CHAPTER 34

2.3K 91 0
                                    

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Udara dingin di sepanjang lorong rumah sakit menusuk kulit Reynand. Saat ini dirinya tengah duduk di bangku rumah sakit untuk menunggu hasil pemeriksaan sahabat kecilnya itu.

Di sampingnya, seorang gadis kecil terus saja mengeluarkan air matanya. Reynand menatap gadis kecil itu, ia menariknya dan membawanya kedalam pelukan.

Tak henti hentinya Reina berdoa supaya Jasmin tidak kenapa kenapa, dan ia tidak bisa menyangka jika sesuatu yang buruk akan terjadi seperti ini pada Jasmin.

"Ssttt, kak jasmin kuat kok. Dia gaakan kenapa kenapa"

Reina mengangguk di dalam pelukan Abangnya dan terus mengatakan kata maaf di lubuk hati kecilnya.

'maafin aku kak jasmin'

***

Waktu terus berlalu, dan saat ini Jasmin sudah kembali membuka matanya. Reina sudah pulang ke rumahnya, tadi kedua orang tua Reynand datang bersama Clarissa.

Dan tidak lama dari itu, Haura dan Radit pamit pulang karna Reina sudah tertidur dengan deru nafas yang sesengukan akibat terus menangis.

Jadi, saat ini di dalam ruangan berbau obat itu hanya menyisakan 3 remaja yang tengah sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Rey, saa"

Reynand yang tengah duduk di sofa ruangan itu mengalihkan pandangannya pada Jasmin yang tengah bersandar di atas hospital bed.

"Gue mau ngomong sesuatu sama kalian, ini penting"

Mendengar itu, Reynand berjalan mendekat dan ikut mendudukan bokongnya di samping Clarissa yang tengah menyuapi Jasmin.

"Gue udah kenyang sa" ujarnya dengan suara sedikit lemah.

Clarissa mengangguk kemudian menyimpan nampan yang berisi piring itu ke atas nakas.

"Gue tau lo bukan clarissa mauren"

DEG.

Clarissa mematung di tempatnya, bagai mana Jasmin bisa tau? Apa gadis itu mengetahui rumor yang tengah beredar di sekolahnya?

"M-maksud lo?" Reynand bersuara.

"Gue clarissa mauren"

Ucapan Jasmin saat ini benar benar membuat jantung Clarissa berdetak tidak karuan. Ia tidak bisa menemukan kebohongan di mata gadis cantik itu, apa Jasmin benar benar mengatakan hal yang sesungguhnya?

Jasmin tersenyum saat melihat raut wajah Clarissa yang berubah. "Gue juga ngalamin transmigrasi kaya lo"

Flace Back

Clarissa baru saja selesai memarkirkan mobil putih miliknya di garasi. Malam ini, ia pulang terlambat karna acara ulangtahun temannya yang di adakan pada pukul 11 malam. Jadi dirinya baru bisa pulang jam 1 dini hari.

Saat Clarissa berjalan menuju ruang tv, ia melihat Papahnya yang tengah duduk di sofa dengan tangan yang bersedekap dada, dan mata yang terlihat sangat tajam mengarah ke arahnya.

"Dari mana saja kamu?!" Suara bariton Edrick terdengar menggema di ruangan ini.

"Aku dari ac-"

"Jam berapa sekarang?"

Setelah mengatakan itu, Edrick bangkit dan menghampiri putri semata wayangnya dengan tangan yang sedikit terkepal.

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang