Bab 37

8.1K 368 39
                                    

Sama hal nya dengan kelas cla, alvin dkk juga menjalani ulangan harian mendadak matematika, mereka sempat ingin protes namun melihat tatapan gurunya nyali mereka langsung menciut yang akhirnya hanya bisa pasrah saja.

Bedanya mereka serentak mengerjakan ulangan tanpa dipisah hingga sedikit lebih mudah untuk menyontek satu sama lain.

Alvin yang duduk di sebelah varo menyenggol tangannya untuk memberi kode, varo menoleh dan melihat arah jari alvin yang menunjuk nomor 11, paham dengan kode alvin varo pun menggelengkan kepalanya karna dia juga belum menemukan jawabannya.

Alvin menghela nafas lalu melihat situasi agar bisa melihat vano yang ada di belakangnya, merasa aman alvin langsung menoleh pada kertas vano, vano yang sadar langsung menutup kertasnya menggunakan kertas kotretan yang tidak terpakai.

Alvin mendengus sebal melihat perbuatan vano, alvin menarik paksa kertas kotretan tersebut namun ditahan oleh vano, pelit mode on.

"ekhem" dehem vano membuat alvin buru² membalikan badannya kembali kedepan agar tidak ketahuan oleh guru.

Satu jam berlalu mereka ulangan, selesai tidak selesai kertas harus di kumpulkan jika tidak, nilai dianggap kosong.

"pelit lu" kesal alvin pada vano namun vano hanya acuh.

"dih ga asik bet lu" dengus alvin sedangkan yang lain hanya tertawa.

Skip

Waktu telah berlalu dan sekarang waktunya untuk mereka pulang dari sekolah, cla dkk sedang berada di parkiran menunggu alvin dkk untuk pulang bersama.

"mana sih ihh lama banget" gerutu cla karna abangnya belum datang².

"yo nda tau ko tanya saya" jawab vanya.

"GAADA YANG NANYA LO" sentak cla, ntahlah saat ini dia ingin cepat² pulang dan rebahan.

"wess slow dong cil" kaget vanya tapi cla hanya diam saja.

"makannya gausah nyari gara²" bisik aera pada vanya.

"ya gua ga tau dia bakal ngamuk" balas vanya.

"haii semuaa" sapa seseorang pada mereka.

"setan bocah ini lagi" kesal cla dengan merotasi kan bola matanya.

"kok gaada yang nyaut si?" tanya nya dengan cemberut.

"ck pergi lu sana jangan bikin gua tambah badmood" usir cla dengan nada kesal.

"kok kamu gitu sih, kan aku juga mau bareng sama kalian" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca membuat cla semakin kesal dan ingin menjambak rambutnya.

"PERGI GA LO!!" bentak cla yang sudah benar² badmood dan sekarang harus melayani orang caper.

"hiks kamu jahat bentak² aku" sedih orang tersebut namun tidak ada yang peduli dari keempatnya, rexa yang melihat cla seperti itu langsung menarik tangannya.

"gua anter rissa, kasih tau abangnya" putus rexa yang dibalas anggukan oleh kedua temannya lalu rexa menarik cla menuju mobil miliknya.

"kenapa sih?" tanya rexa yang sudah didalam mobil.

"pulang" singkat cla, rexa mengangguk singkat lalu menjalankan mobilnya menuju mansion cla.

Sepanjang jalan hanya ada keheningan karna cla yang masih badmood dan rexa membiarkan cla untuk diam saja.

Sesampainya di mansion cla langsung turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih karna sudah di antar dengan selamat aman sentosa, tanpa menunggu mobil rexa menjauh cla langsung berlari masuk untuk mencari sang mommy.

Clarissa Alexis (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang