3# Dunia Dracis

55 8 0
                                    

*

🌸
*

~~~

Portal Terbuka

"Aku berharap, ini adalah mimpi yang selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku berharap, ini adalah mimpi yang selamanya."

~~~

🌊
























PORTAL itu terbuka lebar dan berhasil tertutup rapat.

Puing-puing bangunan yang runtuh tiba-tiba menyatu kembali tanpa ada sentuhan fisik, dan tempat itu rapi kembali seperti awalnya.

___

"Mas Sotcha pegang tangan Fusa!" Fusa meraih lengan Sotcha dan berhasil berpegangan erat.

Tapi sebuah kotak menghantam lengan mereka berdua dan memisahkan mereka.

Portal menjadi 2 bagian dan memisahkan Fusa dan Sotcha.

Fusa, Laysa, dan Aldo mereka sejalur di portal cahaya Jingga.

Sedangkan Sotcha, Davin, dan Kitcha sejalur di portal biru.

"TOLOONGG!!!" Teriak mereka.

____

POHON pohon aneka bentuk yang aneh menyambut kedatangan cahaya.

Bambu-bambu diarea itu bergemuru.

Rumput-rumput yang berwarna-warna tertiup oleh angin kencang.

Bangkai Hiu yang dinamakan Bangkai Suro, tetiba membuka mulutnya.

Yang bertandakan bahwa ada sebuah keajaiban yang akan datang.

Cindelaras yang mengetahui hal itu, menyempatkan dirinya untuk bergegas mengikuti jejak cahaya dilangit yang menuju kebangkai Suro.

Ia berniat mencari sebuah kristal api ajaib yang terkalung di gigi bangkai Suro, yang konon siapa yang dapat mengambil kristal itu dan mengalungkan dileher maka ada kekuatan yang menyertai dirinya hingga tiada.

Sesampai nya Cindelaras disana, ia melihat kedua cahaya. Satu cahaya dilangit, kedua cahaya api di gigi bangkai Suro.

Secepat nya ia mengambil kristal itu, dan akhirnya terkalungkan dileher Cindelaras.

Tanda keajaiban telah tertutup, mulut bangkai Suro mulai mengeluarkan angin dari mulut yang terbuka lebar.

Langit retak, dan mengeluarkan cahaya yang sedari tadi hanya bersinar.

Terbelahlah langit, yang mengeluarkan Fusa dan teman-temannya.

Mereka terjatuh di depan bangkai Suro dan yang terjadi..

BAMM

Tertutup rapatlah mulut bangkai Suro, yang menghempaskan ke empat orang tersebut hingga terpental.

Mereka terjatuh, entah dimana.

___

MEREKA sadar dan saling menanyai.

"Kita dimana?" Aldo tanya dengan menggoyangkan tubuh Fusa yang lemas.

"A-aku- ndak tau.." Fusa yang gemetar sembari digoyangkan badannya oleh Aldo.

"Ini.. Bukan dirumah? Kok banyak tanaman menjalar yang aneh? TERUS GIMANAH CARA KITA BALIK?" Laysa kaget karena sekelilingnya bukan bangunan dan pepohonan, melainkan sebuah akar-akar menjalar yang bergerak sendiri.

"Kristal?! Kristal ku mana?" Cindelaras meraba semua tubuh nya.

"Weh, ini kristal siapa? Cantik bange-" perkataan Fusa terpotong dengan Cindelaras yang segera merebut kristal miliknya.

"Eh, kristal aku lah!" Cindelaras yang merebut.

"Hah? Mas nya ini siapa?" Saut Fusa dengan memegang tangannya.

"Aku? Kalian gak kenal aku? Sueer?" Cindelaras kaget dan menatap sinis mereka.

"Hehe.. canda, aku Cindelaras.. Prajurit kerajaan Cangkuraban yang cabut, Ups.. keceplosan.. Bentar-bentar, kalian ini prajurit? Kok pakaian kalian sama?" Tanya balik Cindelaras dengan memegang dasi Aldo.

"Hah? Prajurit? Kita pelajar Mas.. Mas nya ini pernah sekolah gak sih?" Laysa heran dengan mengangkat satu alis, baru pertama kali ada seseorang yang tak mengetahui seragam SMA.

"Mas nya gak tau, ini seragam pelajar SMA mas.. Mas nya ini kayak nya gak pernah sekol deh.." Laysa menelunjuk Cindelaras dengan heran.

"Maaf, di Dracis Cangkuraban gak ada yang namanya sekolah dan SMA, emang kalian asal mana?" Tanya songong Cindelaras.

"Mas Cinde, sebentar.. Mas bilang apa? Di Dracis Cangkuraban apa itu nama tempat ini?" Fusa kaget sontak mendekatkan wajah nya kebadan tinggi tegap Cindelaras.

"Huh, kalian bukan anak sini rupanya.. PERKENALKAN INI DRACIS, dunia seribu keajaiban, dimana disini adalah kebebasan! Tapi ada aturan juga.. Dunia yang diselimuti langit-langit berwarna warni!!" Cindelaras yang seperti orang berpidato saja.

"Dracis?..."

____

SEDANGKAN Sotcha dan yang lain, mereka terdampar disebuah hutan yang lebat dengan akar akar menjulang keatas.

Dengan rumput lumut yang menggeliatkan badan.

"Kita? Dimana?! TUGAS NYA GIMANAH??!!" Kitcha yang baru sadar dengan pingsannya.

"Udah jangan mikirin tugas dulu.. Akh! Ini semua gara-gara gasing itu! Padahal hanya diputar saja, tapi kok malah bisa lintas waktu gini?!-- eh, Fusa dan yang lain mana?" Sotcha yang menoleh kearah teman-temannya dan melihat kesekelilingnya.

"Dia? Loh? Di mana mereka? Haduh.. Kacau!! Ini semua karena ulah Fusa! Ngapain dia putar gasing!!" Davin menaikkan nada bicaranya yang membuat Sotcha tak terimah.

"Udah! Bisa diem! Sekarang tugas kita keluar dari hutan ini dan temuin Fusa juga yang lain, terus kita cari jalan pulang!" Sotcha yang melarai Davin.

Mereka bergegas pergi dan mulai memanggil nama-nama teman-temannya.









"Kayaknya lezat..." suara misterius yang menggerutu.















🍴













To Be Continue..

FUSA | Di Dunia NusantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang