Part 29

224 13 2
                                    

"Lo ngapain sih disini?" aku melihat si rambut coklat berada di sebelah kananku.

"Gue nyari lo tau. Denger-denger lo pacaran sama Niall Horan si bule itu ya?" tuturnya dengan gaya menyebalkannya itu.

"Apaan sih lo. Diem aja deh lo ya, gak usah ikut campur urusan gue. Perjanjian gila itu gue gak mau ikutan,"

"Santai aja kenapa sih? Tapi gue gak percaya sih lo pacaran sama dia. Gak mungkin kan artis papan atas suka sama lo? Artis Indo aja gak mau sama lo," ucapnya asal.

Perkataan yang di katakan si James a.k.a mantanku ada benarnya juga. Aku menunduk memikirkan kata-kata tadi.

"Mending lo balikan deh sama gue, gue masih suka sama lo,"

Plak!

"Mulut lo itu di sekolahin gak sih? Gue udah punya pacar, dan jangan pernah lo gangguin gue lagi!"

"Halah, palingan lo cuma jadi mainannya si Niall, gak mungkin lah dia suka sama lo. Jangan bodoh, Nat," ucapnya sambil tertawa.

"Gila lo ya! Bener-bener gila. Lo tau gak Niall cuma punya satu mantan dan mantannya itu udah meninggal? Kalo dia playboy kayak lo, pasti mantannya banyak! Mikir pake otak!" Aku sudah berada di puncak kemarahanku.

"Emang sih mantannya cuma satu. Tapi cewek yang di deketin dia berapa? Banyak kan? Lo kira gue gak tau? Barbara? Lovato?" Lanjutnya. Kali ini dia benar-benar membuatku speechless.

"Nah, kicep kan lo? Udah lah, lo balikan aja sama gue Nat," pintanya.

"Gue bilang gak, ya gak ya! Lo budek?" Aku berdiri dan menghampiri pramugari yang ada di belakang,

"Excuse me, there is a guy who disturb me in front. Can I change my sit?" Aku bertanya dengan sopan. Siapa tau dia mengizinkan aku duduk di belakang.

"Oh, it's okay Miss. Take your sit," ucap pramugari itu lembut. Aku duduk di kursi belakang. Jauh dari James.

*

"Chel!" Aku mengetuk jendela kamarnya,

Klek!

"LO NGAPAIN COY?" tanyanya dengan suara kencangnya itu.

"Ssstttt! Diem kek lo. Gue kabur tau dari rumah Niall," jawabku pelan.

"Cepetan masuk," Rachel membuka jendela kamarnya lebih lebar lalu membantuku memasukan koper.

Aku merebahkan diri diatas kasurnya, "Home sweet home,"

"Lo tau gak sih, semua tuh pada nyariin lo. Harry udah nge-DM gue tau. Pulang sono Nat," Rachel meletakkan koper ku diujung ruangan.

"Gak ah Chel. Gue sakit hati banget sama kata Louis. Nancep banget,"

"Emang Lou ngomong apaan? Lou kan emang suka asal kalo ngomong. Ngertiin lah Nat," jawab Rachel.

Aku mulai menceritakan yang dikatakan Louis kepadaku. Rachel tertawa, "Baper lo. Gitu doang aja kabur,"

"Lo gak di gituin sih. Coba aja lo di posisi gue," aku membela diriku.

"Terus gimana si Niall? Lo gak kasian apa sama itu anak? LDR kan gak enak,"

Aku tersenyum kecut, "Iya emang gak enak. Yang bilang enak siapa?"

Rachel kembali menatap handphone nya. Sepertinya sedang chat dengan Harry.

Tiba-tiba dia berteriak histeris.

"Ada apaan?" aku ikut berteriak histeris

"HARRY NGELAMAR GUE!"

"Ngelamar lo?" tanyaku bingung. "Ngelamar dalam pengartian apa nih?"

"Baca nih chat gue,"

Rachel : Haz,

Harry : Yes honey?

Rachel : Sedang sibuk?

Harry : Umm, not really. Why?

Rachel : Kau sedang apa?

Harry : Buy a wedding ring

Rachel : Wedding ring? Untuk?

Harry : Wedding haha.

Rachel : With who? :p

Harry : You

Rachel : asdfghjklmnbvcxzqwertyuuiop

Harry : Don't be like that honey,

Rachel : Can I cry now?

Harry : Don't cry love,

Harry : What color do you want? Rather silver or gold?

Rachel : Ask your mom for better answer,

Harry : Yang mau menikah kita, not my mom

Rachel : Silver I think,

Harry : Well, Liam and Niall said so.

"Gila! Congrats ya Chel, kayaknya hubungan gue doang yang bakalan gak jelas," aku tersenyum kecut.

"Eh bentar, Haz DM lagi,"

Harry : Apakah kau tau Natasha dimana?

Harry : Babe?

Harry : Sleep already?

"Gue bilang apa nih?" tanya Rachel bingung.

"Coba gue cek HP gue dulu deh," jawabku lalu mengambil iPhone ku di tas.

Niall : Nat,

Niall : Where r u?

Niall : Don't be mad at Louis. He's worried about you right now.

Niall : My mom and dad are worried about you. Theo is looking for you.

Niall : I'M THE MOST WORRIED

Niall : C'mon Nat. Don't easily get mad.

Niall : Where are you?

Niall : I have to take you home

Niall : Once again, where are you?

Aku bertekad menjawabnya. Aku ada rasa tidak enak kepada mereka.

Me : You don't have to look for me,

Niall : Finally you answer me

Niall : Tell me where are you.

Niall : Aku harus menjemputmu,

Me : Tidak perlu, Ni

Niall : I'm your boyfriend. I'm the one who responsible to take care of you

Niall : Kalau kau tidak mau ku jemput, aku akan melewati satu konser besok dan menjemputmu.

Me : Kau tidak akan berani,

Niall : You dare me to do it?

Me : No. Sudahlah Niall, I'm okay. I just need refreshing.

Niall : Tell me if you want to go home okay baby?

Me : Iya Niall. Okay.


Change Your TicketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang