CHAPTER 12

4.9K 201 3
                                    

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Reynand terbangun lebih dulu karna ia merasakan punggunya yang sangat sakit akibat tidur di sofa yang sempit.

Matanya kini mengalih pada seorang gadis yang masih tertidur lelap di atas kasur miliknya.

Reynand tersenyum dan mendekat pada gadis itu. Ia duduk di sampingnya dan menaikan selimut hingga menutupi pundaknya, dan sepertinya tidur Clarissa tidak terganggu.

Reynand memajukan wajahnya untuk melihat wajah gadis itu lebih dekat.

Dan tanpa ia sadari senyumnya telah terbit, namun kembali luntur saat pintu kamarnya terbuka.

Ceklekk...

"Abang liat kak ris-"

"AAAAAAAAAAAAA!!!"

Reina menjerit kemudian menutup matanya saat tidak sengaja melihat Abangnya yang sedang nyosor Clarissa.

Clarissa terlonjak kaget, dan membuka matanya.

Ia melihat Reynand yang berada di sampingnya dan Reina yang menjerit sembari menutup matanya di depan pintu.

***

Clarissa mengedipkan matanya polos saat melihat Reynand yang sedang di introgasi oleh Reina.

"Kenapa abang tidur sama kak risa?!"

"Kenapa abang mau nyosor nyosor kak risa juga?!"

"Apa jangan jangan kalian" kini matanya mengalih pada Clarissa yang masih terduduk di atas kasur.

"Apa jangan jangan kalian pacaran?!!"

Reynand melotot saat mendengar adiknya berkata seperti itu. Dan Clarissa hanya terdiam sembari menggigit bibir bawahnya.

"Emmmm, kayanya bik inah manggil aku deh"

"Aku pulang dulu yaa naa, bayy" ujar Clarissa sembari menuruni kasur besar Reynand.

Ia berlari ke luar kamar Reynand dan pergi menuju rumahnya.

"Abang!! Jawab akuu!!"

"Apaan sih dek"

"Abangtuh udah besar. Harusnya kamu gausah ikut campur. Belajar baca aja sono biar pinter"

"Aku udah pinter ya! Gausah ngeles deh bang, kalian pacaran kannnn"

Kini Reina mendekat pada abangnya dan menatap manik hazel lelaki itu. Kemudian tersenyum saat sudah menemukan jawabannya.

"Tuh kan bener, abang suka sama kak risa. Aku bisa liat dari mata abang"

"Apaan sih lo gajelas tau gak"

"Sono lo mandi. Gue bilangin mama kalo lo gamau mandi"

"Biarin aja, aku juga mau bilangin mama kalo abang pacaran sama kak risa"

***

Saat Clarissa membuka pintu gerbangnya, ia melihat mobil Papahnya yang sudah terparkir di depan garasi.

Mata Clarissa berbinar saat melihat mobil itu, dan dirinya buru buru berlari untuk menemui Papahnya.

"PAPAAAHHH" Clarissa berlari dan memeluk Edrick.

Ia sangat merindukannya, sangat sangat merindukan Papahnya.

"Haii sayanggg"

Cup.

Cup.

Cup.

Edrick mencium puncak kepala putrinya sayang, ia juga sangat merindukan putri cantiknya ini.

"Kangenn"

"Papah juga kangen sama kamu"

Clarissa melepas pelukannya. "Kita jadi jalan jalan kan?"

"Jadi dong, nanti malam kita dinner, gimana?"

Mata Clarissa berbinar saat mendengar hal itu. "Serius?"

Edrick berdeham sembari mengangguk.

"Oh iya, kamu abis dari mana?" Tanya Edrick yang baru saja menyadari jika putrinya baru saja memasuki rumah.

"Emmm- aku abis nginep di rumah reina"

"Ohhh, gadis yang waktu itu tertidur?"

"Iyaaa"

"Hai om" sapa Reina tiba tiba.

Tidak ada angin, tidak ada hujan. Gadis kecil ini sudah berdiri di dekat Clarissa tanpa suara langkah yang terdengar.

Edrick terkejut saat melihat gadis kecil yang sudah berdiri tidak jauh dari dirinya.

"Haii"

"Om tau nggak, kak risa sama abang aku pwacwarwan lwoh"

Clarissa menyengir dan menutup mulut Reina yang sedang berbicara.

"Hei kasian" tegur Edrick.

"Reina memang gini pah, dia suka bawel dan ngawur kalo ngomong"

"Tidak apa apa, lanjutkan saja" ujar Edeick pada Reina.

Clarissa menggigit bibir dalamnya dan berdoa untuk keselamatan dirinya dari aduan gadis kecil ini.

"Kak risa sama abang ak-"

Ucapan Reina terpotong oleh dering dari ponsel Edrick yang berada di saku.

"Ehh, sebentar ya om angkat telepon dulu" ujarnya kemudian pergi dari sana.

"Ishhh! Reinaa, jangan ngomong yang aneh aneh sama papahhh" cecarnya pada gadis kecil itu.

"Memangnya kenapa? Mama engga ngajarin aku untuk berbohong lohh"

Clarissa memejamkan matanya dan berharap Reynand datang untuk membawa Reina dari hadapannya.

"Hallo dion"

'hallo pak edrick, gimana malam ini, jadi?'

"Iya, jadi"

'tempatnya di mana ya kalo saya boleh tau?'

"Ohh itu, nanti saya kirimkan lokasinya"

"Kalian datang saja jam 8 malam"

'baik pak edrick, yasudah kalo begitu saya tutup teleponnya ya'

"Iya"

Bersambung...

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang