Ntah apapun rintangannya kalau finish nya itu lo gue bakal berjuang sekeras mungkin.
(DIRGA DEWANTARA AVRAAM)
-
-Seluruh murid SMA Gold Garuda di arahkan menuju aula. Guru bidang kesiswaan, Bu Ajeng menyampaikan informasi tentang acara sekolah besok.
Gerald menenggelamkan satu tangannya ke dalam saku, masuk ke dalam aula di ikuti oleh empat lelaki lain nya. Otomatis hampir semua siswi menaruh perhatian pada mereka.
"Beberapa dari kalian mungkin sudah tahu maksud ibu mengumpulkan semuanya di aula, karena besok sekolah SMA Gold Garuda mengadakan acara sekolah, diharapkan kalian semua berpartisipasi memeriahkan acara kita," ujar Bu Ajeng di depan.
"Baik, Bu," teriak Rafa sok paham padahal tak memperhatikan.
Sebuah notifikasi mengalihkan pandangan Gerald, segera milirik ponselnya kemudian membacanya, di sana tertera pesan masuk dari Mommy.
"Sialan," umpat Gerald matanya menyisir area mencari keberadaan Bilqis, ia duduk di belakang bersama Adeeba.
Melihat kursi sebelah gadis itu kosong, Gerald beranjak untuk pindah.
Arkan menyenggol lengan Gerald. "Kemana?"
"Bilqis." lalu Gerald melangkahkan kakinya.
Gerald mendudukkan tubuhnya, Bilqis menoleh. "Kak Gerald?"
Gerald menyodorkan ponselnya, dengan segera Bilqis membaca pesan itu.
"Mommy itu pemaksa, gue gak tau harus gimana," ujar Gerald ketika Bilqis menatap nya meminta jawaban terang-terangan.
"Kak Gerald gak akan pergi kan?" tanya Bilqis terlihat khawatir.
Gerald menyisir rambut Bilqis menggunakan jari nya yang terlihat berantakan. "Lo takut kehilangan gue?"
🌷🌷🌷
Sesampainya di taman sekolah yang cukup sepi, mereka pun mendudukkan tubuhnya diatas rumput hijau yang tak beralas.
"Ayah marah lagi, harusnya yang pergi gue bukan Bunda," ucap Dirga lirih.
"Kak Dirga gak boleh bilang gitu, ini takdir." Bilqis menatap iba, ia langsung memeluk Dirga sambil mengusap punggungnya.
Bola matanya terlihat memanas, lelaki itu berusaha menahan air mata yang akan mengalir. Hatinya terasa sangat sakit, seperti ada belati tajam yang menusuknya dengan kuat.
Memang benar, Bundanya pergi sehabis melahirkan dirinya dan Ayahnya selalu menyalahkan kepergian sang istri di sebabkan oleh Dirga.
"Gue kangen Bunda." Dirga memejamkan mata nya perlahan, membuat buliran bening mengalir dari kedua pelupuk mata nya.
"Gue capek, terus di tuntut buat jadi unggul demi nebus kesalahan gue, Qis." Dirga semakin menenggelamkan kepalanya di bahu Bilqis, dengan kedua bahu yang bergetar karena menangis.
Bilqis melepaskan pelukannya lalu menyentuh kedua pipi Dirga, ia mengusap air mata lelaki itu dengan menggunakan jari jempolnya. "Kak Dirga harus tetep kuat, masa gak semangat gini sih?"
"Yang salah itu emang gue, Qis." Bilqis menggeleng tegas mendengar penuturan lelaki itu.
"Kak Dirga masih punya aku," ucap Bilqis yang membuat senyum Dirga mengembang.
"Pilih gue jangan Gerald, Qis." Bilqis masih menatap wajah Dirga tanpa berkata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD OR DIRGA [END]
Teen FictionGerald adalah ketua geng motor Blackmoon. Berlainan dengan Dirga, ia adalah ketua OSIS SMA Gold Garuda. Perebutan kini terjadi antara ketua Geng dan ketua OSIS, mereka menginginkan Bilqis. Mereka berusaha mendekati Bilqis, membuat gadis itu luluh da...