Part 11

285 36 2
                                    

Aku senang tinggal di rumah ini. Jelas rumah ini lebih besar daripada rumah di Indonesia. Ya meskipun aku diberikan kamar luas, aku lebih senang tidur di loteng rumah mereka.

Awalnya,

*Flashback

"Apakah sir atau mam memiliki loteng di rumah ini?" tanyaku saat makan malam waktu itu.

Mereka mengangguk, "Ada. Kenapa Natasha?"

"Umm, kalau begitu, bolehkah aku tidur di loteng saja?"

"Hah? Kau yakin? Di loteng itu sedikit gelap saat malam. Tapi saat pagi, ku akui memang itu tempat yang indah," jelas Mrs. Devine.

"Bagaimana dengan penerangannya?" tanya Mr. Devine,

"Paman punya lampu hiasan pohon natal?" tanyaku. Karena umumnya mereka pasti merayakan natal. Tapi aku juga tidak tau.

"Oh, ada. Untuk apa?" tanya nya lalu meneguk minum nya.

"Boleh kah aku meminjamnya?" ucapku sopan, "Maaf kalau aku merepotkan,"

Ku lihat Mr. Devine berjalan ke arah sebuah ruangan, "Tidak apa-apa Natasha,"

Mrs. Devine mengusap punggung belakangku lembut, "Tidak apa-apa sayang. Lagi pula kami tidak memiliki anak perempuan. Aku hanya memiliki 2 anak, dan mereka laki-laki,"

"Oh begitu ya," ucapku mengerti.

"Nah ini dia lampu nya," ucap Mr. Devine sambil memberikan dua kotak kecil berisi lampu natal.

"Terima kasih sir," ucapku sambil membawa lampu-lampu itu ke loteng.

*

Aku menghias loteng itu dengan lampu-lampu natal tadi. Aku menggantung beberapa foto idolaku disana dan foto bersama keluarga Rachel.

"And I'm almost done with these things," ucapku setelah menata lampu dan barang-barang lainnya.

Aku menekan saklar dan lampu itu menyala. "Great,"

Done flashback (jangan lama2, ntar galau #gadanta)

*

Aku berangkat ke Bouviere Boutique lagi. Tapi hari ini aku benar-benar harus bekerja. Menggambar. Menghitung. Dan semua nya.

"Good morning, Ms. Natasha," sapa sekertarisku, Kayne. Jujur aku tertarik dengan cara dia berpakaian. Sangat modis.

Kami terus berjalan menelusuri lorong butik, "Good morning. Ada laporan?" tanyaku sambil menekan tombol angka 3 di lift.

"Kita ada order dari seorang artis ternama. Laki-laki. Sa--"

"Tell me his name," selakku sedikit di pembicaraan nya yang belum selesai itu.

"Sean O'Pry, Miss," balasnya sambil terus memandangi kertas yang dibawa nya itu.

Sesampainya di lantai 3, dia terus mengikutiku.

Aku bingung. Kenapa tadi saat Kayne mengucapkan kata 'laki-laki terkenal' pikiran ku hanya ke the boys? Aku bahkan tidak sadar masih ada laki-laki lain yang terkenal juga.
(P.s. : Lebay bgt gila)

"Baiklah, apa pesanan nya?" tanyaku sambil membuka kertas-kertas itu.

"Leather coat, Miss," ucapnya sambil memerhatikan pesanan yang tercantum di kertas itu

"What? Jaket kulit? Sungguh?" terkejut mendengar pesanan itu

Kayne mengangguk, "Iya miss. Ada yang salah?"

Dalam hati ku berkata, "Di Garut banyak tuh," lalu aku tertawa sendiri.

"Maaf miss, apakah ada yang lucu?" tanya nya polos

Aku spontan langsung berhenti tertawa, "Tidak, Kayne. Terima kasih untuk itu,"

Kayne mengangguk dan memegang knop pintu,

"Oh iya Kayne," panggilku, Kayne menoleh,"Ya miss?"

"Kapan Sean akan menggambil pesanannya?" tanyaku memastikan,

"Minggu depan miss," jawabnya membaca kertas yang dibawanya.

"Baiklah, thanks," ucapku. Lalu Kayne keluar dari ruanganku.

Aku mengambil secarik kertas dan mulai menggambar. Jujur, membuat jaket kulit itu lebih sulit dari menggambar pakaian biasa.

Aku sudah menggambar di 10 kertas dan belum ada yang memuaskan hatiku. Aku meremas kertas itu dan kubuang ke tempat sampah.

"Gila! Kapan gue selesai nya kalo kayak gini caranya? Capek banget gila," protesku dalam hati.

"Gue gak boleh banyak protes. Lagian ini juga kerjaan gue yang sebarusnya," tuturku sadar atas perkataan ku tadi.

Sepertinya aku butuh istirahat. Mungkin chatting-an dengan the Boys lebih menenangkan.

Niall Horan is Online ✔
Louis Tomlinson is Online ✔
Rachel is Online ✔
Harry Styles is Online ✔
Liam Payne is Online ✔

"Wow, mereka Online semua?" tanyaku dalam hati dan mulai menekan salah satu nama.

Guys, gue mohon dengan sangat, vomments nya ya.. jangan jadi silent reader dong... Ga enak tau wkwk.

Change Your TicketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang