5

1.2K 132 4
                                    

Panti Asuhan Tangan Kasih, tempat biasa keluarga kecil Hao datangi. Tempat yang selalu menjadi bangunan yang mengukir kenangan.

Sejak Yujin merayakan ulang tahun pertamanya, panti ini menjadi salah satu saksi tumbuh kembang Yujin.

Bangunan yang sudah lebih besar dari awal mereka datangi. Berkat kasih dari Hao keluarga, pemilik panti sangat terbantu dari pemberian Hao keluarga.

Yujin kecil Hao ajari untuk selalu bersyukur dengan segala yang bayi kecil itu miliki. Sehingga Yujin tidak mengeluh dan malah terus bersyukur akan apa yang Yujin miliki.

Panti yang selalu ramai oleh anak-anak dengan beragam usia di sore hari karena mereka bermain dengan riang.

Keluarga kecil Hao datang bersama dengan Jiwoong, Matthew dan juga Gyuvin.

Yujin yang memang sudah biasa datang itu langsung menyapa semua anak yang ada di sana.

"Halo teman-teman semua". Sapa Yujin riang.

"Wah Yujin datang". Beberapa anak langsung menghampiri Yujin untuk mengajaknya bermain.

Tapi karena Gyuvin yang belum pernah ke sana mendapatkan pandangan penasaran dari anak lainnya.

"Emm, iya ini Kak Upin dia teman Ujin".

Mereka menyapa Gyuvin yang malu-malu. "Halo, aku Gyuvin".

Semua terkekeh dan mengajak bermain kedua anak kecil yang datang tadi. Mereka kembali bermain kejar-kejaran bersama di taman panti asuhan.

"Nak Hao".

Hao melihat seorang wanita paruh baya berjalan mendekatinya. Tampilan yang tetap elegan dan juga wajah yang tidak memperlihatkan kerutan.

"Ibu Taeyeon".

"Lama kamu gak ke sini Nak".

"Maaf Ibu, pekerjaanku banyak dan menguras waktu".

Taeyeon tersenyum teduh. "Kamu tetap harus menjaga kesehatanmu ya".

Hao mengangguk paham. "Ah iya Ibu. Ini Kak Jiwoong dan istrinya Matthew. Mereka tetanggaku. Aku mengajak mereka untuk ikut merayakan ulang tahun Yujin".

Taeyeon menatap Jiwoong dan Matthew sembari menampilkan senyumnya.

"Terimakasih ya sudah mau ikut merayakan ulang tahun Yujin bersama di sini. Terimakasih juga sudah baik dengan Hao".

"Ah enggak Ibu. Kami malah yang berterimakasih sudah di undang untuk datang ke sini dan menjadi bagian dari kebahagiaan Yujin".

Taeyeon mengelus lembut tangan Matthew senyumnya tidak luntur sedari tadi mereka datang.

"Nak Matthew yuk ikut Ibu kita menyiapkan makanan".

Matthew menatap Hao dan Hao mengangguk di sana. Hao membiarkan Matthew di tarik oleh Ibu. Pasti Ibu akan menyuruh banyak hal pada Matthew.

Jiwoong sebagai pasangan Matthew mengikuti istrinya di tarik oleh Ibu Taeyeon entah kemana.

Sedangkan Hao meminta tolong kepada beberapa orang yang membantu di panti untuk menurunkan beberapa barang yang telah dirinya kirimkan ke panti dengan supir keluarganya.

Hao menata barang-barang untuk perayaan ulang tahun Yujin yang akan diadakan di dalam panti.

Jika diadakan di luar Hao takut akan hujan tiba-tiba dan alhasil pestanya menjadi kacau jadi dia memilih untuk menghias ruangan dalam panti saja.

Dengan ketelatenannya dia mengubah ruangan tengah panti menjadi tempat perayaan ulang tahun Yujin. Di dominasi warna biru dan berbagai hiasan yang mengelilingi ruangan.

Hao di bantu beberapa orang mengelesaikan menghias ruangan dengan cepat. Sehingga sebelum semakin sore mereka sudah berkumpul bersama untuk memulai perayaannya.

Siwon dan Yoona juga sudah duduk tenang bersama-sama Jiwoong dan Matthew di belakang sana bersama Ibu Taeyeon dan semua orang dewasa yang ada.

Anak-anak panti juga sudah duduk berjajar-jajar memenuhi tikar yang sudah mereka buka lebar-lebar di lantai panti.

Yujin sudah berada di depan seluruh orang yang turut merayakan ulang tahunnya. Senyum Yujin tidak luntur sejak datang dan membuat suasana menjadi riang dan bahagia.

Hao sebagai orang tua Yujin angkat bicara di sebelah putra kecilnya.

"Selamat Sore semuanya"

Sapa riang Hao membuat seluruh orang yang hadir ikut tersenyum.

"Terimakasih atas kesempatannya hari ini. Hari ini anak Bunda berulang tahun yang ke lima tahun"

Tepuk tangan memenuhi seluruh ruangan membuat senyum Yujin semakin lebar.

"Bunda banyak terimakasih buat anak-anak Bunda semuanya yang ada di sini".

Hao mengedarkan pandangan keseluruh anak yang ada di sana. Nasib mereka tidak sebaik Yujin serta Gyuvin yang memiliki orang tua.

Mereka anak yang terlantar dan terbuang -maaf kasar- tapi mereka, anak-anak ini masih tetap ceria dan riang.

Satu yang Hao syukuri bahwa dirinya dipertemukan manusia-manusia hebat di panti ini.

Dan dengan senang hati Hao turut ikut ambil bagian demi keberlangsungan panti ini. Dan Hao juga membantu secara finansial panti ini.

Hao dan kedua orang tuanya sepakat untuk menjadi donatur tetap di panti. Hao juga tidak segan-segan mengijinkan semua anak di sini memanggilnya Bunda.

Makanya saat tadi dirinya berbicara di depan Hao menyebut dirinya sebagai Bunda.

Meskipun di sana sudah ada Ibu Taeyeon tapi Hao juga berperan sebagai Ibu untuk mereka.

"Sekarang kita bareng-bareng menyanyikan lagu ulang tahun buat Yujin ya".

Lagu Ulang tahun terdengar merdu dinyanyikan seluruh orang yang hadir di ulang tahun Yujin. Mereka menyanyi dengan riang dan bahagia.

"Yeay, sekarang Yujin berdoa setelah itu tiup lilinya ya sayang".

"Iya Buna". Yujin menautkan kedua tangannya berdoa.

"Ya Tuhan semoga di ulang tahun kali ini Ujin menjadi anak yang baik untuk Buna dan Grandpa Grandma. Semoga Ujin menjadi anak pintar, anak teladan, anak berbakti. Ujin berharap semua orang mendapatkan berkat yang sama rata agar semua juga bahagia".

Hao terharu dan terkejut dengan doa Yujin. Hao tak mengira Yujinnya sudah menjadi anak yang tumbuh dengan dewasa.

"Tuhan Ujin juga mau Ayah untuk Ujin. Amin".

Yujin meniup lilinya dan bertepuk tangan bersama seluruh orang di sana.

Terkecuali Hao.

Hao terdiam dengan keinginan terakhir anaknya. Selama ini Yujin tidak pernah mengatakan apapun tentang Ayahnya.

Tapi kalimat terakhir Yujin membuat hati Hao berdenyut. Apakah dirinya belum memenuhi perannya sebagai Ayah dan Bunda untuk Yujin.

Siwon yang melihat anaknya diam mengisyaratkan istrinya untuk mendekat ke arah Hao dan Siwon mengambil alih acara hari ini

Truth (BinHao x Yujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang