«HAPPY READING»
🦩🦩🦩
TOK... TOK... TOK...
"Nonn, den arlan udah nunggu di bawah" sahut Bik Inah di luar kamar Clarissa.
"Iyaa bikk sebentarr"
"Ish, kenapa sih harus dateng segala. Aku males banget ketemu sama dia"
Ceklekk...
Clarissa sudah siap dengan seragamnya, dan kini ia tengah menuruni tangga untuk menemui Arlan yang sudah menunggunya di bawah.
"Non, ayo sarapan dulu" ujar Bik Inah yang sedang menyiapkan sarapan di meja makan.
"Kayanya aku engga sarapan deh bik, aku udah telat" balas Clarissa yang sibuk memasangkan jam di pergelangan tangannya.
"Yaudah aku pergi dulu yaa bikk, assalamualaikum"
Bik Inah terdiam dan menghela nafasnya.
Clarissa membukakan gerbang untuk Arlan dan menunggunya di luar gerbang. Matanya kini tertuju pada sebuah rumah yang berada di sebrang rumahnya, disana banyak sekali barang yang baru di turunkan dari sebuah truk besar.
'kayanya mereka pindahan dehh' batinnya.
"Naik" suara dingin Arlan membuyarkan pandangannya.
Clarissa menaiki motor Arlan tanpa berucap dan meminta bantuan darinya sedikitpun. Sebenarnya ia tidak ingin pergi dengan Arlan, tetapi jika bukan karna Papahnya yang menyuruhnya, ia akan memilih memesan gojek saja.
SMA Galaxi kini kembali di hebohkan oleh kedatangan Arlan yang baru saja datang bersama Clarissa. Setelah kejadian heboh Clarissa yang menampar Liona, kini telah berganti topik dengan kedatangan mereka yang berboncengan.
Di koridor yang mengarah pada parkiran, tiga orang gadis sedang memandang ke arah mereka.
"Kayanya si arlan milih si clarissa deh" ujar salah satu gadis yang sedang memandang ke arah Clarissa.
"Tapi kemarin clarissa di marahin arlan"
"Menurut gue sih, arlan cocokan ama si clarissa. So, dia cantik, tajir. Dari pada si liona udah miskin, pura pura belagu lagi mentang mentang dia pacarnya arlan"
"Si liona di belakang kita yol" cicit salah satu temannya.
"Pergi yuk, gue jadi ngerasa gerah deh. Kayanya disini ada yang lagi berapi api"
Mereka bertiga melangkah pergi dari sana. Liona mengepalkan tangannya erat saat melihat Arlan yang datang bersama Clarissa, dan ia juga merasa sedikit marah dengan ucapan tiga orang tadi.
Rasanya kuping Liona kini sudah mengeluarkan asap. Tetapi dirinya masih berdiri di sana dan memandangi Arlan.
"Makasih" Clarissa langsung pergi saat mengucapkan itu.
Ia berjalan menyusuri koridor dan melewati Liona tanpa meliriknya sedikitpun. Karna Clarissa masih merasa sedikit kesal pada Liona.
"Cih"
***
Hari ini, kelas Clarissa sedang jam kosong karna guru mata pelajaran sekarang sedang sakit. Padahal, jam pelajaran Matematika hari ini 3 jam. Dan semua murid di kelas itu bersorak merdeka.
"Ahhhh gue bosen anjir" keluh Shiren yang menenggelamkan wajahnya di atas meja.
"Biasanya juga lo nyimak grup gosip"
Sedetik kemudian, Shiren mendongak dan membuat semua rambut yang menutupi wajahnya terkibas ke belakang.
TIK..
Shiren memetik jarinya.
"Bener banget!" Ia merogoh saku roknya kemudian fokus pada benda pipih itu.
Clarissa hanya terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini, dan Natali memutar bola matanya malas pada saudara kembarnya itu.
Saat mereka sedang fokus dengan ponselnya masing masing, tiba tiba saja Shiren menggebrak mejanya dengan keras.
BRAKK...
"GILAAAAA!!!" Pekiknya menjerit.
Dan semua orang terkejut bukan main, dan kini mata semua orang tertuju pada dirinya.
"Kenapa sih ren? Ngagetin aja" ujar Clarissa yang terkejut di sampingnya.
"Guyss sini merapat deh!! Gue ada berita baru yang wajib kalian tau"
"Apaan?"
Natali dan Clarissa mendekat pada Shiren, Clarissa menjadi sedikit penasaran dengan berita yang selalu Shiren tau. Pasalnya, saat kemarin ia menampar Liona pun Shiren langsung mengetahuinya, jadi sekarang ia penasaran dengan berita baru yang Shiren dapat.
"Ada murid baru ganteng banget anjirrrr" ujarnya saat mereka sudah mendekat.
Astaga Shiren.
Clarisa mendelik pada Shiren. Begitupun dengan Natali, mereka sudah serius ingin mendengar berita baru. Tetapi berita itu malah tidak penting.
"Ck elahh, kalian kenapa? Kaya yang kaga demen cogan aja" ujarnya sembari menggulir gulir layar ponselnya.
"Gapenting" sembur Clarissa.
Clarissa kembali fokus pada ponselnya. Baru kali ini ia membuka galery nya dan melihat semua isi foto di dalam sana. Banyak sekali foto dirinya di ponsel itu, mungkin Clarissa yang dulu senang selfi dan foto shoot.
Clarissa tersenyum saat melihat foto dirinya yang baru bangun tidur. Matanya masih sipit dan ia masih mengenakan baju tidur.
Clarissa menggulir layar itu dan menemukan foto bersama kedua sahabatnya. Di foto itu ia terlihat sangat menor, tetapi dirinya terlihat sangat cantik dengan polesan make up yang digunakannya.
Baju yang ketat dengan polesan make up di wajahnya, dan sekarang dirinya benar benar berubah 80 derajat. Tetapi sepertinya semua orang belum menyadari hal itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarissa's World
Roman pour AdolescentsClarissa's World versi terbaru. [HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** Clarissa Aquella, sebelum kejadian di malam itu, ia masih menjadi seorang gadis yang sederhana. Ia tinggal bersama Ayahnya yang memiliki toko sembako kecil, dan Abangnya yang berumur...