[💎] Chapter 02

3.9K 313 65
                                    


"Siapa yang akan mati?"

Anné membeku di tempat.

I-itu laki-laki kemarin malam.

JUSTIN!!

Anné merasakan tubuhnya panas dingin.

"K-kau?!"

Justin berjalan mendekat dengan langkah tegasnya, auranya terasa sangat mencekam.

Justin sedikit menunduk setelah berdiri di hadapannya, Justin tersenyum dan meraih dagu Anné. "Good morning, Anné" Bisik Justin.

Anné menelan ludahnya dengan susah payah.

Anné tiba-tiba memegang tangan Justin sambil menunduk. "Huhuuu! Maaf tuan, maafkan saya! Saya mengaku salah, saya tidak akan melakukan tindakan yang membuat anda susah lagi... Maafkan saya, tuan"

Justin tersenyum misterius, kemudian menarik tangan kiri Anné sehingga gadis tersebut mampu menatap wajah Justin dari arah dekat. "No, baby! Gadisku tidak menunduk dan meminta maaf"

Suara Justin mampu membuat bulu kuduk Anné berdiri.

Anné menggeleng kuat sambil mendorong tubuh tegap Justin.

Anné kembali menunduk.

"Tuan, saya mohon! Saya tidak bersalah, saya hanya seorang yatim piatu, saya tidak punya banyak uang, saya mohon jangan hukum saya, huaaa!!!"
"Saya lihat di cerita yang saya baca, kalo seorang membuat sekelompok mafia marah maka dia akan dibunuh dan tubuhnya akan di cincang! Huaaaa, saya tidak berani tuan! Saya minta maaf"

HAHAHAHAHA

HAHAHAHAHA

Anné yang menangis dengan ingus yang keluar langsung terdiam saat Justin tertawa terbahak-bahak di depannya.

'Kenapa dia tertawa?' Batin Anné.

Setelah beberapa saat, Justin berhenti tertawa dan menatap Anné.

"Apa kau berpikir begitu?" Anné mengangguk dengan polos.

"Kau terlalu banyak membaca cerita murahan, bae" Ucap Justin sambil menarik pinggang Anné dan memeluknya erat.

"Berapa umurmu?" Tanya Justin.

"Apa yang-

"Jawab aku" Ujar Justin dengan tegas.

"18" Jawab Anné dengan gelagapan.

Justin tampak terdiam sejenak. "Masih terlalu muda untuk ku sentuh"

"Apa maksudmu?"

Cup

Tiba-tiba Justin mencium dan melumat bibir Anné, Anné yang mendapat perlakuan tak terduga tersebut melotot saking terkejutnya.

Justin kemudian melepas tautan bibir mereka, Justin meraba bibir seksi Anné.
"Baby! Ini sangat menyenangkan, aku akan tunggu sampai kau benar-benar siap untukku"

"Sekarang ikut aku"

"Aku akan mengantarmu ke sekolah"

"Tidak!!"

"Berteriak padaku, hm?"

Anné sedikit menunduk. "Jam pelajaran sudah dimulai"

.

.

.

Brak!

Pintu ruang kelas terbuka dengan kasar.

[✔] 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐁𝐎𝐒𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang