Part 42 : Join REMASQO

8 0 0
                                    

o o o n a

Baiklah, ingatkan pada Ona bahwa dirinya saja sebentar lagi akan menjalani ujian praktek. Malah dengan santainya dia mengucap,

"Emang bentar lagi ramadhan ya Mas?"

Pertanyaan itu muncul begitu saja tanpa beban. Sahabat yang duduk disebelahnya pun turut mengurut keningnya, pusing katanya.

"Parah Na. Kita ni bentar lagi lulus. Inget, lulus!" Pertegas Alia sambil menggoyangkan tangannya didepan wajah Ona.

Sedangkan laki-laki yang kurang lebih lima tahun diatas usia mereka hanya geleng-geleng sambil tersenyum tipis. "Ona kayaknya mau empat tahun di SMA ya?"

Ona lantas menggeleng cepat. "Oooh tidak bisa Mas, yakali? Bosen keknya guru-guru disana."

"Iyalah, gimana gak bosen. Aku aja liatnya bosen Mas." Keluh Alia pura-pura menunduk sedih. Tapi hanya berlaku beberapa detik karena kepalanya terpaksa menegak saat Ona menyonyor jidat lebarnya.

"Halah sok-sokan bosen! Alia nggak liat aku sejam aja kangen Mas!" Seru Ona sambil tersenyum meledek.

Alia langsung mengambil bantal sofa sebagai tameng antara dirinya dengan Ona. "Pembohongan publik!"

Ona juga mengambil bantal hendak ia pukulkan ke muka tengil Alia yang menguji kesabarannya setiap waktu. Namun dicegah oleh Mas Rifal yang sedari tadi menyimak.

"Malah gelut,"

"Biasa Mas, temenan sama Alia harus pasang mental dan fisik yang kuat." Ceplos Ona tanpa sadar membuat Rifal ngempet ngguyu.

Bocah setres, "Ona kek aseeem! Diem ya!"

Rifal merentangkan kedua tangannya seolah-olah memisahkan kedua kubu yang asyik berdebat. "Udah ya tolong." Ucapnya, sedangkan kedua gadis itu hanya larak-lirik dengan sinis.

Rifal tersenyum melihatnya. Dia seperti sedang menjaga dua anak TK saja. "Oke Adik-adikku, teman-teman udah di kasih tau belum ni?"

"Udah Mas, lewat chating." Balas Ona. Rifal manggut-manggut paham, "Em... Remaja masjid gak terlalu aktif kalo bukan bulan ramadhan. Karena proker hariannya gak berjalan mulus. Apalagi personilnya sibuk sama urusannya masing-masing." Jelas Rifal panjang lebar.

"Nah, tinggal kalian nih yang ngurip-uripi dan nguprak-ngupraki anak-anak remaja jaman sekarang biar produktif."

"Siap Mas!" Balas Ona dan Alia serempak. Sontak mereka pun lirik-lirikan lagi. Keduanya terlibat bersemangat di mata anak Imam Masjid tersebut, diam-diam beliau pun bersyukur menemukan kader yang baik.

"Ona mah siap-siap aja Mas! Asal diajak pasti langsung gas!" Tambahnya sambil mengepalkan tangannya menunjukkan semangat membaranya.

"HAHAHA, MASASI BU??!" Ledek Alia tertawa lebar. "Berisik ya Al!" Balasnya kembali melayangkan bantal, Rifal pun yang tak siap sebagai tameng malah menjadi korban akibat pukulan maut Ona.

Bruk

"Eh Mas!"

"He-he maaf ya Mas,"

LOVING AMBULANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang