BAB 15 (masalah selesai)

69 52 25
                                    

Jangan jadi pembaca Goib!
Tinggalkan vote atau komentar.

Sudahkah bersholawat hari ini?
'Allahuma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad'

BISMILAH SEMOGA SUKA 💗

HAPPY READING!

*********

(POV. David)

"Dasar bocah! Saya enggak punya banyak waktu! Dan kamu Nasya! Terserah kamu sekarang, mau ikut saya atau tidak. Saya sudah muak!" kelakarku dengan tangan mengepal kuat, kemudian berjalan masuk ke dalam mobil milikku.

Nafasku naik turun, Shit! Kalau saja tidak ada Nasya, bocah-bocah itu sudah pasti kujual ke pasar loak hari ini juga.

Aku terus menggerutu tidak jelas untuk menghilangkan sedikit kekesalan yang tak tersampaikan.

Aku yang mempunyai kesabaran setipis tisu itu harus banyak-banyakin belajar bersabar, mengingat jika perempuan yang kusuka itu selalu menjadi cerminan diriku saat ini.

Indera pendengaranku menangkap suara pintu mobil yang terbuka dari luar, membuatku menoleh ke arah sana.

Seorang perempuan yang berpakaian muslimah duduk di kursi samping kemudi. Tangan letik nya membuka kaca mobil, Aku tahu pasti perempuan ini terpaksa ikut denganku, secara masalah ini menyangkut dirinya juga.

Perempuan itu masih mencoba membuat pengertian pada segerombolan bocah-bocah tengil itu, sesekali perempuan itu meminta maaf, meskipun ia sama sekali tidak di hiraukan oleh mereka.

Aku menatap tajam kearah seorang pria yang masih sangat muda di bawahku, dari awal aku melihat Nasya dan pria itu seperti mempunyai hubungan yang sangat dekat.

Sialan! Aku tidak akan tinggal diam.

Lagi-lagi aku harus merasa cemburu, apa dia pria yang menelpon, Nasya tadi siang? Memang dari gestur tubuh perempuan yang kucintai itu sangat bersemangat saat sambungan telepon itu berlangsung siang tadi. Dan, yah? Bukannya tadi Nasya menyebutkan nama 'Mas Fatih?' ah! Nama yang sangat tidak asing lagi jika di dengarkan.

Bagaimana tidak, Nasya perempuan itu selalu bernyanyi di dalam kantor menyebut-nyebut nama pria itu saat sedang mengerjakan berkas-berkas penting. Padahal jika di lihat-lihat pria itu sangat tidak cocok untuk, Nasya! Nasya hanya cocok untukku yang tampan dan mapan ini.

Aku pasti bisa mendapatkan perempuan itu bagaimana pun caranya.

"Ayo, pak! Kita pergi," suara lembut seseorang perempuan membuyarkan lamunanku.

Senyumku mengembang, tidak menunggu lama aku menekan pedal gas melajukan mobil ku dengan kecepatan sedang.

Tidak ada pembicaraan diantara kami selama perjalanan, masih-masih sama-sama memendam suara. Sebenarnya mulutku sudah sangat pegal dengan bibir yang terus mengatup, rasanya aku sangat ingin berinteraksi dengan perempuan itu.

Nasya! Kenapa perempuan itu sangat sulit sekali kudapat kan!

Shitt!

"Pak David kenapa kita ke kantor?" Akhirnya ada pertanyaan yang keluar dari mulut perempuan itu.

"Kamu lihat saja nanti!" sahutku, kedua tangan yang sedari memegang kemudi ku belokkan kearah kiri saat sudah sampai didepan perusahaan milik ku.

Aku menepikan kendaraanku, setelah mengambil kunci mobil, lalu melepaskan stalbeet yang sedari tadi melekat pada diriku, pergerakanku di ikuti perempuan yang berada disamping ku.

DIKEJAR-KEJAR BOCAH!(End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang