2 bulan pun berlalu, kehidupan di Elysian kembali berjalan. Elysian sekarang adalah peradaban paling makmur dan damai. Begitupun dengan hubungan antara Spade dan Aphrodite. Hubungan mereka sudah terlampau jauh, bahkan sudah sempurna perasaan cinta yang tumbuh didalam hati mereka.
"Ekhem, ekhem.. tumben kalian bangun siang," tegur Theia sengaja untuk menggoda 2 sejoli ini yang baru bangun tidur. Semalam mereka tertangkap basah sedang.. berkencan. Spade dan Aphrodite yang masih mengantuk tidak membalas perkataan mereka sama sekali dan memilih duduk.
"Huft.. gak kerasa akhirnya Elysian bisa balik kayak semula," ujar Hiperion sembari memakan makanannya yang sebentar lagi akan habis. Semua orang tersenyum, begitu pula dengan Spade dan Aphrodite yang baru menyuap makanannya.
"Oh ya! Aku penasaran dengan keadaan di Overworld, apakah black mamba benar-benar kembali?" Semua orang berhenti makan keculi para dewi. Kekhawatiran lain kembali muncul, mereka lupa villain utama yang sebenarnya. Black mamba, musuh yang terlupakan.
Hiperion pun berdiri dan pergi keluar dari ruang makan tersebut diikuti oleh Heart, Clover dan Spade dibelakangnya. Mereka menuju suatu balkon, mereka pun menyandarkan lengan tangannya di atas pagar balkon sambil menundukkan kepala. Memikirkan 1 masalah utama yang terlupakan, urusan Black Mamba bukanlah hal mudah. Mereka sudah meninggalka kota Overheims 4 tahun, matilah mereka! pasti para warga kota Overheims sudah mati dan kota itu menjadi kota terbengkalai.
"Huft.. baru juga tenang, eh malah muncul masalah baru lagi." Clover melempar batu kecil yang ada ditaman itu, dan kembali menjadi sosok yang putus asa.
"Gw yakin, masalah Black Mamba akan lebih sulit lagi dari masalah yang sebelumnya." Dugaan Spade pun menuai pertanyaan dari Heart yang merasa bingung.
"Lebih sulit? Bukankah justru lebih mudah? Kita sudah mendapatkan sihir setara dengan dewa dan dewi disini," perkataan Heart pun segera dibalas oleh Spade. "Kamu pikir? Sihir aja cukup untuk melawan Black Mamba? Tentu kita perlu meningkatkan ilmu teknologi kita untuk melawan Black Mamba kali ini,"
"Benar sih apa kata lu, tapi gimana kita ningkatin ilmu kita? Sedangkan kita udah ketinggalan banget," keluh Clover kepada sang ketua agen. Sang ketua pun memutar otaknya memikirkan jalan tengah dari masalah yang terlupakan ini, ia ingat 1 hal. Batu Amethyst, teleportasi dan overworld. Benar! Dia akan pergi mengunjungi lelaki muda berambut blonde itu yang 2 minggu lagi akan dilantik menjadi pemimpin baru Elysian.
"Kudengar kalian membutuhkan bantuan?" Keempat wanita itu tiba-tiba saja muncul, mengejutkan! Keempat pria itu menatap keempat wanita yang berada dihadapan mereka sekarang dengan melotot terkejut.
"Tidak perlu terkejut sampai segitunya. Jawab saja kalian membutuhkan bantuan?" Theia yang angkat bicara, keempat pria itu bingung dengan pertanyaan yang tiba-tiba saja terlontarkan oleh Theia.
"Membutuhkan bantuan? Ya, kami membutuhkan bantuan agar kami bisa kembali ke Overworld." Clover dengan beraninya menjawab Theia yang sedang menatap ke depan dengan tatapan datar dan seriusnya.
"As you wish." Aphrodite pun membuka pintu portal, membuat keempat pria yang ada disana terkejut tak main-main. Bagaimana caranya? Bukankah segel yang berada didalam void sangat sulit untuk ditembus?
"T-tunggu, bagaimana caranya kau bisa menembus pintu portal ini? Bukankah mustahil jika tidak menggunakan batu legendaris?" tanya Spade penuh kebingungan. Wanita cantik itu tersenyum manis, dan tangannya pun berlagak mempersilakan keempat pria itu untuk masuk.
"Batu Amehtyst berhasil ditaklukan olehmu. Saat kau mengorbankan diri, dari situlah batu Amehtsyt percaya dengan para umat manusia. Sehingga Elysian pun memiliki sihir baru yaitu teleportasi," jelas Aphrodite. Spade teringat 4 tahun silam, ketika dirinya mengorbankan seluruh sihirnya agar keenam batu itu dapat membantu peperangan. Momen itu sangat mengharukan jika diingat kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AI
FantasyKisah mengenai suatu kota bernama Overheims yang dijaga oleh para agen yang amat terampil di bidang teknologi.