Part 39 : Twelve Numbers

7 1 0
                                    

- o o o n a -

Paginya mereka melaksanakan kegiatan senam bersama sebagai penutup hari terakhir di Posong, mereka akan pulang pukul setengah sepuluh-an. Perkiraan mereka akan tiba di rumah masing-masing sebelum dhuhur.

Saat ini mereka sedang beberes alias kukud-kukud. Seperti mengumpulkan sampah, melipat tenda, melipat karpet dan matras, menata barang bawaan dll.

"Ya Allah! Perasaan kemarin muat deh di satu ransel, kok sekarang nggak muat?!" Seru Alia, Ona menoleh melihat sahabatnya kesusahan memasukan barang bawaan sambil misuh-misuh tidak jelas.

"Yaelah... Natanya kali kurang bener!" Jawab Ona yang sedang fokus pada ranselnya sendiri, "Sini, masukin ke ransel aku aja, masih muat banyak," Lanjutnya mengajak.

Alia langsung menatap Ona dengan mata berbinar, "Aaaa, makin sayang deeeh..." Pekiknya sambil tersenyum lebar memeluk Ona.

Ona bergidik ngeri, "Ishhh apaan sih? Main peluk-peluk aja!" Protes Ona membuat Alia mengecurutkan bibirnya, tapi sedetik kemudian ia langsung semangat memasukkan barang-barangnya ke dalam ransel Ona.

Ona mendelik melihatnya, ternyata masih banyak barang Alia yang tidak masuk ke tas, Ya Allah, sabarkanlah hambamu ini, batinnya geleng-geleng kepala. Dasar! Bisa-bisanya ranselku jadi tempat penitipan barang!

-

Ona menginjakkan kakinya di atas paving depan rumah Arka, akhirnya setelah melalui perjalan pulang liburan bersama kelasnya mereka sampai dengan selamat sentosa. Beberapa dari mereka ada yang langsung pulang mengingat wajah mereka terlihat lemah, letih, lesu, lemes, loyo juga.

Ona melipir dulu duduk di teras rumah Arka, menunggu Bang Raka menjemput, sedangkan Alia sudah langsung pulang, saat mereka tiba Alia sudah ditunggu oleh Ibnu. Ona tebak Raka pasti masih santai-santai dijalan sambil menikmati angin sepoi-sepoi.

"Na, masuk dulu." Ajak Arka mempersilahkan, didalam ada beberapa temannya yang mampir. "Sini aja," Balas Ona, ia mengutak-atik handphonenya. Gadis itu sekarang sedang scroll beranda Instagram.

Hal yang sebenarnya terjadi adalah Ona sedang berharap. Ya, berharap di follow back. Kemarin Ona dengan nekad memfollow akun dia, atas kemauan dirinya. Ia terpengaruh Alia yang memperlihatkan isi story Instagram dia kepadanya kemarin.

Tenyata dia memang lumayan rajin meng-upload, Ona 'kan jadi ingin melihat dengan handphonenya sendiri. Alia mengirim screenshot foto selfie Arsyid, dengan tidak berdosanya. Ona menarik tombol navigasi keluar dari aplikasi Instagram beralih membuka aplikasi chatingnya.

Alia Ayangnya Aflan : /share foto

Percayalah, itu bukan Ona yang menamai kontak bocah setres tersebut, Alia sendiri yang menggantinya.

Alia Ayangnya Aflan : kiw kiw, ayanhnya Ona 😍😋😎
Ona : belajar ngetik dulu tolong, ayanh apa ayanh?
Alia Ayangnya Aflan : ah nggak asyik, maksudnya ayanj
Alia Ayangnya Aflan : auang
Alia Ayangnya Aflan : AYANGGGGG, ASTAGHFIRULLAH, KEYBOAR BODOLAN
Ona : 😭😭😭

Di dunia nyata Ona malah terkekeh melihat typingnya Alia. Lalu ia tersenyum lebar ketika melihat foto yang dikirim Alia, beliau memang sangat berguna menjadi bestie-nya. Ona 'kan senang melihatnya, dan yang paling penting koleksi list jodoh bertambah satu, ups.

LOVING AMBULANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang