Bab 21 (Hilang ingatan?)

83 56 35
                                    

Jangan jadi pembaca Goib!
Tinggalkan vote atau komentar.

Sudahkah bersholawat hari ini?
'Allahuma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad'

BISMILAH SEMOGA SUKA 💗

"Tidak selamanya kita harus terus terlihat terlihat baik-baik saja, jika kita sudah lelah dengan kenyataan kita tidak bisa menahannya lagi."
-Nasya adelia

HAPPY READING!!

*********

Aku berjalan sedikit terburu-buru di lorong rumah sakit, entahlah perasaan senang tiba-tiba saja muncul saat ingin melihat keadaan Haikal.

Bibirku menyunggingkan senyum simpul, ketika sudah berada di depan ruang rawat Haikal, tanganku terulur memegang handle pintu.

Masih dengan senyum mengembang tanganku membuka pintu ruangan itu, "Assalamualaikum," salamku sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam." jawab semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

Keningku mengernyit heran, kenapa ada seorang perempuan yang seumuran denganku di sini? perempuan itu tengah memegang mangkuk berisi bubur.

Dan sepertinya aku seperti pernah melihat perempuan ini, tapi dimana? Ah! kenapa aku harus memikirkan sesuatu yang tidak terlalu penting.

"Tumben jam segini sudah boleh keluar kantor sya?" tanya Mas Fatih.

Aku mencoba berfikir mencari jawaban apa yang pas untuk menjawab pertanyaan.

Ah! aku tahu.

"N-nasya, ijin pulang cepat Mas Fatih," jawabku mencoba menormalkan detak jantung yang berdebar.

"Sudah makan siang belum?" sahut Emak padaku.

Aku hanya mengangguk sambil berkata, "Sudah Mak," Bohong jika aku sudah makan, malah dari pagi perut ini belum terisi sama sekali.

Ada perasaan tidak enak muncul dari lubuk hatiku, sebab kebohongan mulai terlontar dari mulutku yang tidak biasa berbicara bohong.

"Tante Sya! Haikal, kangen!" sahut Haikal membuyarkan lamunanku.

Bibirku menerbitkan senyum kecil dengan berjalan menghampiri bocah itu, "Haikal, sudah baikan?" tanyaku.

Bocah itu mengangguk kemudian menatap ke arah perempuan yang tidak kukenal.

"Mbak Aira? Haikal mau di suapin sama Tante Sya, mangkuknya berikan saja sama Tante Sya." pinta haikal pada perempuan itu.

Perempuan itu terdiam sejenak sebelum pada akhirnya tangannya memberikan sebuah mangkuk berisi bubur padaku.

Perempuan itu terdiam sejenak sebelum pada akhirnya tangannya memberikan sebuah mangkuk berisi bubur padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIKEJAR-KEJAR BOCAH!(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang