BAB 27 (Extra part)

84 28 17
                                    

Jangan jadi pembaca Goib!
Tinggalkan vote atau komentar.

Sudahkah bersholawat hari ini?
'Allahuma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad'

BISMILAH SEMOGA SUKA

"Tidak ada cinta yang lebih indah dari cinta 2 orang pasangan halal yang pergi bersama menuju jannahnya Allah."

"Cinta kita abadi selamanya zaujati"
-Muhammad Al Fatih-

HAPPY READING!!

**********

Segerombolan bocah-bocah yang biasa datang ke rumah Tantenya, kini kening mereka menyerngit heran dengan keadaan banyak orang yang berdatangan di rumah Tante Nasyanya, pertanyaan mulai mengisi benak mereka yang terlihat bingung dengan apa yang mereka lihat hari ini.

"Ummi? Kenapa dirumah Tante Sya, rame?" tanya Haikal bingung bocah berusia sepuluh tahun itu tengah mematung di teras depan rumah yang selalu ia datangi untuk bertemu sang pujaan hatinya.

"Ada apa, ya, Ummi?" timpal Adam.

"Kenapa semua orang menangis? Ummi juga kenapa menangis? Apa yang sedang kalian tangisi?" tanya Azam menyahut.

Segerombolan bocah-bocah itu tengah menatap polos ke arah Ummi Ria.

Waniat paruh baya itu menghela nafasnya yang sesak, kemudian ia menghapus air matanya yang tiba-tiba saja mengalir dari pelupuk mata. Ia mencoba menjawab pertanyaan dari beberapa anak-anak dihadapannya yang tengah mencecarnya dengan beberapa pertanyaan.

"Kalian yang sabar, ya? Kalian harus janji sama Ummi, jangan menangis, oke? Bagaimana?" lontar Ummi Ria dengan senyum tipisnya, Lalu wanita itu mensejajarkan dirinya dengan segerombolan bocah-bocah itu.

"JANJI!!" seru segerombolan bocah-bocah itu serempak.

Lagi-lagi wanita paruh baya itu menghela nafas, "T-tante S-sya, kalian sudah pergi." ucapnya pelan.

"Tante Sya, pergi ke mana?" sahut Haikal bingung dengan apa yang Umminya lontarkan.

"Pergi, ke tempat yang sangat indah di surga."

"Maksud Ummi Ria, apa?" timpal Iyan sepertinya bocah itu mulai mengerti apa yang dikatakan wanita paruh baya di hadapannya.

"Mari ikut Ummi, ke dalam rumah Tante Sya." ajak Ummi Ria kemudian ia jalan terlebih dahulu.

Segerombolan bocah-bocah itu mengikutinya, tak lupa bocah itu tengah meneriaki sang pemilik nama yang selalu membuat mereka tidak lelah mengejar cintanya.

"ASSALAMUALAIKUM, TANTE NASYA!!" teriak mereka lantang membuat semua orang yang berada di dalam sana menoleh ke arah segerombolan bocah-bocah itu.

"Haikal, Azam, Adam, Davi, Iyan? Jangan berisik ada yang sedang mengaji." peringat Ummi Ria menatap mereka.

Terlihat bocah-bocah itu terdiam melihat apa yang mereka lihat saat ini.

"U-ummi? T-tante S-sya?"

"ENGGAK! INI PASTI MIMPI?!" pekik Haikal menggelengkan kepalanya cepat.

"I-ini e-enggak mungkin, kemarin Tante Sya masih baik-baik saja! Kenapa seka---"

Plak!!

Ucapan Davi terhenti ketika Haikal menampar pipinya pelan, "Jangan bicara aneh-aneh, Dav! Itu bukan Tante Sya, ayo kita keluar! Pasti Tante Sya, ada disawah atau dilapangan." pungkas Haikal menarik lengan teman-temannya untuk keluar dari rumah Tantenya Nasya.

DIKEJAR-KEJAR BOCAH!(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang