Hari ini Yujin bangun pagi-pagi sekali dia sangat senang sekarang. Karena hari ini adalah hari ulang tahunnya.
Bahkan sekarang dirinya bangun sebelum Bundanya membangunkan dirinya. Jadinya Yujin berjalan riang menuju kamar Hao yang tak jauh dari kamarnya itu.
Meskipun masih begitu pagi tapi Yujin sudah semangat untuk menjalani kegiatan hari ini. Yujin meraih kenop pintu putih yang merupakan kamar Hao.
Dibukanya kamar Hao, Yujin mengendap-endap masuk agar tidak membangunkan Bundanya tapi saat sudah sampai kasur Hao ternyata Bundanya tidak di sana.
Yujin lantas mencarinya ke seluruh kamar, sampai di kamar mandipun tidak ada sosok Hao di sana.
"Buna". Panggil Yujin karena tidak menemukan Hao dikamarnya.
Yujin berjalan turun menuruni tangga menuju dapur mungkin saja Bundanya ada di sana. Namun nihil Hao juga tidak berada di dapur.
Yujin kini mencari ke seluruh rumahnya, tapi Bunda tidak ada dimana-mana.
Yujin mendudukan pantatnya di sofa ruang keluarganya. Air mata Yujin sudah ada di ujung matanya siap untuk turun.
"Buna... hiks". Tangis Yujin akhirnya turun juga.
Tangan kecil Yujin menutupi wajahnya, Yujin menangis dengan tangan sebagai penutup wajah.
Dirinya menangis sambil memanggil nama Hao berkali-kali.
"Selamat ulang tahun~".
Lagu selamat ulang tahun terdengar merdu keluar dari dapur kotor rumah Hao. Di sana Hao keluar bersama beberapa orang.
Selamat ulang tahun kami ucapkan
Selamat panjang umur kita kan doakan
Selamat sejahtera sehat sentosa
Selamat panjang umur dan bahagia
Sorakan terdengar membuat Yujin yang tadinya menangis kini tersenyum riang.
"Woah kuenya lucu Buna".
Semua yang ada di sana terkekeh melihat Yujin yang gembira.
"Sekarang tiup lilinnya dulu ya. Yujin jangan lupa berdoa dulu".
Sesuai dengan perintah Hao, Yujin berdoa sebelum meniup lilinya. Sorakan di sekeliling Yujin memberikan selamat padanya.
Oh iya yang saat ini ada bersama-sama Yujin dan Hao adalah Kedua orang tua Hao, Siwon dan Yoona. Lalu juga ada keluarga Jiwoong, Matthew dan tentunya Gyuvin
Berbeda dengan ulangtahun sebelumnya, yang biasanya hanya akan ada Bundanya, Kakek dan Neneknya sekarang telah bergabung keluarga kecil Jiwoong.
"Terimakasih semuanya. Terimakasih Buna".
Yujin memeluk tubuh Hao yang masih memegang kue ulang tahun Yujin.
"Cucu Grandpa sudah besar ya".
Siwon mengelus lembut rambut Yujin.
"Hehe, Ujin sudah bisa menjaga Buna Grandpa".
"Chaa ini dia kado untuk anak tampan".
"Wah apa ini Grandpa".
Yujin dengan cepat membuka kado dari Kakeknya itu. Yang ternyata mainan mahal berbentuk dinosaurus.
"Terimakasih Grandpa".
Yujin memeluk erat Kakeknya dan mencium pipi Kakeknya.
"Nah kalau ini dari Grandma".
Yujin membuka kado dari Neneknya yang duduk di sebelah Kakeknya.
Mata Yujin berbinar setelah melihat mobil remot yang amat bagus dihadapannya.
"Wah hadiahnya bagus Grandma. Terimakasih Grandma".
Yujin memeluk dan mencium Neneknya juga.
Jiwoong keluarga juga memberikan hadiah untuk Yujin berupa set mainan berbentuk kereta api yang amat besar.
"Wuah ini sangat bagus Papa Ji dan Mama Matt. Terimakasih banyak".
Jiwoong dan Matthew dengan sengaja menyuruh Yujin untuk memanggil mereka berdua dengan panggilan yang sama seperti Gyuvin.
Karena Yujin juga sudah mereka anggap seperti anak mereka sendiri. Meskipun Yujin juga sudah mempunyai Bundanya.
Yujin tak lupa juga mencium kedua tetangga baiknya itu.
"Yujin suka? Itu Kak Gyuvin yang memilihnya".
Mata Yujin berbinar, dirinya mengangguk semangat. "Terimakasi Kak Upin".
Yujin memeluk Gyuvin di sampingnya juga mencium pipi Gyuvin. Gyuvin yang malu selepas di cium Yujinpun memeluk Mamanya menenggelamkan wajahnya.
Orang dewasa di sana terkekeh melihat tingkah dua anak kecil dihadapan mereka.
"Kado Buna mana?".
Hao yang di tagih seperti itu oleh Yujin lantas tertawa.
"Hadiah Yujin masih Bunda simpan. Sekarang kita makan dulu yuk".
Dengan bahagia Yujin meraih tangan Kakek dan Neneknya menuju meja makan.
"Yuk Matt, Kak Jiwoong, Gyuvin kita makan".
Keluarga kecil Jiwoong ikut menikmati hidangan yang sudah Hao siapkan di meja makan.
Mereka makan bersama sambil berbincang riang. Yujin dan Gyuvin mereka dengan semangat bercerita satu sama lain.
Tak terasa perbincangan mereka yang begitu menyenangkan akhirnya keluarga Jiwoong berpamitan untuk melakukan kegiatan lain.
Karena Hao dan Yujin akan ke panti sore hari dan keluarga Jiwoong akan ikut hadir jadi mereka sepakat nanti akan berangkat bersama-sama setelah Jiwoong kembali dari kantornya.
Siwon dan Yoona juga nanti akan ikut hadir tapi mungkin akan terlambat karena harus menghadiri meeting di kantor mereka.
Sedangkan Hao juga harus pergi kekantornya dan Cafe miliknya.
Maka dari itu setelah semua mengundurkan diri dari rumah Hao, Hao segera membersihkan sisa piring kotor dan makanan yang tadi mereka makan.
Dirinya juga tak lupa membuatkan bekal untuknya dan Yujin. Sekarang Yujin sudah berada dikamarnya untuk mempersiapkan diri untuk ikut Bundanya bekerja.
Setelah Hai selesai dengan dapurnya dirinya kembali ke kamar untuk mempersiapkan dirinya.
"Anak Bunda sudah tampan".
Yujin meringis lucu. "Anak Buna memang tampan".
Hao terkekeh. "Yuk kita berangkat sayang ke buru siang".
Sebenarnya ini masih pagi, tapi Bunda Hao selalu saja bilang seperti itu agar Yujin lebih cepat bergegas.
"Iya Buna. Ujin sudah siap".
Hao dan Yujinpun berangkat bersama menuju tempat tujuan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth (BinHao x Yujin)
FanficYujin seorang anak kecil yang menginjak umur 5 tahun, yang menginginkan kasih sayang seorang Ayah. Dirinya iri melihat teman-temannya memiliki orang tua yang lengkap, dirinya juga menginginkan keluarga lengkapnya.