-Happy reading🌷-
Sesampainya Jolanka di ruangan tes, retinanya tidak dapat menemukan Wendy dan Rose dalam ruangan yang sama. Ia kemudian berasumsi bahwa terdapat ruangan tes lain disini. Masa bodolah, gadis itu melangkah dengan yakin menuju kursi yang ia pilih secara acak.
Kritt! (Bunyi tarikan kursi)
"Hai, siapa namamu?" Sapa gadis asing bergaun kuning cerah disebelah kirinya. Tampak sang gadis tengah duduk nyaman dekat jendela sembari menikmati semilir angin yang tanpa seizin pemiliknya kian menerpa lembut pahatan wajah simetris dengan mata khas monoloid itu.
"Hai juga, namaku Jolanka Yakorina Ainsley. Biasanya sih di panggil Jolanka. Kalau kau?"
"Aku Sophia Joe Matilda, kau boleh memanggilku Sophia. Ngomong-ngomong kau memiliki darah Jepang ya? Karena menurutku Yakorina merupakan sentuhan negara dengan ibukota tokyo tersebut." Tanya penasaran oleh gadis yang kini telah Jolanka ketahui bernama Sophia.
Jolanka menggelengkan kepalanya pelan mengisyaratkan kata 'tidak'. "Dulu Ayahku sangat suka menjelajahi berbagai negara, termasuk Jepang salah satunya. Singkat cerita, negara itu cukup meninggalkan kesan mendalam dihati beliau. Maka dari itu saat lahir aku diberikan nama ini." Jelasnya,
Sophia menanggapi cerita Jolanka dengan bibir berbentuk 'O'.
"Ah begitu, kau sendirian disini? Tidak ada yang dikenal?" Tanya lagi,"Sebenarnya aku punya dua teman, namun menurut dugaanku mereka berada di ruangan lain. Aku sempat kaget mendapati fakta bahwa ruangan tes terbagi menjadi beberapa bagian. Diriku duduk dan berada disini saja entah mengapa sebabnya, aku tidak tahu. Hanya mengikuti arahan oleh seorang wanita yang menuntunku kemari tanpa bisa aku tanya-tanyai." Ujar Jolanka menjawab dengan lugas.
"Kau tenang saja, sekarang kau punya teman lagi disini. Aku dan—eh iya lupa perkenalkan Yolanda juga. Hey, anak kecil kenapa dari tadi kau diam saja dan hanya menyimak pembicaraan kami berdua?" Tanya Sophia meminta kejelasan dari sorot tubuh perempuan agak mungil di belakangnya.
"Hehe kak Sophia, aku mau menunggu kau memperkenalkan aku saja," Jawabnya cengegesan.
"Yasudah, silakan perkenalkan dirimu Yo..." Titah Sophia,
"Hallo kak Jolanka, namaku Yolanda Gabriella Eiros. Kau bisa memanggilku Yolanda."
"Hallo juga! Kau—keluarga Duke Eiros ya?" Tanya Jolanka penasaran. Karena berdasarkan sepengetahuannya nama Eiros ini cukup jarang dimiliki oleh orang lain, dan satu-satunya sosok yang jelas menghinggapi pikirannya adalah lelaki bangsawan bergelar Duke yang terkenal dengan harta gono-gininya.
Yolanda sontak gelagapan, sekuat mungkin ia coba untuk menahan kecemasan dengan cara meremas kedua tangannya. Dengan ragu-ragu ia membalas, "Tidak kok kak, ini murni tidak ada sangkut pautnya dengan pria itu. Aku berasal dari keluarga baronnes." bohongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crowns For Nine Princesses
FantasyKisah ini berawal ketika Kerajaan Abraham yang memimpin kedaulatan wilayah bagian timur membuat pengumuman gempar secara tiba-tiba. Inti dari pengumuman tersebut adalah titah pelaksanaan sayembara untuk mencari pendamping kesembilan pangeran Abraham...