Kayla

10 4 0
                                    


Malam itu saat bumi diterangi oleh cahaya dari bulan yang ditemani oleh ribuan bintang, disaat itulah seorang gadis tengah duduk bersila dihadapan pemandangan yang mengesankan itu.

Sembari menatap kagum pemandangan didepan matanya, gadis itu juga sedikit becerita tentang keluarganya kepada bulan dan tebaran bintang dilangit malam tersebut.

"Kalo misalnya saat itu aku ngga lahir, aku rasa mama masih ada sampai saat ini. Dan pasti papa seneeng banget mama masih disini. Kayanya aku emang perusak ya ma? Haha aku perusak, AKU PERUSAKK!!" Ucapnya dengan teriakan yang menggebu gebu disertai dengan nada yang sangat menunjukkan penyesalan dihidupnya.

Setelah mengatakan itu, gadis tersebut sedikit menggulung lengan bajunya dan mengacungkannya keatas langit seolah ada yang melihat dan mendengar ucapannya.

"MAA.. LIAT, LIAT INI!!. TANGAN KAYLA, KAYLA GORES MAA.. hiks hiks.. Liat ma Kayla mau mati sekarang. KENAPAA MAMA PERGI DULUAN??!!
KENAPA NGGA NUNGGUIN KAYLA. Kayla capek, papa selalu aja nyalahin Kayla saat keinget kepergian mama hiks,, mama ngga kasian sama Kayla? Cepat jemput Kayla maa hiks hiks." ucap gadis tersebut yang tak lain tak bukan adalah Kayla sahabat dari Rainan. Dengan diselingi tangisan serta lambat laun suaranya mulai parau karna teriakan yang dikeluarkannya serta melirih dibeberapa kalimat.

Saat ini keadaannya sangat menyedihkan, dengan darah yang keluar dari pergelangan tangan serta tangis yang sangat menyayat hati jika saja ada orang yang mendengarnya. Bahkan darah yang mengalir hanya dibiarkan saja hingga mengering oleh Kayla.

Dia merasa semua telah hancur sejak kepergian ibunya. Tak ada kasih sayang, tak ada belaian disaat dia sedih dan tak ada yang benar benar memberinya semangat ketika ia jatuh. Yang ia dapat hanyalah tamparan dan pukulan dari sang ayah.

Bahkan hingga saat ini ia masih saja mendapatkan kekerasan tersebut. Namun ia tak mampu melawan karna menurutnya hal itu wajar pasalnya yang membuat ibunya meninggal adalah dirinya. Kelahirannya lah yang merusak keadaan baik dari ibu ataupun ayahnya.

Namun tanpa Kayla sadari, sejak tadi ada seseorang yang sedang mengawasinya baik tentang keluh kesah, kefrustasian, bahkan teriakannya.

🌸🌸🌸

"Rainan bangun ayo kita ber-" ucapan Liza terpotong ketika pintu kamar Rainan terbuka. Dan memperlihatkan bahwa Rainan telah rapi dengan setelan seragamnya, dia terlihat cantik namun jika saja tidak ada mata panda yang menyelimuti wajahnya maka sudah pasti dia akan terlihat bak putri putri dikerajaan.

"Ngapain lo?" tanya Rainan ketus dan memperlihatkan wajah kesalnya. Pasalnya ini masih pagi, dan mood nya sangat bagus pagi ini namun karna kemunculan benalu ini membuatnya moodnya rusak sejadi jadinya.

"Hehe aku mau ajak kamu berangkat bareng boleh kan?" tanya Liza dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Namun seketika wajahnya menjadi suram ketika mendapati jawaban dari Rainan.

"Gue udah peringatin lo kan, jangan sok asik apalagi sok kenal sama gue benalu" jawab Rainan menusuk.

"Tapi kenapa aku ngga boleh deket sama kamu kitakan saudara sekarang. Masa ngga boleh, apalagi berangkat bareng itu wajar kalo untuk sesama saudara" ujar Liza dengan wajah memelas dan menambahkan kadar kejijikan Rainan ketika melihat itu.

"Haha lo tanya kenapa?? Iya. Jawabannya karna lo MUNAFIK. Lo munafik Liza!! Lo bakalan ngadu yang engga engga ke ayah saat gue ngga ngapa ngapain lo. Dan sekali lagi gue peringatin jangan anggap gue saudara lo!!, karna kita ngga lebih dari orang asing dan yang perlu lo camkan adalah lo itu benalu. Lo BENALU BANGSAT!!!!" jawab Rainan dengan nafas bergemuruh karna emosi yang melandanya bahkan teriakan diakhir kalimatnya. Serta dengan menunjuk Liza hingga Liza sedikit bergeser dari tempatnya semula.

Tentang RainanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang