CHAPTER 36

2.8K 99 0
                                    

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Setelah persidangan keinginan Jasmin untuk tinggal di Jakarta dan berpindah sekolah saat kemarin malam, hari ini ia akan berdaftar dan langsung mengikuti kelasnya.

Bambang hanya mengizinkan Jasmin tinggal dan bersekolah di Jakarta selama 1 bulan saja. Dan saat mereka berdua kembali ke Indonesia setelah pekerjaannya selesai di luar negri, mereka akan benar benar menjemput putrinya tanpa alasan sedikitpun.

Dan Jasmin langsung menyetujui syarat yang diberikan oleh Papahnya itu. Ia tidak akan menyianyiakan waktu 1 bulannya, lihat saja nanti.

Di kelas yang Clarissa tempati, semua murid tengah melakukan aktifitasnya masing masing karna guru yang mengajar di kelasnya sekarang belum kunjung datang.

Tok... Tok... Tok...

Atensi mereka teralihkan pada seseorang yang mengetuk white board menggunakan penggaris kayu. Dan di sana terlihat wali kelas mereka yang sudah datang dengan seorang gadis asing di sampingnya.

"Roni, luruskan meja kamu" ujarnya pada seorang murid yang duduk di bangku paling depan.

Lelaki itu berdecak. "Saya bukan roni buk! Saya doniiii D-O-N-I"

Semua murid tertawa saat wali kelas mereka selalu salah menyebutkan nama Doni.

"Iya doni luruskan"

"Oke anak anak, hari ini ibu bawa murid baru di kelas ini"

"Ayo jasmin, perkenalkan nama kamu"

Tanpa berlama lama, Jasmin langsung menyorotkan matanya ke seluruh penjuru kelas untuk mencari Clarissa sebelum memperkenalkan diri. Dan matanya menemukan keberadaan gadis itu yang tengah menatapnya seperti murid murid lain.

"Em, perkenalkan nama gue clar- eh maksudnya jasmin"

Saat semua mendengar suara Jasmin, entah mengapa rasanya mereka sedikit merasa pernah mengenalnya.

"Jasmin melati yaa?" Celetuk seorang lelaki yang duduk di ujung sana.

Dan Jasmin sangat mengenal lelaki itu, ia sangat ingat dulu pernah mematahkan tulang jarinya karna lelaki itu selalu mengacungkan jari tengahnya pada Clarissa.

"Jari tengah yang patah dan membutuhkan perawatan selama seminggu, gimana keadaannya sekarang?" Balas Jasmin dengan nada sangat dingin.

Glup.

Diki menelan ludahnya dengan susah payah,  sepertinya ia merasakan aura yang pernah ia rasakan sebelumnya. Dan mengapa gadis itu mengetahui tentang jari tengahnya yang pernah patah?

"Sudah sudahhh, jasmin silahkan duduk di bangku yang kosong"

Tanpa mengangguk dan mengatakan terimakasih, gadis itu segera melenggang pergi. Guru itu hanya menggelengkan kepalanya pelan, sepertinya murid onarnya akan segera bertambah.

Saat Jasmin melenggang menuju bangkunya, Shiren dan Natali tidak melepaskan pandangannya dari gadis itu. Mereka benar benar merasakan sesuatu yang tidak beres disini.

Jasmin menajamkan matanya pada beberapa siswa yang terus menatapnya. Ia tau dirinya sangat cantik, tapi apa harus seintens itu untuk meneliti dirinya?

"Oke anak anak, seperti yang sudah ibu katakan minggu kemarin, hari ini kita akan memasuki BAB baru"

"Silahkan buka buku kalian"

***

KRIINGGGGG

Suara nyaring terdengar hingga penjuru sekolah, bel pertanda waktunya istirahat adalah momen yang sangat di tunggu tunggu oleh semua siswa. Begitupun dengan Clarissa yang tengah sibuk membereskan buku bukunya.

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang