CHAPTER 37

4.1K 130 27
                                    

Anyeong guyssssss!!!

Kangen gak? Kangen gak? (Pasti engga sih hhe)

Oh iya, btw disini ada yang orang bandung kaya aku gak? Kalo ada komen yaa hihi

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Setelah kejadian di kantin tadi, Clarissa benar benar merasa sangat bingung sekarang. Arlan yang tidak jadi bicara padanya, lalu tragedi Liona yang menyayat lengannya dengan sengaja. Apa kedua hal itu saling berkaitan? 

Hidung mungil Clarissa di cubit oleh Reynand yang berjalan di sampingnya. Sontak ia terkejut dan buru buru menarik lengan besar itu untuk menjauh dari hidungnya karna ia tidak bisa menghirup oksigen. 

"Ishh" gerutunya.

"Lagian ngelamun mulu, mikirin apa sih?" 

"Engga" 

Reynand mengangguk percaya, ia tau jika Clarissa tengah memikirkan hal yang terjadi di kantin.

Drrttt...

Drrttt...

Saat akan kembali mengganggu gadis mungil itu, atensinya teralihkan pada ponsel yang bergetar di saku celananya. Dan tanpa berfikir panjang, Reynand merogoh sakunya untuk mengeluarkan ponsel.

"Tunggu ayah nelfon" 

Clarissa hanya mengangguk sebagai jawaban, dan mengamati wajah kekasihnya yang tengah berbicara dengan Ayahnya di telepon. 

"Halo yah"

"..."

"Kenapa emangnya?" 

"..."

"Ohh, yaudah" 

"..."

"Yaudah abang matiin" 

"Kenapa?" Tanya Clarissa yang penasaran. 

Reynand terkekeh melihat tingkah gadisnya ini, entah mengapa akhir akhir ini Clarissa menjadi gadis kepo seperti Reina. Apa adiknya yang membuat Clarissa menjadi gadis kepo? 

"Kepo" ujarnya sembari mengacak puncak kepala gadis itu.

"Ishhh, kebiasaan suka berantakin rambut!!" Geramnya.

"Maaf maaff hehe" 

"Huh" 

"Inii, tadi ayah yang nelepon katanya ntar pulang sekolah aku harus ke kantornya, ada yang mau ayah omongin" 

Clarissa mengangguk dan membulatkan bibirnya. "Mau ngapain emang?" 

"Aku juga gatau" balasnya dengan gelengan kepala. 

Keduanya meneruskan perjalanan menuju kelas masing masing karna bel masuk sudah berbunyi sedari tadi. 'Dasar bucin emang, bel udah bunyi dari tadi ini masih aja pacaran di koridor' batin Jasmin yang berada di kelasnya.

"Clarissa" seru seseorang yang berada di belakangnya. 

Clarissa dan Reynand sontak membalikan tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggil Clarissa. 

Dan ternyata itu adalah Liona. Dengan tangan yang sudah di balut oleh perban, gadis itu berjalan mendekati Clarissa namun Reynand menghalanginya dengan berpindah posisi ke hadapan gadisnya. Ia tidak ingin Liona melukai gadisnya sekarang. 

Dengan mata yang sedikit berair, Liona menatap ke arah Reynand seolah memohon untuk pergi dari hadapan Clarissa. 

"Clarissa, aku mau bicara sama kamu" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang