*
🌸
*~~~
Petarung
"Akan kubuat dia sengsara, sesuai apa yang ia perbuat kepadaku dahulu"
~~~
🌊
Tibalah mereka disebuah pedasaan, tempat singgah Timas.
Mereka memasuki rumah kayu yang rapuh itu dan bersembunyi dikamar Timas.
"Huh.. Dimana daun putih itu, ouh.. ini dia," Timas meremas daun putih tersebut secara lembut, lalu mengoleskan digasing itu, dan bongkahan pecahan Gasing menjadi terakit.
"Siap.. Siapa disini memiliki nama Aksara?" Tanya Timas.
Fusa dan Sotcha mengangkat tangan dengan ragu.
"Baik, Sotcha, baca ini.." Timas menyerahkan Gasing yang sudah tidak berbalut emas dan kristal itu lagi.
"Uh.. Aku agak susah baca Aksara Jawa.. Gak papa, akan menyoba.."
"Puter cahya, damel roh jahat kesah saking donya puniki, sa pemilik wonten jaga sewu cahya" setelah membaca Aksara Jawa tersebut, tidak ada apapun yang terjadi.
Timas heran, dan menyuruh Sotcha membaca Aksara itu kembali. Ia pun mencoba kembali untuk membaca Aksara itu, namun tak ada yang terjadi.
Kedua, Fusa mencobanya, ia membaca teliti dengan seksama aksara jawa itu.
Dan yang terjadi, tak terjadi apa-apa."Mungkin.. bukan kalian"
Setelah kata itu terucap, tanaman dan pepohonan, juga lautan menjadi seperti kering dan tandus. Langit menjadi gelap, matahari tertutup awan hitam.
Dan itu seperti kiamat yang terjadi di Dracis.
Ada yang aneh, ada cahaya yang begitu besar dilangit. Cahaya itu bergradasi kuning, biru, ungu, dan hijau. Kemudian, cahaya tersebut menjadi menyurut dan pergi menuju rumah Timas.
Cahaya itu menghampiri Fusa, seakan diberi kekuatan.
"Apa.. ini.."
Cahaya tersebut menyilaukan mata yang mengundang amarah dari Manjra.
Cahaya itu terpancar diseluruh Dracis dan menyinarinya.Fusa merasa tubuhnya ringan, ia mampu untuk terbang, juga banyak cahaya yang memutari tubuhnya.
Matanya bercahaya, itu sangat indah.
Setelah itu, sebuah armor terbuat dari emas menempel ditubuhnya. Pelindung kepala dari armor emas yang terpasang dikepala Fusa.
Manjra tiba, pas dimana Fusa telah berevolusi menjadi manusia cahaya.
Tibalah pertarungan dimulai.
"Warga desa segera ikuti aku!" Suruh Timas menyuruh warga desa untuk mencari tempat aman.
"Fusa.. Hati-hati, jaga dirimu, aku akan terus mendoakanmu dari jauh.." ucapan itu lolos dari mulut Laysa, dan itu memberi energi bagi Fusa.
Manjra mengamuk, ia menghancurkan semua rumah warga disitu.
Fusa berpikiran agar berpindah tempat yaitu dikerajaan Cangkuraban.
SWOOOSHH..
Fusa terbang dan pergi kekerajaan yang runtuh itu.
"BERHENTI AKSARA!!!!" Kesal Manjra dan melompat-lompat mengejar Fusa.
Ia berhenti dipucuk menara dari keraajan berbentuk rumah Gadang itu.
Lalu, Manjra mengobrak abrik atap kerajaan demi menangkap anak cahaya itu.CENGKRAM DIA KRISTAL MENJALAR!
Kristal hitam itu seakaan mengejar Fusa, dan selalu mengikuti langkah kakinya. Tetapi, kristal itu tak berhasil sekalipun menjamak tubuh Fusa.
"Ini aja kekuatan kamu?.. liat ini.."
CAHAYA SERENTAK PANAH
Banyak panah bercahaya menghujani tubuh Manjra, dan itu membuat sakit kepadanya.
Tak sesekali, ia tergores cahaya lembut itu, hingga darah pun menetes.
RANTAI CAHAYA
Merantailah tubuh Manjra dan terikat erat sekali, tak sesekali melukai badannya.
Ia kini tak bisa gerak, dan ia mendongak kearah Fusa dan nampak kaget.
Tubuh Fusa meragakaan gerakan silat, lalu cahaya mengelilinginya lebih besar.
ENERGI CAHAYA
JYAAAH!
Sekali tendangan, dapat melumpuhkan Manjra.
Manjra terjungkal dan jatuh tepat pada duri kristal yang ia hasilkan.
Darahnya mengacur terus tanpa henti, dan matanya menjadi putih jernih.
Dengan seketika, Fusa menemuinya dan mencoba mencabut kristal yang menempel ditubuh Manjra.
"Kau akan musnah, tuan Manjra.."
"Kau kira.. beta musnah?"
Genggamlah tangan Fusa, lalu Manjra bangkit dari tusukan yang terkena tadi, dengan sekuat tenaga, ia hempaskan tubuh Fusa dan terpental.
"Inikan yang kau cari? KRISTAL ABADI."
🏜
To Be Continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
FUSA | Di Dunia Nusantara
Fantasy🌌 Dengan penasaran yang diujung tanduk. Mereka membuka kotak mewah itu, dan ternyata berisikan sebuah mainan tradisional, gasing Aksara. Rasa penasaran mereka belum cukup, akhirnya gasing itu dimainkan oleh salah satu siswa. Gasing itu berputar cep...