BAB 17 (tingkah Haikal)

67 50 0
                                    

Jangan jadi pembaca Goib!
Tinggalkan vote atau komentar.

Sudahkah bersholawat hari ini?
'Allahuma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad'

BISMILAH SEMOGA SUKA 💗

"Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu. Jika kau hilangkan agama dalam dirimu, maka hilanglah cintaku padamu."
-Nasya adelia

HAPPY READING!

*********

Aku terusik ketika ada cahaya matahari masuk melalui celah-celah jendela, Mataku mengerjap pelan menyesuaikan cahaya yang menusuk mata.

"Kamu sudah bangun, Sya?" tanya Emak tiba-tiba wanita yang sudah melahirkanku itu tengah duduk disamping tempat tidurku.

Aku hanya menyunggingkan senyum tipis, kemudian melirik ke arah jam dinding yang sudah pukul jam delapan pagi.

Aku terlonjak bangun dari tempat tidur, kemudian duduk di kasur, menatap ke arah Emak yang tengah memandangku heran.

"Emak! Nasya telat masuk kerja! Kenapa enggak bangunin Nasya?" pekikku heboh.

"Kamu lagi sakit, jangan masuk kerja dulu, ya? Kamu belum sarapan sini emak suapin bubur,"

"Habis makan, nanti minum obat," timpal Emak lagi, ditangan satunya sudah ada satu mangkuk bubur ayam.

Aku mencoba mengingat kembali kejadian semalam, "Sebenarnya, Nasya itu kenapa sih, Mak? Kenapa Nasya bisa sakit kepala tiba-tiba? Sampe-sampe Nasya enggak kuat rasain sakitnya." keluhku bercerita menata Emak sambil menunggu jawaban yang akan di lontarkannya.

Emak tertegun sejenak mendengar keluhanku, pandangan wanita itu menatapku dalam, wajahnya seperti menyiratkan kesedihan yang mendalam.

"Nasya sehat kok! Sakit kepala seperti itu, sudah biasa. Emak juga pernah mengalami nya," ujarnya menenangkan sambil menyunggingkan senyum simpul.

"Sekarang buburnya di makan dulu, ya! Nanti habis itu, minum obat." pesan Emak tangannya menyodorkan sendok berisi bubur ke mulutku.

Setelah membaca do'a makan, aku menerima suapan bubur itu lalu memakannya lahap.

Makan paling nikmat adalah disuapi oleh orang tersayang contohnya Emak.

********

Waktu sudah pukul jam satu siang, Aku yang sedari tadi pagi sudah bosan di dalam kamar, berniat berjalan-jalan di sekitar kampung untuk mengisi ke bosananku.

Aku berjalan-jalan menyusuri jalan yang tidak terlalu ramai oleh pengendara motor, dengan memakai gamis putih dipadukan memakai kerudung coklat susu.

Tidak butuh lama aku sudah berada didekat hamparan persawahan yang sangat luas dan sejuk, pemandangan alam ini sangat memanjakan mata.

Tidak butuh lama aku sudah berada didekat hamparan persawahan yang sangat luas dan sejuk, pemandangan alam ini sangat memanjakan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIKEJAR-KEJAR BOCAH!(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang