Jika kamu mencintai seorang wanita, kamu harus menghargainya. Cinta bukan hanya tentang kata-kata tetapi juga tentang tindakan.
(GERALD ABY MASNAKA)Damian melirik Gerald. "Gerald, kamu mau berangkat sekolah?"
Gerald berdehem sebagai jawaban seraya mengunyah rotinya.
"Kamu marah sama Daddy?" tanya Damian lagi.
"Gak," jawab Gerald lalu memakai jaketnya.
Damian ber 'oh' ria, lalu kembali melanjutkan ucapannya. "Padahal Daddy mau ngomong sesuatu, tapi kayaknya gak mau denger."
"Mas, jangan usil deh," tegur Jennifer.
Damian terkekeh kecil. "Iya, Ma." lalu berdehem. "Tunangannya mau publik atau private?"
Pergerakan Gerald terhenti, ia menatap tak percaya ke arah Damian. "Daddy setuju?"
Damian mengangguk. "Asalkan kamu bisa tanggungjawab," sambungnya.
Jennifer tersenyum senang melihat Gerald sangat antusias. Lelaki itu langsung memeluk Jennifer dengan erat, membuat dada Damian berdesir hangat.
"Makasih, Mama," ucap Gerald dengan manis.
Jennifer mengangguk seraya meneteskan air mata bahagianya.
Setelah berapa menit, Gerald melepaskan pelukannya lalu ia langsung mengusap air mata yang mengalir diwajah Jennifer.
"Gerald minta maaf gak pernah sopan sama Mama," sambung Gerald sangat menyesal.
"Tanpa kamu minta maaf, Mama pasti selalu maafin," jawab Jennifer tersenyum tulus.
Jennifer mengusap rambut Gerald dengan lembut, dan penuh sayang.
"Nanti biar Mama yang bicara sama Bu Rista, ya," sambung Jennifer, membuat Gerald mengulas senyumnya.
"Makasih, Mama."
🌷🌷🌷
"Lo mau tunangan sama Bilqis?" teriak Rafa dan Aska serempak.
Gerald mengangguk. Rafa, dan Aska langsung bergegas ke kelas sebelah, kembali berteriak seraya membuka jendela. "Woy Bilqis sama Gerald mau tunangan."
Dengan wajah sumringah mereka membuka pintu kelas lain. "Woi Gerald-- permisi, Ibu." Mereka mengangguk sopan pada Guru di depan. Melanjutkan kalimat dengan penuh semangat. "Gerald sama Bilqis mau tunangan."
"Woy Gerald sama Bilqis mau tunangan!" teriak Rafa ke arah lapangan, dimana banyak murid sedang olahraga disana.
Ken terkekeh geli melihat kelakuan sahabatnya itu. "Gak perlu sebar surat undangan, Rald."
Tidak lama dari perbincangan mereka, Dirga datang menghampiri.
"Ada yang cemburu nih," ujar Ken menyindir.
"Lo mau tunangan?" tanya Dirga meyakinkan.
"Iya," jawab Gerald, tentu dengan ekspresi muak, dan datar yang dipadukan.
"Jangan paksa Bilqis!" balas Dirga dengan nada penuh penekanan.
"Tanpa harus gue paksa, Bilqis emang secinta itu sama gue." Gerald terkekeh seakan meledek Dirga.
"Gue peringatin sama lo, jangan berharap sama Bilqis lagi, lo itu jauh di bawah gue, Dirga," lanjutnya dengan nada remeh.
Mendengar itu, Dirga terlihat lebih marah lagi. Wajahnya memerah marah, rahangnya mengeras. Tak terima dengan ucapan Gerald barusan, ia langsung menarik kerah seragam Gerald.
Arkan segera mendorong Dirga agar menjauh dari Gerald. "Lo Ketos disini, mau nyari masalah?"
"Hey ngapain masih di luar kelas?" tegur Bu Ajeng dengan suara khasnya yang melengking.
"Dirga, kamu juga ikut-ikutan?" sambung Bu Ajeng, ia menatap garang kearah keempat lelaki itu sembari berkacak pinggang.
"Nggak, saya mau nyuruh mereka masuk kelas, Bu," jawab Dirga beralibi.
"Dasar caper," bisik Ken pada Gerald, dan Arkan.
"Masuk kelas sekarang!" perintah Bu Ajeng mutlak.
🌷🌷🌷
"Ngapain kamu kesini?" tanya Tania dengan angkuh.
"Aku mau ngomong penting, Mbak," jawab Jennifer seraya menatap Tania.
"Masuk." Tania masuk ke dalam rumah, dengan segera Jennifer ikut masuk.
Setelah mendudukkan tubuhnya di sofa saling bersampingan.
Jennifer mulai membuka suara. "Mbak, Gerald sama Bilqis mau tunangan."
"Kenapa Gerald bilang ke kamu duluan daripada aku? Kamu rebut perhatian Gerald?" Suara Tania mulai terdengar marah.
Jennifer dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Bukan, Gerald bilang ke Mas Damian, dia kan Wali nya Gerald, Mbak," ujar Jennifer meluruskan kesalahpahaman.
"Aku juga Ibu kandungnya," sahut Tania.
"Aku tahu, makanya aku mau ajak Mbak buat bicara sama Bu Rista," jawab Jennifer.
"Mbak, aku sadar posisi kok. Aku minta maaf kalau ada salah," lanjutnya sendu.
Tania menunduk sebentar, ia mengangguk. "Aku juga minta maaf selalu kasar sama kamu. Makasih udah ngerawat Gerald sejak kecil, Jen."
Jennifer tersenyum. "Sama-sama, aku sayang sama Gerald, tapi gak akan rebut posisi Mbak di hatinya."
Lalu Tania langsung memeluk Jennifer, dan ia langsung membalas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD OR DIRGA [END]
Teen FictionGerald adalah ketua geng motor Blackmoon. Berlainan dengan Dirga, ia adalah ketua OSIS SMA Gold Garuda. Perebutan kini terjadi antara ketua Geng dan ketua OSIS, mereka menginginkan Bilqis. Mereka berusaha mendekati Bilqis, membuat gadis itu luluh da...