Mencari or menemukan

15 2 0
                                    

Happy reading!!🌸

"Ih tadi aku heran deh sama Xania, masa dia bilang orang yang udah nyakitin dia kursi sih. Abang liat kan, jelas jelas tadi dikursi itu ngga ada orang malah dia nunjuk tu kursi" celetuk Rania panjang lebar.

Saat ini ketiga anak itu tengah berada diruang tengah, sembari menonton televisi bertemakan action, dengan posisi Rania berada ditengah dan diapit oleh kedua abang kembarnya. Mereka memakan keripik buatan sang bunda sebagai camilan untuk menonton film itu.

"Eh iyakan, gue juga baru nyadar. Apa jangan jangan yang dia maksud itu, orang yang sebelumnya duduk disitu ya?" ucap abang tertua Rania yaitu Yuda.

"Kalo ngga salah sih Yo...." belum sempat melanjutkan ucapannya, Yudi tiba tiba terdiam sembari menatap saudara kembarnya. Sedangkan Rania dibuat bingung dengan tingkah kedua abangnya. Belum sempat ia bertanya, abangnya justru dengan terburu buru pergi tanpa berpamitan dengan sang bunda.

"Eh bang mau pada kemana...?!, ish anjir ngga dijawab, mana maen pergi aja lagi" ucap Rania dengan memanyunkan mulutnya.

"Ish kaya gini kan ngga enak, sendiri lagi" monolognya dengan dramatis. Beberapa saat kemudian karena dirinya merasa kebosanan, akhirnya muncullah ide cemerlang di otaknya.

"Aha.., Rania punya ide. Nelpon Rainan ae lah, dia kan selalu stay kalo ditelpon malam malam begini"

Tut tut...'Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif'

"Ish kemana sih ni orang, tumben banget biasanya paling gercep kalo ditelfon gini..., tau ah ngantuk aing mah"

Akhirnya karena telfon yang tak diangkat oleh Rainan, Rania memilih untuk pergi kekamarnya dan mengistirahatkan tubuhnya.

🌸🌸🌸

"MANA PRAYOGA!!!" teriak marah Yuda saat baru saja sampai ditempat biasa mereka berkumpul. Tempat itu seketika senyap saat teriakan Yuda menggema didalamnya.

Dengan memberanikan diri Cakra bertanya, "calm dong bro, ada apa sebenernya ni?, ngapa lo tiba tiba dateng trus marah?" tanyanya, dengan kehati hatian.

"Gue tau yang buat Xania sampe segitunya" jawab Yuda dengan tatapan tegasnya.

"Dan maksud lo..., orang nya Yoga gitu?" tanya Taufiq yang sedikit penasaran.

"Iya, memang Yoga pelakunya" bukan Yuda yang menjawab, melainkan Reval dan membuat atensi para remaja itu beralih kearahnya.

"Tau dari mana lo?" tanya Jovan meminta kebenaran, pasalnya Yoga termasuk teman dekatnya, ia takkan suka jika ada seseorang yang menuduh temannya tanpa bukti yang cukup dan benar adanya.

"Gue bilang gini bukan tanpa sebab, tapi memang kenyataannya. Lo pada ingat ngga tentang kejadian 2 bulan lalu?, dimana Yoga bawa paper bag dan itu dijatuhin sama Kenan. Kalian masih ingat isinya?"

"Ah gue ingat, itu jas ma topi hitam" balas Kenan dengan mengangkat tangannya.

"Bukan hanya itu....," ucap Reval dengan melihat temannya satu per satu, lalu dengan gesit meraih jaket kulit miliknya. "Tapi juga dengan ini", ucapnya dengan menunjukkan sebilah belati dengan warna hitam yang menyelimutinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang