Happy reading!🌸
Pukul 4.30 pagi Rainan terbangun dari tidurnya, dan merasa ada hal penting yang seharusnya diingat olehnya. "Astgafirullah! hari ini kan ultah Kayla, ish mampus gue, ngasi kado apa coba" ucapnya dengan histeris.
Dengan kondisi nya yang masih berantakan, bukannya membereskan dirinya terlebih dahulu, justru malah mementingkan orang lain yaa.. walaupun itu sahabatnya.
Tanpa berfikir panjang Rainan pun segera menghubungi teman temannya untuk bertanya apakah mereka ingat tentang hari lahirnya Kayla itu, dan masing masing dari mereka ternyata mengingatnya dan bahkan telah menyiapkan kado yang dirasa lumayan berkesan.
Rainan yang mendapat respon itu pun ketar ketir dibuatnya, bagaimana bisa hanya dia yang melupakan hari penting itu. Akhirnya karna dalam kondisi yang tak memungkinkan untuk mencari kado, Rainan pun buru buru membersikan tempat tidurnya, dan segera mandi untuk berangkat lebih awal, guna mencari kado yang cocok untuk Kayla.
Namun setelah selesai mandi, Rainan justru berfikir bahwa ini masih terlalu pagi, dia rasa toko manapun belum ada yang buka, dan dia pun memutuskan agar memainkan handphone nya terlebih dahulu untuk menunggu waktu yang pas untuk dirinya berangkat.
🌸🌸🌸
"Hmm pa, nanti malam Kay ajak temen temen kerumah ya. Kay mau ngerayain ultah Kay dirumah ini. Boleh ya" pinta Kayla hati hati.
Saat ini anak itu ingin berangkat kesekolahnya, dan saat ingin berjalan keluar ia melihat ayahnya tengah berada diruang tamu, sembari membaca koran yang berada ditangannya.
Tanpa menjawab, ayahnya segera beranjak dari tempat itu setelah menatap lekat mata anaknya itu. Kayla bingung, apakah itu tanda diperbolehkan atau tidak, tapi dia rasa itu tanda boleh.
Karena merasa akan segera terlambat, tanpa memikirkan hal apapun Kayla segera bergegas untuk memesan ojek online, untuk berangkat sekolah. Ia malas menggunakan mobil saat ini sebab bosan menyetir, itulah alasannya.
Saat sampai didepan pagar rumahnya, alih alih ojek yang dipesannya berada di tempat itu, justru wajah tersenyum dari Cakra lah yang terpampang di sana. Dengan menggunakan motor yang sama untuk mengantar Kayla kerumahnya malam tadi, disitulah Cakra terduduk seperti sedang menunggu Kayla.
Kayla tentu saja terkejut, sebab sebelumnya dia tak pernah meminta untuk dijemput oleh Cakra.
"l-loh Cakra, ngapain disini?" tanyanya. "Mau jemput lo, boleh kan?". Kayla masih mencerna kata kata itu, lalu beberapa detik kemudian Kayla membulatkan matanya, lalu menatap Cakra "ha jemput aku, tapi aku ngga minta tu, lagian aku udah pesen ojek online jugak""Udah ngga usah bawel bisa di cancel juga kan," ucap Cakra, lalu memasangkan helm ke arah Kayla. Pemaksaan memang tapi mau bagaimana lagi, Kayla tak bisa menolaknya. Bagaimanapun Cakra telah mau berbaik hati untuk menjemputnya.
"Ck pemaksaan banget, yaudah nih gue cancel"
🌸🌸🌸
"Oh my god, gue suka banget sama ni lagu" ucap Rainan yang tengah berada di mobilnya. Saat ini anak itu tengah menuju toko sepatu, untuk kadonya yang akan diberikan kepada Kayla. Dia kehabisan akal harus memberikan apa, jadilah saat memakai sepatu tadi membuatnya terinspirasi untuk memberikan Kayla sepatu juga.
Di mobil yang hanya diisi dirinya sendiri itu, dia mendengarkan lagu dari Anggi Marito- Tak Segampang Itu. "Ngena banget astagaa.. Kok bisa ya?. Ish ntahlah" ditengah histeris dirinya mengenai lagu itu, ada yang membuatnya terheran lantas sedikit menajamkan penglihatannya untuk melihat orang yang sepertinya dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rainan
Roman pour AdolescentsRainan, gadis cantik dengan seribu luka yang datang silih berganti setiap harinya. Mulai dari kedatangan ibu serta saudara tiri yang bahkan tak dikehendaki olehnya, hingga perlakuan sang ayah yang berubah sejak kedatangan dua orang yang dianggapnya...