22/He is Mine

8.7K 285 1
                                    

Bismillah
.
.
.
HAPPY READING
.
.
.
SELAMAT MENIKMATI
🕊🕊🕊


Sekarang hari di mana para santri masuk psantren.
Sebagian santri pasti ada yang senang pasti juga ada yang sedih karna harus masuk kembali ke penjara suci.

Termasuk Faizan dia juga sangat sedih pasti setelah ini waktu bersama  istri hanya sedikit. Dimana Kia akan fokus sekolah , dan fokus mengikuti kegiatan pondok.

"Mulai sekarang aku tidur di asrama ya Mas", Awalnya Kia juga tidak ingin tidur terpisah dengan Gus Faizan , tapi demi menghindari fitnahan mau tidak mau Kia harus sedikit berjaga jarak dengan suaminya.

"Lah kok gitu?" Ucap Faizan sedikit sewot.

"Yakan sekarang waktunya masuk pondok . Mau tidak mau aku harus ikuti peraturan Psantren dong", Jawab Kia sambil memasukan barang yang akan di bawa ke asrama.

Kia sengaja tidak membawa semua bajunya ke rumah agar nanti Balpon tidak banyak membawa barang dan baju.

Jadi sekarang baju Kia dan barang nya tersimpan  di  asrama, kamarnya dan di kamar Faizan.

"Sekarang kan kamu Istri saya mau tidak mau harus ikuti kata suami dong ", Ucap Faizan sambil menirukan gaya bicara Kia.

Kia yang sedang beberes pun menghentikan kegiatannya karna mendengar ucapan Gus Faizan.

Kia menoleh ke arah Faizan yang sedang mengancingkan baju kokonya.Kia sedikit kesal karna Gus Faizan menirukan gaya bicaranya lalu Kia memicingkan matanya ke arah Faizan.

"Ngikut-ngikut aja", setelah mengucapkan itu Kia kembali membereskan barang-barangnya.

Faizan ter kekeh ketika melihat Istrinya kesal , Faizan mengambil Peci hitamnya yang di simpan di atas meja belajar Kia.

Kini Faizan mengenakan celana putih , koko dan peci hitam.

Kia kaget ketika  tangan kekar Faizan tiba-tiba memluknya dari belakang  .

Kia memukul pelan tangan Faizan yang memeluknya,"Ngagetin".

"By tidurnya di sini ya", pinta Faizan sedikit merengek.

"Mas kalo aku tidur di sini nanti para santri curiga. Aku belum siap buat ngumumin pernikahan kita", ucap Kia sedikit cemas .

"Kia cumah butuh waktu mas", lanjut Kia sambil mengelus tangan Faizan yang melingkar di prutnya.

"Sayang kamu tau kan hukum nya pisah rumah atau pisah ranjang sma suami?", Kini Faizan bertanya kepada Kia.

"Iya Kia tau ".

"Nah apalagi kalo udah tau trus dilanggar beh dosa nya Dabel itu".

Kia membalikan badan nya ke belakang agar bisa berhadapan dengan Gus Faizan, "Tapi Kia takut Mas".

"Kamu tenang aja , sekarang ka  ada mas . Mas akan buktiin kalo mas bisa jaga kamu dan pernikahan kita", Ucap Faizan meyakin kan kepada Kia.

"Mas janji ?".

"In sya Allah sayang".

"Yaudah yu berangkat bentar lagi bakal ada penyambuta santri baru ", Ajak Faizan .

Mine (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang