*
🌸
*~~~
Raja Dunia Dracis
"Langit yang semula biru, akan pudar pada waktunya."
~~~
🌊
"AAAAGGKHH"
Semua prajurit kerajaan yang langsung takhluk saat satu asap menyerang.
Asap merah pekat itu keluar dari jubah sang Raja dari pulau seberang.
Raja Manjra namanya.
Ia adalah penguasa di pulau Caraban.
Ia terkenal sangat kejih oleh masyarakat nya, Raja tersebut selalu menjajah seluruh kerajaan di Dunia Dracis hingga tak bersisa, ia berniat untuk menguasai Dunia itu dengan sebebas nya tanpa aturan.
Intinya Raja Manjra hanya ingin hidup bebas dan kekal.
__
SALAH satu dari yang terakhir kerajaan itu, Raja Manjra mulai menyerang dengan sendiri.
Dengan hanya berbekal 2 prajurit dari asap ia bisa menakhluk kan semua prajurit di pulau ini.
Apa kalian tahu nama pulau ini?
Pulau ini adalah pulau yang utama dari segala pulau di Dracis, yaitu pulau Cangkuraban.
__
"Di hari ulang tahun Putra ku, aku harus membuat ia sebuah mainan untuk hadiah nya.. Kira-kira apa yang bagus?" Seorang Raja yang sedang memikirkan sebuah mainan yang akan dihadiahkan kepada Putra Raja.
"Bagaimana jika kita buatkan gasing? Karena mainan tersebut sedang heboh dikalangan masyarakat" Sang Ratu berpendapat dengan menunjuk kearah kolam kecil itu.
"Gasing? Ide bagus dengan itu, kita akan buat mainan itu di kolam suci.. agar anak kita dapat memainkannya dan juga diberi perlindungan dari air suci di kolam ini"
Sang Raja yang menyetujui saran Ratu, bergegas memerintah Ratu mempersiapkan kayu dan tali, segera ia memberikan kapada yang mulia.
Kayu dan tali tersebut ia lemparkan kedalam kolam sihir suci itu dan mulai muncul sebuah percikan cahaya berwarna biru dan jingga.
Warna itu menerangi isi ruangan yang terbentang hingga kepulau seberang.
Raja Manjra silau akan cahaya terang itu.
Dan Sang Raja Manjra yang mengetahui itu segera menuju keruangan sang Raja Panogara.
"Jangan-jangan ia akan membuat seluruh kekuasaan ku hancur, lihat saja Panogara!" Raja Manjra yang mulai berlari menuju kelantai paling atas, dimana Raja Panogara dan Ratu sedang membuatkan mainan gasing untuk sang putra.
"Ini dia gasing suci untuk putra kita-"
Raja manjra yang menebas gasing itu dengan jubah nya.
"MANJRA?!" Teriak kaget keduanya.
Di depan mata, Manjra mulai tertuju pada Ratu, yang sedang melindungi sang Raja.
Dengan kejam, Raja Manjra mengeluarkan prajurit asap nya yang membuat sang ratu terbang.
Sang Ratu dicekik menggunakan asap merah pekat itu dan diemparkan kedalam lautan diseberang kerajaan.
"AAAAH.. KAKANDA!!" Teriak sang ratu yang kian hari mulai tak terdengar suara nya.
"RATU!!" Teriak sang Raja.
"Tinggal kau saja.." Nada bicara dingin yang membuat Raja Panogara menjadi takut, seketika ia mulai diterbangkan menggunakan asap merah itu.
Kedua asap itu mencekik leher sang raja dan mengikat kaki dengan asap itu.
Raja Panogara yang mulai sesak nafas karena aroma asap itu sangat amis dan bau sekali.
Sebelum Raja Manjra mengakhiri hidup Raja Panogara, Raja Panogara mulai berbicara pelan.
"Roh sae mlebet sampeyan dhateng lebet dolanan puniku, damela sang pemilik tansah aman lan damai saking marabahaya-"
(Roh baik masuk engkau kedalam mainan itu, buatlah sang pemilik selalu aman dan damai dari marabahaya-)"APA YANG KAU KATAKAN?!!" Raja Manjra mulai mengeluarkan semua kekuatan sihir nya ke asap itu.
"Puter cahya, damel roh jahat kesah saking donya puniki, sa pemilik wonten jaga sewu cahya!"
(Putar cahaya, buat roh jahat pergi dari dunia ini, satu pemilik di jaga seribu cahaya)Raja Panogara yang membacakan mantra terhadap gasing yang terlemparkan didekat jendela ruangan akibat hempaskan dari jubah Manjra.
Seketika tali dari gasing itu melilit gasing dan mulai melepaskan gasing.
Gasing itu berputar sangat cepat sehingga dapat terbang kesana kemari.
Gasing tersebut mulai terbang dengan lancar dan terbang bersebrangan dengan tangan Raja Manjra, ternyata kelemahan nya adalah cahaya gasing itu, seketika ia kepanasan akibat cahaya yang dihasilkan gasing suci itu.
Gasing itu terbang entah kemana hingga ia tertelan dengan bangkai hiu di dalam hutan lepas.
Mulut ikan hiu yang besar itu, terbuka lebar. Seakan ia hidup kembali, namun gasing tersebut telah masuk kedalam rongga mulut bangkai hiu itu.
Dan sekali tertutup, menghasilkan angin yang kencang bagaikan topan.
"PANAS!!-URI KEJAR GASING ITU SEKARANG!!" Asap merah Uri lepas dari kaki raja Panogara dan mulai mengejar, namun gasing itu telah hilang dan tidak di temukan entah kemana.
🌠
To Be Continue.."
KAMU SEDANG MEMBACA
FUSA | Di Dunia Nusantara
Fantasy🌌 Dengan penasaran yang diujung tanduk. Mereka membuka kotak mewah itu, dan ternyata berisikan sebuah mainan tradisional, gasing Aksara. Rasa penasaran mereka belum cukup, akhirnya gasing itu dimainkan oleh salah satu siswa. Gasing itu berputar cep...