13 : Eliminasi Babak Pertama

861 130 59
                                    

-Happy Reading🌷-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Happy Reading🌷-

Singkat cerita karena kejadian yang melibatkan Cecillia dan Rosaline juga pertemuan antara Jolanka, Wendy, dan Yolanda mengakibatkan mereka bersembilan saling mengenal dan kini ingat nama-nama sembilannya.

Selepas dilakukan seleksi pertama, gadis-gadis tersebut duduk di taman kerajaan sembari berbincang ringan terkait pengalaman dua hari mereka mendiami istana Kerajaan Abraham.

Mendapati informasi yang sama dari mulut para pelayan, membuat mereka sedikit gugup dengan hasil pengumuman yang akan disampaikan esok hari.

Berbeda dengan Theresia, Wendy, dan Jolanka yang tampak tenang. Enam gadis lainnya terlihat berpikir panjang tentang bagaimana nasib mereka ketika mendapati hasil yang tidak sesuai ekspetasi.

Tidak perlu dijelaskan lagi bukan alasan ke-enamnya begitu khawatir terhadap nilai tes pengetahuan? Cecillia dengan adiknya, Airine dengan ayahnya, Jean dengan ibu dan ancaman konyol tentang niat menjual gadis itu pada Duke Eiros, Yolanda yang takut tersingkirkan dan kembali mendiami neraka tempat ayahnya bersarang, Sophia yang ingin mempertahankan tempat les-nya dan Rosaline sendiri yang khawatir mengecewakan kedua orang tua sebab kemalasannya dalam belajar. Terbukti ketika membayangkan kembali kejadian beberapa jam yang lalu dimana sang gadis dibuat gagu lekas membaca sederet soal pilihan ganda yang pastinya sulit untuk dipahami.

Lagi-lagi untuk merayakan usaha keras kesembilannya, Wendy kembali mengajak para ladies untuk melakukan sejumlah treatment wajah dan bodycare di kamar miliknya. Ralat* kamar ketiganya. Sebenernya bilik tersebut terbilang cukup luas, namun apa bisa dipaksakan masuk oleh sembilan orang? Terlebih enam diantaranya kompak memiliki mulut rem blong, susah untuk berhenti. Entah jadi seribut apa kamar tersebut berkat kicauan gadis-gadis semacam mereka.

Ah, jangan lupakan kesembilan pelayan lainnya yang sudah pasti turut membantu para majikan mengoleskan masker, menggosok badan, membantu berendam di air susu, perawatan kuku dan masih banyak hal lainnya. Jadi, total keseluruhan kepala dalam satu ruangan tersebut adalah 18 orang.

Hancur sudah layaknya kapal pecah.

-Keesokan paginya-

Untuk yang kesekian kalinya, mereka bersama-sama menuju papan pengumuman untuk melihat nilai dan peringkat peserta. Tapi tunggu! Penampakan di depan mereka justru terlihat mirip sebagaimana anak sekolah yang berdesak-desakan mengerumuni mading untuk mengecek nilai ujian kelulusan. Beragam ekspresi timbul dari raut muka mereka, diantaranya berubah wajah cemberut, terkejut, bahagia, lega, takut dan biasa-biasa saja juga ada.

Berdasarkan informasi yang Jolanka dapatkan dari orang random, ternyata eliminasi pertama sudah diberlakukan. Total peserta yang lolos ke seleksi selanjutnya adalah 50 orang dari sekian jumlah 270 orang. Penurunan angka yang cukup fantastis, bahkan kurang dari setengah jumlah keseluruhan yang mengikuti tes pengetahuan.

Crowns For Nine PrincessesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang