Kita menghabiskan waktu untuk mencari kekasih yang sempurna, ketimbang menciptakan cinta yang sempurna.
(ADEEBA ARABELLA)
-
-"Kak Dirga ngerokok?" Adeeba menumpukkan tangannya dipembatas rooftop, lalu ia menatap kearah Dirga.
Dirga membalas tatapan Adeeba dengan sorot yang berbeda. "Harusnya nggak."
Sejujurnya pipi hingga telinga Dirga sudah memerah, ia senang mengobrol dengan Adeeba.
"Kalau keinget sama Bunda gue selalu ngerokok, walaupun Bunda pasti kecewa lihat gue nyentuh benda ini." Akhirnya Dirga memilih membuka suaranya.
Adeeba mengalihkan perhatiannya ke Dirga, ia mengeluarkan sebatang permen rasa coklat dari sakunya.
"Buat pengganti rokok." Adeeba menyodorkan permen itu kearah Dirga.
"Tapi gue gak suka rasa coklat," jawab Dirga membuat Adeeba terdiam.
"Terus sukanya rasa apa? Aku bisa beliin buat Kak Dirga. Rokok itu bisa bikin batuk, gak baik juga buat kesehatan," celoteh Adeeba panjang.
Dirga menatap kearah bibir gadis itu, lalu berujar. "Stroberi."
Entah siapa yang memulai, sedikit lagi bibir mereka akan bersentuhan.
"Kak Dirga." Adeeba mengerjapkan matanya, ia hendak menjauh tapi Dirga menahannya.
Sekarang Adeeba terkunci oleh kedua tangan Dirga dan pembatas rooftop, wajah Dirga kian mendekat, hidung mancung mereka sudah bersentuhan.
Dirga sedikit memiringkan kepalanya, lalu mencium bibir gadis itu, ia tersenyum disela lumatannya.
Merasa pasokan udaranya menipis, Adeeba mendorong dada Dirga hingga pagutannya terlepas.
"Manis, beneran rasa stroberi," ucap Dirga yang membuat pipi Adeeba memerah.
"Aku mau masuk kelas," pamit Adeeba lalu berjalan pergi dengan langkah cepat.
"Jangan lupa nanti malam," teriak Dirga diakhiri kekehan kecil, seraya mengusap wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus.
Gerald membaringkan tubuhnya dikursi taman dengan paha Bilqis sebagai bantalan. Matanya tertuju pada wajah gadis itu, alisnya tebal, bulu matanya yang lentik, hidung mancung dan bibir mungilnya yang berwarna pink.
Bilqis mengelus kepalanya dengan lembut, Gerald benar-benar kagum dengan kecantikan Bilqis.
"Pas pembagian kecantikan lo ngantri paling depan, ya?" Pertanyaan random keluar dari mulut Gerald yang membuat Bilqis mengulum senyumnya.
Gerald tertawa kecil membuat Bilqis melongo dibuatnya, biasanya ia hanya tersenyum itu pun samar-samar, Gerald sangat tampan ketika tertawa.
"Biasa aja lihatnya," tegur Gerald seraya mencubit pipi kekasihnya itu.
Gerald memegang tangan Bilqis lalu mengecupnya dengan penuh sayang.
🌷🌷🌷
"Pipi lo kondisikan, Mbak," ledek Bilqis. Mengambil posisi ternyaman disofa.
Bilqis melempar bantal tepat mengenai wajah Adeeba yang sejak tadi sibuk memperhias dirinya.
"Qis, kecoret nih lipstiknya," gerutu Adeeba kesal, membuat tawa Bilqis mengudara.
Adeeba menoleh, mengalihkan perhatiannya kearah Bilqis yang sedang memakan cemilan.
"Lo gak papa kalau gue deket sama Kak Dirga?"
"Gue udah punya Kak Gerald." Snack yang belum terbuka pas mengenai kepala Adeeba bersamaan dengan jawabannya itu.
"Rese banget lo!" Adeeba mencebikan bibirnya. "Gue ngerasa gak enak aja sama lo."
"Gue yang ngerasa gak enak sama Kak Dirga, sekarang gue senang kalau dia udah nemu kebahagiaannya, apalagi itu sahabat gue sendiri. Lo harus tahu, Kak Dirga itu cowok baik, pasti dia bisa bikin lo bahagia." Ia sudah kenal baik dengan lelaki itu, Dirga tak pernah bermain-main ketika menyukai perempuan.
Kemudian suara klakson mobil menggema diarea pekarangan rumah Adeeba, menandakan kehadiran seseorang disana.
"Itu Kak Dirga, samperin gih," ucap Bilqis setelah mengintip ke jendela.
"Lo gak papa kan sendiri?" Bilqis mengangguk santai.
"Ada Bi Surti, udah cantik, Deeba." Bilqis gemas sendiri menatap wajah panik sahabatnya itu.
"Gue pamit, ya." Adeeba menghembuskan nafasnya kasar, kemudian berjalan membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALD OR DIRGA [END]
Teen FictionGerald adalah ketua geng motor Blackmoon. Berlainan dengan Dirga, ia adalah ketua OSIS SMA Gold Garuda. Perebutan kini terjadi antara ketua Geng dan ketua OSIS, mereka menginginkan Bilqis. Mereka berusaha mendekati Bilqis, membuat gadis itu luluh da...