Part 27

179 22 1
                                    

"So I'm gonna tell you the truth," kata Niall sebelum bercerita.

"Your mom ask Rexy to take care of you because she's busy in London for their business. Your dad too, but then after several years being in 1D, your mom and dad join modest,"

"Aku benci modest. Kau harus tau itu!" kataku ketus.

"Hey. Don't be like that. Rexy tells your mom that you're a directioner so she works for us, she thinks of you,"

"What are you talking about?" tanyaku kesal.

"Your mom. Dia sengaja melamar kerja di Modest agar dekat dengan kami. Dia sekertaris modest. Dia bercerita semua tentang mu, dan aku tertarik mendengarkannya,"

"Then?"

"Rachel. I know Rachel. I'm just acting that I don't know her. Sorry for that,"

"You are so mean, Niall. Why don't you tell me?" omelku sambil memukul bahu nya berkali-kali.

"Stop it Nat. Dengar aku dulu," Niall memelukku.

"Apa?" tanyaku sambil menangis dan mencoba melepaskan pelukan Niall. Semakin aku mencoba, Niall semakin mendekapku. Lalu dia mengelus rambutku.

"Kau tidak boleh seperti itu, Nat. If your mom doesn't tell us about you, we can't be this close to you,"

"Tapi Ni--"

"Tidak ada tapi, Nat. You have to thank your mom," kata Niall sambil memegang tanganku. Aku tau ini gila tapi aku merasa nyaman di dekat Niall sekarang.

"Josh parents. Aku yang meminta Mr. Devine menjemputmu di airport, dan kau tinggal disana atas permintaanku dan Louis,"

"Shit. Pantesan dia datengin gue tiba-tiba waktu itu," batinku kesal.

"Aku membuat fake account twitter mu agar kau tidak dapat komentar buruk dari Directioners. They think that the fake account is yours,"

"Jadi ini alasan kenapa gue gak pernah dapet komentar jelek dan yang di bilang Rachel ternyata mereka gak tau account twitter gue yang asli," pikirku. Niall baik sekali.

"Ms. Joannah, your collage teacher. She's Louis' mom. Dia menyamar. Kau ingat yang dia pergi ke Australia?" tanya Niall.

Aku mengangguk, "Ingat,"

"Dia tidak pergi ke Australia. Dia pergi ke London untuk merundingkan ini dengan Ms. Callighan. Ms. Callighan itu wakil Modest,"

"Dia sengaja membuat beasiswa itu. Sebenarnya memang mau membuatmu bertemu orang tua mu," cerita Niall panjang lebar.

"Jadi maksud kalian?" tanyaku memastikan lagi.

"All of us has plan it before OTRA," jawabnya sambil tertawa.

"Lalu maksud kalian?" tanyaku memastikan keadaan gila ini.

"Iya, aku kenal Rachel, aku kenal orang tua mu. Dan karena mereka semua, we wants to be your friends,"

"Ulang tahun mu yang ke 21 itu sengaja kita rayakan bersamaan dengan foto pre-wedding Louis," tambah Niall lagi.

"Kalian benar-benar ja--"

Sesuatu yang lembut menyentuh bibirku, dan melepaskannya setelah beberapa detik, "Ssttt, kau memang lucky girl,"

Aku terkejut dan akhirnya pergi meninggalkan Niall, "Thanks for telling the truth, Ni,"

Niall mengikutiku dari belakang dan kembali ke acara pernikahan El dan Lou yang belum selesai itu.

*

"Congrats ya kalian. Semoga kalian dapat terus bersama," ucapku sambil memeluk El dan Lou,

Tiba-tiba El berbisik, "Before I'm with Louis, I was a fan of One Direction too. Never lose hope, kau akan mendapatkan salah satu dari mereka,"

Aku tertawa kecil, "Itu mimpi El,"

"No," El menjawab, "Niall," ucap El sambil menunjuk Niall yang sedang tertawa dengan Harry dan Rachel disana, "He likes you, go for him,"

"Umm, I'll try to move on," jawabku sambil meyakinkan El. El tersenyum.

Acara pernikahan El berlangsung meriah. Semua tamu undangan terlihat senang. Namun ada satu yang menurutku kurang,

"Lou, kau tidak mengundang Zayn ya?"

"Aku mengundangnya. Tapi dia tidak bisa datang. Ada acara katanya," jawab Louis sambil merangkul istrinya itu.

"Oh begitu ya," jawabku lemas.

"Eh kenapa nih? Masih tidak bisa move on dari Zayn ya?" tanya Harry menggoda ku.

Aku berdesis kesal, "Haz, don't be kidding me, aku sudah move on,"

"REALLY?! TO NIALL ISN'T IT?!" Harry bertanya. Wajahnya terkejut sekali.

Aku tersenyum jahil, "Tidak,"

"Ah pembohong," Rachel tiba-tiba menyahut. Harry merangkul nya tiba-tiba, Rachel blushing.

"Loh?" tanyaku menunjuk mereka berdua. "Kalia--"

"Iya Nat, backstreet from the social media and you, sorry," kata Harry sambil menggunakan puppy face andalannya itu.

"Ah iya, iya, terserah kalian," kataku lalu tertawa. Jujur aku sebenarnya kesal. Semua orang membohongi aku.

*

Hari ini ke aku tidak pulang ke rumah Josh. Niall memintaku untuk tinggal di rumahnya di London.

"Bouviere Boutique sekarang ada di Mullingar, aku mau kau yang meresmikan butik itu," cerita Niall kepadaku saat makan malam.

Aku hampir menyemburkan jus jeruk yang baru saja ku minum ke wajahnya, "Seriously?"

Niall mengangguk, "Iya, untuk apa aku bohong? Rugi,"

Aku menggeleng tidak percaya dan reflex aku memeluk nya, "Thank you, Ni. I love you,"

Dia membalas pelukanku, "You're welcome, Nat,"

Tiba-tiba ada suara berdeham cukup keras. Aku dan Niall menoleh,

"HARRY!" teriakku dan Niall bersamaan.

"Love me like you do, lo-lo-love me like Niall does," Harry mulai menyanyikan lagu Ellie Goulding.

"Apa sih Haz, Ha Ha! That's funny," ucap Niall sambil mendorong Harry

Sorry I just got back to Wattpad World everyone... Mianhae :(

Change Your TicketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang