BISMILLAH
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
SELAMAT MENIKMATI
🕊🕊🕊Kia sudah tertidur tapi tidak dengan Faizan dirinya masih setia mengusap perut Kia sambil di iringi oleh lantunan ayat suci Al-qur'an.
Faizan tidak tahu bagaimana rasa sakit Haid itu tapi Faizan tahu kalau wanita yang Haid akan mengalami kesakitan hal itu sudah tertulis di dalam kitab.
Ketika sedang Fokus mengusap Perut Kia tiba-tiba saja ada panggilan masuk , Faizan mengaambil Hendphonnya yang ada di atas Meja lalu mengangkat telepon tersebut.
"Assalamualaikum". Ucapnya dari sebrang sana.
"Waalaikumsalam". Jawab Faizan sedikit mengecilkan volume suaranya karna takutnya tidur istrinya terusik.
"Boss. Maaf sekarang Boss ada jadwal Meating".
"Ubah saja waktu Meating nya. Sekarang saya ada urusan". Setelah mengucapkan itu Faizan mematikan telfonnya.
Ketika Faizan akan meletakkan Hendphonnya tiba-tiba saja ada pergerakan dari Kia sepertinya Kia terbangun gara-gara suara Faizan yang sedang mengangkat telfon.
"Kok bangun? Mas berisik ya?". Faizan bertanya sambil mengusap pipi Kia.
Kia menggelengkan kepala dengan muka lemasnya,"Mas gak ke Kantor?".
"Nanti". Jawab Faizan dan kembali mengusap perut Kia.
"Kalo di Kantor ada kerjaan Mas kesana aja . Biar Kia di sini". Kia memerintahkan kepada Faizan untuk ke Kantor saja ya karna kini rasa sakit Kia pun sedikit menghilang.
"Enggak Sayang . Mas ada kerjaan tapi nanti sekarang Mas mau nemenin kamu dulu".
"Mas..?".
"Kenapa hmm..".
"Emang tangan Mas gak pegel dari tadi ngusapin perut Kia sampe Kia tidur ". Kia hawatir jika Faizan sudah merasa pegal tapi faizan tidak enak pada dirinya untuk berbicara .
Faizan menjawab dengan gelengan kepala di sertai senyum manis nya. Menandakan jika dirinya tidak merasa pegal.
Walau pun Faizan menjawab tidak tapi dirinya merasa tidak enak pada suaminya jika di ingat mungkin Faizan sudah menghabiskan waktu satu jam lebih untuk mengusap perutnya.
Kia mengambil tangan Faizan yang sedang mengusap perutnya lalu menggenggamnya.
"Perut Kia udah gak sakit kok". Ucap Kia sambil memandang muka suaminya.
"Beneran udah gak sakit?". Faizan hawatir Kia menghentikan usapan nya hanya karna tidak enak .
"Mas enggak pegel Sayang".
"Perut Kia udah mendingan".Kia mengusap pipi Faizan.
Setelah mengucapkan itu Kia bangkit dari tidurnya untuk duduk bersandar di kepala ranjang.Faizan pun mengikuti Kia untuk duduk.
"Bentar lagi zuhur mending Mas ambil wudhu". Titah Kia karna Memamng sebentar lagi waktu Zuhur .
"Emang gak papa Mas tinggal ?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Hiatus)
Fiksi RemajaMenguatkan Cinta dengan Bersama Melupakan Cinta karna Takdir sang pencipta. (Muhammad Faizan Zayyan Al-Gifari)