat ini, biasanya kalau CEO kan selalu bersama assisten nya.

"Nggak, beliau memantau perusahaan dari rumah, pak Dhizar juga sedang sibuk mengurus acara pernikahan nya"jawab Gio.

"Dhizar akan menikah? Dengan siapa? "

"Ada lah, yang pastinya sama wanita"

"Ya tau aku yang, tapi seperti apa wanita nya? Bisa ya ada yang meluluhkan es kutubnya tuan Sanandra itu." Ucap Brizuela terkekeh, dia tau betul seperti apa Dhizar yang terkenal dingin dan cuek plus plus.

PERPISAHAN YANG DIPILIHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang