CHAPTER 18

4.3K 178 17
                                    

Votenya jngn lupa di teken dong🥺

Besok doable up kalo part ini tembus 30 komen🤗

Yuk bisa yuk komen

«HAPPY READING»

🦩🦩🦩

Semua murid sudah kembali ricuh saat bel istirahat berbunyi. Kini, Clarissa tengah tersenyum sembari menatap layar ponselnya.

Reynand

Lo mau ke kantin?

Mau, sebentar lagi beresin buku

Gue tunggu di meja pojok

Buruan.

"Guys aku duluan ke kantin yaa"

"Bye byee" pamitnya sembari senyum senyum dan berlari kocar kacir.

Shiren mengeryitkan keningnya bingung. Ada apa dengan gadis itu?

"Clarissa kenapa li, kok aneh banget dia"

"Gatau"

"Lo gaakan ke kantin?"

"Kayanya engga deh, lo susul clarissa aja. Gue ngantuk"

"Ohh yaudah"

Clarissa sampai di kantin, dan kini ia sedang mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Reynand yang katanya duduk di meja pojok.

Yap! Clarissa menemukan keberadaan lelaki itu di mejanya. Buru buru Clarissa berlari kecil untuk mendekati pujaan hatinya.

"Hai" Sapa gadis itu dengan senyumnya.

"Hai"

"Cuman sendiri?" Tanya Reynand saat tidak melihat kedua teman gadis itu.

"Emm, kayanya nanti mereka nyusul deh"

"Ohhh"

"Tadi pagi tumben engga ke rumah"

Clarissa cemberut saat mengingat kejadian tadi pagi.

Flace Back dikit.

Clarissa tengah sarapan bersama Edrick di meja makan. Saat ia sudah menyelesaikan sarapannya dan hendak berpamitan pada Papahnya, Edrick berkata jika hari ini dirinya akan di antar oleh Pak Toto.

Ia tidak boleh jika harus terus terusan pergi bersama Reynand, karna mungkin akan membuat orang tuanya merasa keberatan.

Jadi, Clarissa pergi bersama Papahnya yang akan ke kantor dan di antar oleh Pak Toto sebagai supir.

"Ohhhhh, jadi ini alesan duluan ke kantin dan ninggalin gue"

"Biar bisa berduaan tanpa gangguan gituu" ejek Shiren yang sudah berdiri di dekat mejanya sembari melipat kedua tangannya di depan.

Clarissa hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sedangkan Reynand? Jangan di tanya ia bagaimana, lelaki itu tetap santai dengan wajah datarnya di sana.

"Ada apa nih? Kok engga cerita sama gue"

"Kayanya gue nyium bau bau anak bucin di sini"

"Emmm, iitu--"

"Kita pacaran" ujar Clarissa cepat.

Shiren tercengan, ia benar benar di buat kaget dengan apa yang baru saja temannya itu katakan. Apa katanya? Pacaran? Tidak mungkin.

"Hahahaha, lo jangan ngelucu deh sa. Garing tau gak"

"Dia beneran kok" ujar Reynand bersuara.

Shiren menatap kedua manusia itu bergantian, ada apa dengan mereka?

"Lo selingkuh dari arlan?"

Clarissa menggeleng malas. "Aku batalin tunangannya"

"HAH"

"LO SERIUS?"

Lagi lagi, Shiren menjadi pusat perhatian seluruh pasang mata yang berada di kantin. Termasuk Arlan dan Liona

"Ck shirennnn!!!"

"Hehehe sory saa"

"Abisnya, lo nggak cerita sama gue. Pokonya sekarang lo harus cerita sama gue tentang SEMUANYA" ujar Shiren.

Sesuai yang Shiren inginkan, gadis itu menceritakan semua kejadian saat dirinya dinner bersama orangtua Arlan. Dan Reynandpun mendengar semua yang dikatakan oleh gadis itu, karna ia belum mengetahuinya. 

Clarissa berkata jika ia berpacaran dengan Reynand saat dirinya pulang dari dinnernya. Dan saat itulah awal cintanya dimulai.

"Eeemmmmm, gue bener bener iri sama lo"

"Oh iya!! Pokonya hari ini kalian harus tlaktir gue sepuasnya!"

"Awas aja kalo engga"

Clarissa mengangguk sembari tersenyum pada Reynand yang duduk di hadapannya.

Di meja yang tidak jauh dari Clarissa, dua insan sedang menatap ke arah mereka dengan tatapan yang berbeda.

"Kayanya Clarissa ada sesuatu deh sama murid baru itu" ujar Liona mengompori Arlan yang tengah menatap ke arah mereka.

***

"Engga di jemput hari ini?" Tanya Reynand yang tengah berjalan bersama pacar setingannya.

"Nggak, tadi aku udah telfon pak toto"

Reynand mengangguk.

"Ke gramed yukk" ajak Clarissa saat menghentikan jalannya.

"Ngapain?"

"Aku pengen beli novel, soalnya udah lama nggak baca"

"Yaudah ayo"

Reynand melajukan motornya ke sebuah toko buku terbesar di Jakarta. Ini adalah permintaan dari gadis yang sedang memeluk erat pinggangnya di belakang.

Gadis itu takut jika Reynand menambah kecepatan lajunya, dan Reynand sangat suka jika dipeluk olehnya. Modus memang.

Sesampainya di di sana, Clarissa langsung berlari kecil untuk menghampiri pintu utama toko itu dan menyuruh Reynand untuk berjalan lebih cepat karna ia sudah tidak sabar.

Saat mereka memasuki toko itu, banyak sekali jejeran novel sesuai dengan genrenya. Clarissa sedikit terdiam, ia menghirup udara yang ada di dalam toko itu. Ciri khas wangi di dalam toko ini selalu sama.

"Lo kenapa?" Reynand heran saat melihat gadis itu seperti sedang mengendus endus sesuatu.

"Tokonya wangi hehehe"

Reynand terkekeh dengan ucapan yang baru saja di lontarkan oleh gadis itu.

Dasar gadis unik.

"Ayo buruan mau beli buku apa, di luar udah mendung tuh"

Clarissa mengangguk saat Reynand mengatakan itu. Dirinya berlari ke arah rak buku fantasi dan mengambil 3 buku yang terlihat menarik. Dan setelah itu, ia membayarnya kemudian pulang.

Bersambung...

Clarissa's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang