Part 8 : Dunia Pertendaan

11 3 0
                                    

A question:
it's not just tent stakes, right?

.

"Alhamdulillah udah sam---"

"Bukannya kamu kristen?!" Pekik Juni sambil menggeplak bahu perempuan berkepang dua itu.

"Astaghfirullah ba---"

"ASTAGHFIRULLAH!" Pekik lagi Juni sambil menatap gemas Rain yang terkekeh geli sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.

"Kenapa Jun?" Eric datang dengan membawa beberapa tenda yang akan segera di pasang.

"Gak papa Ric, lanjut aja hehe" Juni ngacir pergi meninggalkan mereka dan segera mengurus pertendaan.

Kembali ke Ona dan ke-empat teman perempuannya, mereka sedang beristirahat sejenak melepas penat.

Mereka berbaring menatap langit di padang rumput. "Sekeren ini plis!" Pekik Flo yang berbaring disamping Ona.

"Sumpah Flo, Aini sama Renata udah biasa ya kesini?" Tanya Ona sambil mendudukan dirinya. Menatap takjub hamparan awan dan kabut disekeliling mereka.

Hari ini lumayan cerah, kabutnya tidak terlalu tebal. Jadi mereka bisa melihat hamparan kebun teh di bawah sana. Hijau-hijau memanjakan mata.

Tak hanya mereka saja yang berkemah disini. Ramai juga pengunjung hari ini, mungkin karena ini adalah akhir pekan, mereka menghabiskan waktu untuk menjelajahi alam.

Ona mengedarkan pandangannya disekitar mereka, tenda-tenda terpasang rapi, mulai dari yang kecil sampai besar pun ada. Walau didominasi oleh tenda-tenda kecil yang mungkin kapasitasnya hanya empat sampai lima orang.

Ada juga gazebo-gazebo diujung-ujung tempat yang digunakan untuk tempat makan dan lain-lain.

"Yuk teman-teman kita pasang tenda dulu" ajak kak Vero yang sedari tadi mampir warung untuk jajan katanya.

"Siap kak" balas Ona sambil berdiri dari duduknya. Mereka berjalan mengikuti kak Vero.

Vero menjinjing dua buah ransel tenda berwarna merah dan biru. Ona meraih tenda berwarna biru dan membukanya.

"Aina si dimana Re?" Tanya Ona sambil mengedarkan pandangannya.

"Gatau euy" Renata menjawab sambil menyatukan pasak-pasak tenda. Sedangkan Ona mulai menggelar tenda.

"Yaudah Re, ini pasaknya masukin?"

"Iya, lo anuin itunya, kain"

Ia hanya manggut-manggut saja. Niatnya si Aina, Renata dan Ona setenda. Dan kak Vero, Rain, Flo satu tenda juga.

"Hallo ma pren" sapa Aina sambil berlarian menghampiri mereka berdua.

"Dari mana Ai?" Tanya Ona sambil ikut-ikutan menyambung beberapa pasak.

"Itu, temenin kak Wahyu sama Viqri ngurusin something" jelasnya sambil ikut mendirikan tenda.

Ona membulatkan mulutnya.

"Na, tahan ya itu tendanya, biar aku angkat bareng Aina" ucap Renata sambil berjongkok memegang pasak.

"Okey!"

Renata dan Aina berhadapan sambil memegang pasak masing-masing, mereka mengangkat besi-besi kecil itu.

Pletak

"YAHHH!" mereka bertiga bersorak saat mendapati salah satu pasak copot.

"Oke, percobaan kedua pasti bisa!" Dengan sikap optimis Renata, mereka pun mencoba mengangkat lagi. Ya, tenda berpihak kepada mereka, akhirnya tenda berdiri kokoh diatas rerumputan.

LOVING AMBULANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang