CHAPTER 07

5.7K 252 3
                                    

Kalo ada typo tandain yaaa hhi

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

"hompimpa yuuk"

"Yang kalah wajib tlaktir gimana?" Tawar Shiren.

"Ck, uang saku gue cuman cukup buat sendiri anjir" keluh Natali.

"Yakan siapa tau lo menang"

"Kaga ahh"

"Aku aja yang tlaktir kalian gimana? Lagian aku belum pernah tlaktir kalian kan" ujar Clarissa.

"Wahhh ini nih yang gue tunggu tunggu hehehe" ujar Shiren sembari terkekeh.

"Yaudah tunggu, aku pesen dulu"

"Mau gue anter nggak saa?" Tawar Natali.

"Engga usah lii, lagian cuman mesen doang kan"

"Yaudah"

Clarissa melangkahkan kakinya menuju jejeran outlet kecil yang ada di sana. Ia memesan tiga bakso, tiga kentang goreng dan tiga jus alpukat.

Selesai memesan makanan dan membayarnya, ia tiba tiba merasa ingin buang air kecil.

Sembari menunggu pesanannya dibuat, ia akan pergi ke toilet sebentar. Namun saat dirinya tengah berjalan menuju kesana, dengan sengaja dirinya di tubruk oleh seseorang.

CRAANGG...

Mangkuk yang dipegang oleh gadis yang bertubrukan dengan Clarissa jatuh ke lantai. Dan kuah makanan itu membasahi baju Clarissa hingga panasnya terasa sampai ke kulit perutnya.

"Awwsshhh"

Clarissa mendongak untuk melihat seseorang yang bertubrukan dengannya. Dan ternyata itu adalah Liona, sepertinya ia ingin membalas Clarissa yang sudah berangkat bersama Arlan.

"Apa?!"

"Lo yang udah nabrak gue" ujar Liona kesal.

Seingatnya, Liona lah yang telah menabrak dirinya. Mengapa sekarang ia bertingkah seolah dirinya korban?

'drama lagi' batin Clarissa.

"Wah gila! Si liona udah mulai berani lawan clarissa"

"Bagus. Nah gitu dong lawan"

"Ko clarissa engga tampar liona? Ko dia diem sih? Jelas jelas liona yang nabrak dia"

"Seru nih"

"Beresin mangkuk itu. Sekalian pel juga lantainya"

Clarissa kesal dengan wanita yang berdiri di hadapannya ini. Ingin sekali ia menampar pipi kiri Liona yang belum pernah ia tampar.

Seorang lelaki jangkung berjalan ke arah mereka dan dengan sengaja menyenggol Liona sehingga minuman yang ia genggam tumpah mengenai seragamnya.

"Ah sory. Kayanya lo ngehalangin jalan deh" ujar lelaki itu.

Liona melongo tidak percaya.

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang