Kisah ini berawal ketika Kerajaan Abraham yang memimpin kedaulatan wilayah bagian timur membuat pengumuman gempar secara tiba-tiba. Inti dari pengumuman tersebut adalah titah pelaksanaan sayembara untuk mencari pendamping kesembilan pangeran Abraham...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beberapa tamu undangan disertai para peserta sayembara berwujud gadis-gadis anggun mengenakan gaun nuansa elegan warna warni perlahan memenuhi ruang kosong aula kerajaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana bising dan berisik menjadi sapaan pertama yang akan masuk kegendang telinga siapapun yang baru memasuki ruangan tersebut.
Semuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang mengobrol untuk sekedar berkenalan dan berujung membuat kubu serta ada juga yang berdiam diri menengok kanan kiri semacam orang linglung.
Karena bukan cuma para putri bangsawan yang menghadiri jamuan pesta penyambutan, dimana acara ini juga didatangi oleh para pejabat-pejabat tinggi dan punya pengaruh terhadap monarki eropa.
Salah satunya Duke Grissham, Duke Aldrich, Duke Alberto, Duke Eiros, Marquis Ainsley, Marquis Chester, dan pejabat tinggi lainnya.
Mengetahui hal itu, salah satu putri Duke Eiros yang tengah menjadi peserta untuk mengikuti kompetisi sayembara sebagai topeng untuk kabur dari rumah sedang dirasuki rasa panik.
Yolanda dari tadi diam-diam terus mengigit bibirnya pelan untuk menahan rasa gemetar yang tak tahu sejak kapan timbul dan hinggap seperti sedang mengontrol saraf-sarafnya. Selain itu, ia juga kerap kali berlindung dibalik badan bogel milik Airine dan Jean yang sebenarnya hanya berujung percuma dikarenakan tinggi mereka yang hampir sepantaran.
Tapi ada yang sedikit aneh. Mengapa Airine juga tampak terlihat sedang mencoba bersembunyi? Apakah ia juga berusaha menghindari seseorang sama seperti dirinya?
Oke, lupakan.
Disini, selain mereka bertiga dalam kubu tersebut, ada juga beberapa putri lain yang baru Yolanda kenali. Mereka juga kebetulan baru menjadi teman Jean setelah beberapa jam yang lalu. Sebenarnya teman Jean hanya satu yaitu Sophia, namun karena tidak ingin diselimuti kecanggungan antara satu sama lain, tidak ada salahnya mereka untuk saling berkenalan. Sehingga, jadilah putri-putri tersebut saling mempersilahkan diri masing-masing untuk perkenalan singkat sebagai tanda pertemuan pertama demi terikat hubungan pertemanan.
