Hari ini mungkin akan sedikit berantakan. Karena aku harus berpisah dengan keluarga Rachel dan berangkat ke London. "Chel, gue minta maaf ya. Gak bisa nemenin lo setiap saat, karena gue harus manfaatin beasiswa ini. Lo ngerti kan?" jelasku padanya.
Rachel menangis. Dia memang perempuan yang tomboy, tapi hati nya lembut sekali. "Tapi lo janji ya, jangan ninggalin gue. Lo harus ada setiap gue butuh," ucapnya sambil sesenggukan dan menghapus air matanya.
Aku mengangguk yakin, "Pasti, Chel. Pasti," ucapku dengan senyum.
Lalu aku melihat orang tua Rachel yang sedang duduk di sofa juga. Aku memandang mereka. Bagiku, mereka sudah menganggap ku seperti anak mereka.
"Nat, tante bangga sama kamu. Kamu bisa dapat beasiswa. Semoga Rachel megikuti jejak kamu ya," ucap tante Rexy sambil memeluk tubuhku.
Aku membalas memeluk, dan tak terasa air mata ku membasahi pipiku. "Iya tante, amin. Aku doakan. Rachel kan anak pintar juga tante," Tante Rexy mengangguk.
"Om, Nat-Nat pergi ya," ucapku sambil memeluk Om Mark, "Terima kasih ya Nat sudah menemani Rachel selama ini. Semoga kamu sukses disana,"
"Amin, om Mark. Amin. Terima kasih," ucapku sebelum pergi dari rumah itu.
"Jadi, om, tante, Rachel, aku pergi ya. Terima kasih atas semua nya," ucapku lalu memasuki mobil pribadi mereka yang akan mengantar nya ke Airport.
*
"Terima kasih ya Pak," ucapku sambil bergegas keluar dari mobil. Pak Chiko menoleh ke arahku, "Semoga sukses ya nak Natasha. Jangan lupakan bapak ya," ucapnya sambil tersenyum
"Iya pak Chiko, gak kok. Makasih ya," lanjutku sambil mengangkat dua buah koper itu kedalam airport dan segera check-in.
*
Berlama-lama berada di dalam pesawat membuatku lelah. Duduk berjam-jam.
Tiba-tiba, seorang pramugari menepuk pundakku, "Excuse me,""Mineral water or apple juice? " tanya nya ramah.
"Apple juice," jawabku terus terang. Mendengar jawaban itu, pramugari itu memberikan jus apel kepadaku lalu berjalan lagi.
*
Aku dibangunkan orang di sebelah kanan ku, "Arrived,"
Aku terbangun dan segera mengambil tas kecil ku di kabin. "Thank you,"
Aku segera keluar dari pesawat dan mencari taxi.
Tapi tiba-tiba, ada seorang laki-laki menghampiriku dan bertanya "Bisa kau antar aku ke alamat ini?" tanyanya.
Logatnya seperti sedikit amerika, tapi wajahnya putih bersih. Tidak ku pedulikan.
"Gue baru dateng, disuruh nganterin? Tau London aja kagak. Gimana bantuinnya nih," batinku berpikir keras.
"Bisa?" tanyanya meyakinkan aku untuk menjawab pertanyaan itu,
Aku mengangguk, "Bisa,"
Aku memberhentikan sebuah taxi. Dan memberikan alamat itu kepada supir taxi itu. Supir itu mengangguk dan mobil berjalan.
*
"Kau tidak mau mampir?" tanya kakek itu kepada ku setelah aku membayar taxi dan mengantarnya pulang setelah mencari alamat itu.
Aku menggeleng, "Tidak perlu repot-repot. Aku masih mau mencari apartment untuk di sewa,"
"Kau bisa tinggal disini. Kebetulan anakku sudah besar dan dia suka berpergian. Sepertinya istri ku tidak akan apa-apa,"
"Benarkah? Apakah rumah ini dekat dengan butik Bouviere?" tanyaku. Agar dekat dengan tempat aku bekerja.
"Dekat. Dari sini hanya 10 menit," jawabnya.
"Baiklah. Aku terima tumpangannya. Terima kasih," ucapku sambil mengangkat koper ku dari taxi.
"Silahkan masuk,"
"Terima kasih," ucapku lagi sambil mengikuti nya masuk kedalam rumah itu.
*
Pagi ini aku bangun sangat pagi. Aku memasak di dapur keluarga Devine, itu lah nama keluarga sederhana ini. Aku mengetahui letak-letak tempat di rumah ini karena Mrs. Devine memberitahu ku.
"Baiklah, tuna sandwich and milk. Apakah cukup?" tanyaku dalam hati. "Kurasa belum. Akan kubuatkan mereka jus jeruk, lalu aku berangkat ke Bouviere,"
Aku segera membuatkan mereka jus jeruk. Hitung-hitung tanda terima kasih aku dapat menginap disini.
Aku mengambil secarik kertas dan menuliskan beberapa kata, 'Aku berangkat kerja dulu ya, ini sarapan kalian. Ku harap kalian suka. Thank you. From : Natasha'
*
Aku segera berjalan ke Bus Halt dan mengambil rute nomor 1. Beberapa menit kemudian, aku sampai di butik itu.
"Welcome to Bouviere Boutique, Natasha,"
Aku membulatkan mata.
"This is real!"
Guys, gue mohon dengan sangat, vomments nya ya.. jangan jadi silent reader dong... Ga enak tau wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Your Ticket
Fanfic"You should probably stay, probably stay a couple more days, Come and let me change your tickets home... Don't go.... It's not the same when you go, And it's not good to be all alone So you should probably stay Here with me a couple more days Com...