Runtuh

76 7 2
                                    

Pagi itu kicauan burung ditengah teriknya sinar matahari seolah menjadi musik yang mengalun indah ditelinga seorang gadis berusia kurang lebih 17 tahun tersebut. Di hari minggu ini gadis tersebut tengah mengerjakan tugas yang diberikan seorang guru, bukan main lagi tugas tersebut bahkan sudah dikerjakannya hingga pagi namun hingga matahari bergeser ketengah pun tugas gadis tersebut belum kunjung usai. Bagaimana tidak, tugas yang diberikan sangatlah menyiksa yaitu meringkas semua bab yang ada dibuku, sementara waktu yang diberikan sangat singkat. Huh sangat melelahkan.

"Uuh pegel tangan gue, ngapa ngga selesai selesai sih ni tugas udah berapa jam coba gue kerjain" keluhnya, mau bagaimanapun  memang begitu keadaannya.

BRAKKK

"Ngapain kamu hah?! udah jam segini masih aja di kamar itu kerjaan rumah juga belum kamu kerjain. Cepat selesaikan saya ngga mau tau kalo ayah kamu pulang nanti rumah wajib udah beres" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain tak bukan adalah ibu tiri dari gadis tersebut, sembari membuka pintu dengan membantingnya sehingga menimbulkan suara yang lumayan nyaring di pendengaran.

Gadis tersebut bernama Rainanda Mehrunnisa seorang gadis yang telah ditinggal oleh sang bunda sejak dia menginjak kelas 9 SMP. Bundanya terkena penyakit yang bahkan dirahasiakan oleh keluarganya bahkan ayahnya sendiri. Sejak saat itu ayahnya pun begitu kehilangan akan sosok bunda yang selama ini menemaninya. Hingga akhirnya waktu pun berganti, kini sang ayah kembali menemukan sosok wanita yang ia anggap pantas untuk dijadikan seorang istri dan memberikan cahaya baginya setelah beberapa waktu merasa bahwa sinar di dirinya mulai redup.

Pada awalnya Rainan tidak setuju jika ayahnya menikah lagi, apalagi dia masih mengingat bagaimana kenangannya bersama sang bunda. Lagi pula menurutnya wanita yang akan di nikahi ayahnya ini bukan lah wanita yang baik apalagi dilihat dari wajahnya yang dibuat buat semanis mungkin Rainan bukannya suka justru dia sangat muak dan benci.

Ditambah lagi kenyataan yang muncul adalah calon ibu tirinya ini telah memiliki 1 anak perempuan, kenyataan itulah yang juga membuat keyakinannya akan menolak pernikahan sang ayah semakin besar. Namun, apa boleh buat ayahnya terus memohon dan mendesaknya agar menyetujui pernikahan tersebut mau tak mau Rainan menerimanya dengan syarat ayahnya tidak boleh melupakan sang bunda dan bisa memberikan kasih sayang yang adil kepada kedua anaknya nanti. Dengan syarat itu tentu ayahnya gembira bukan main dan langsung menyetujui syarat tersebut.

Namun setelah menikah, semakin hari kelakuan ibu dan saudara tirinya tersebut semakin seenaknya dimulai dari keinginan sang saudara tiri yang minta dipindah sekolahkan kesekolah Rainan dengan alasan agar lebih dekat dengan Rainan, dan ibu tirinya yang mulai berani menyuruhnya melakukan ini dan itu serta kebiasaan mereka yang suka berfoya foya menghabiskan uang ayahnya yang membuatnya sangat muak dengan hal itu dan dia yakin dengan dugaannya sebelumnya bahwa wanita dan anak itu hanya menginginkan harta sang ayah.

Buktinya saat ini, ibu tirinya tersebut justru menyuruh Rainan untuk membersihkan rumahnya seolah dia adalah maid dirumahnya sendiri. Dan justru anaknya hanya dibiarkan bersantai seolah tak terjadi apapun dirumah tersebut.

"Maaf kenapa tiba tiba anda menyuruh saya seolah saya maid DIRUMAH SAYA SENDIRI, dan apa hak anda memerintah saya kita hanya orang asing jangan berperilaku seolah anda kenal kepada saya dan juga kenapa tidak menyuruh anak anda saja yang NUMPANG dirumah saya" ucap Rainan dengan berbahasa formal dan menekankan beberapa kata.

"Apa maksud kamu hah.. Jangan bertingkah seolah kamu adalah ratu dirumah ini ingat saat ini sayalah yang menjadi ratu dan berperan sebagai ibu sambung kamu. Dan apa tadi kamu bilang kami numpang hahaha ingat tidak akan lama lagi kamu akan saya singkirkan dari rumah ini". Ucap sang ibu tiri yang disertai sedikit tawa.

"Maksud kamu, kamu akan menyuruh orang untuk mengahabisi saya, memfitnah saya, agar saya dibuang dari rumah ini dengan alasan malu hah itu maksud kamu. Dan akan membayar si penjahat dengan uang hasil kerja keras ayah saya hah jangan harap hal itu akan terjadi wanita seperti kamu tidak pantas memakan uang suci hasil kerja keras ayah saya. Dasar lintah yang taunya hanya menghisap darah orang tanpa tau akan berdampak atau tidak. Anda adalah manusia paling kotor yang pernah saya temui, anda licik, anda munafik dasar jalang" kalimat menyakitkan itu keluar tanpa beban dari mulut manis Rainan dia amat kesal saat ini belum lagi karna tugas yang belum usai kini sang ibu tiri justru menambah bebannya.

Plakk

Satu tamparan lolos dari tangan sang ibu tiri, mengakibatkan wajah Rainan yang tadinya tegak seketika berpaling ke kanan dengan bibir sedikit mengeluarkan darah akibat tamparan keras dari sang ibu. Rainan tak kuasa menahan tangis pasalnya baru kali ini ia di tampar sekeras itu oleh orang yang notabenenya baru saja muncul dikehidupannya sebagai seorang perusak, dan kini orang itu justru bertukar peran menjadi sosok iblis yang telah melukai wajah mulus milik Rainan bahkan sebelumnya ayahnya pun belum pernah melakukan hal kasar kepada Rainan walau hanya sekedar memarahinya dengan nada yang tinggi.

Ini perdana bagi seorang Rainan diperlakukan seperti itu ia berfikir apakah akan terus begini?

                                   ----------

Maaf kalo ada kata yang typo ya soalnya ini juga karya pertama aku, makasih juga udah mau mampir buat baca ❤

Jangan lupa komen dan vote nya ya

Tentang RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang