8.lupa

9.2K 421 4
                                    

BISMILLAH
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
SELAMAT MENIKMATI

🕊🕊🕊

kini aufa masih di psantren kia , awalnya aufa pengen pulang jam lima tapi kia melarangnya alhasil aufa harus menuruti kemauwan kia .

Karna yang menjenguk kia abang nya jadi semua teman nya pergi ke pondok untuk siap -siap pergi ke masjid.

"abang maaf ya kemaren aku gak bisa dateng ke acara wisuda abang "

"gak , abang gak mau maafin "ucapnya cuek.

"ihh abang mah , kan aku lagi di pondok . yaudah gini aja nanti pas perpulangan aku teraktir deh "

"emang punya duit ?"

" yah minta lah ke ummah sama aba " jawab kia tanpa beban.

"ehh sama aja itu mah abang di jajanin sama ummah aba" aufa mencubit hidung kia sebal.

" de? "

"hem..."

"abang pulang ya udah mau gelap ni , kan kamu juga harus siap-siap buat sholat magrib"

seketika muka kia yang awalnya senah berubah menjadi sedih dengan bibir yang di majukan.

" kan bentar lagi kamu pulang nanti di rumah kita berantem lagi okeh" aufa mengusap kepala kia yang di tutupi oleh mukena  .

" yaudah hati -hati ya abang ku sayang " kia menempel kan kedua tangan nya di pipi aufa .

tiba -tiba aufa memegang pipinya dengan senyumam yang terukir di bibirnya , aufa mengode kepada kia agar kia mengecup ke dua pipinya.

cup..

cup..

kia yang mengerti pun langsung mengecup kedua pipi abang nya .

"makasih adik ku tersayang."

"assalamualaikum"

"waalaikumsala"

lalu kia pergi ke asrama ketika mobil aufa sudah menjauh dari psantren.

sesampainya kia di asrama kia meletakkan semua barangnya di atas lemari, kini asrama sudah sepi karna semuanya sudah pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat magrib.

sudah kia mengambil wudhu kia pergi ke masjid untuk  melaksanakan sholat magrib berjamah .

Kia pergi ke masjid dengan tergesa -gesa karna dia takut terlambat.

ketika kia susah sampai di depan masjid kia sudah ditunggu oleh ustadzah dede .

kalian masih ingat kan sama ustadzah dede , yups ustadzah yang menghukum kia dan alda.

"kemana aja kamu?" tanya nya dingin dengan sebelah tangan yang memegang tongkat.

"t-tadi kia di jenguk sama abang kia ustadzah , jadi kia terlambat berjamah."

" okeh , tapi tetap hukuman adalah hukuman"

"mana tangan kamu ?" lanjut ustadzah dede.

Mine (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang