9# Peringatan Penting

30 6 0
                                    

*
🌸
*

~~~

Peringatan Penting

"Sebuah peringatan haruslah dijaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah peringatan haruslah dijaga."

~~~

🌊




Hhhummm...~

Hmumm...~

Haaahh..~

NYANYIAN wanita misterius yang di dengar Aldo, menarik perhatian dirinya.

Dengan penasaran yang kuat, ia keluar dari gua dan mencari sumber suara.

Nyanyian itu masih terus terdengar, yang seketika membuat bulu kuduk Aldo merinding.

Tiba-tiba sebuah rintikan air jatuh mengenai kepalanya berkali-kali.

Dengan positif thinking, Aldo menghiraukan tetesan air itu, anggap saja itu air hujan yang hendak turun.

Tapi, disana terang..

Setelah beberapa detik ia menoleh kekanan juga kirinya.

Sebuah air tetiba menghantam dirinya kuat.

BYUUR

Suara air itu kuat, dan membangunkan Fusa yang tertidur juga Laysa yang sembari berdiam.

Fusa berlari mendahului Laysa, dan ia menemukan Aldo tengah basah kuyup yang kedua kalinya.

"ALDO?! NGAPAIN MAIN AIR KERAS-KERAS?!" Disusul amarah Laysa karena membuat kebisingan.

"Enggak njir, bukan aku sumpah!" Aldo meyakinkan Laysa yang sudah marah.

"Uhm~ Selamat siang, saya menganggu yah?" Kadita yang entah darimana, tiba-tiba menghampiri mereka.

Ternyata itu ulah Kadita, yang iseng terhadap Aldo dan kenapa ia kesini cuman hanya untuk iseng?.

"HAH? Ealah iku Nyi Roro Kidul toh?!" (HAH? Oalah itu Nyi Roro Kidul ya?!) Dengan enteng nya Aldo menyebut nama itu karena kedatangan Kadita yang mengejutkan.

"Sebentar, kamu tau nama saya darimana? Padahal saya belum memperkenalkan diri" Kadita heran dengan Aldo yang tetiba menyebut namanya, padahal dirinya sama sekali tak memperkenalkan.

"Humm daripada begitu, aku ada firasat buruk untuk kalian.. terutama anak yang rambutnya seperti mangkok dengan kulit putih" Kadita menunjuk kearah Fusa dengan menyebut fisik darinya.

"Saya?" Tanya Fusa.

"Iyah, kamu.. Kau yang memegang Gasing Aksara, kemungkinan kau akan diincar oleh Manjra, Raja penguasa seluruh kerajaan di Dracis. Tapi, tidak termasuk kerajaan gaib ku.

Aku memiliki sebuah ramalan, kemungkinan besok ataupun nanti, kalian akan dibawa oleh Uri maupun Saghirah. Berhati-hatilah pada asap merah yang bertebangan, karena itu adalah prajurit bawaan Manjra, jikalau kalian tertangkap, nyawa kita dan seluruh jagat Dracis akan musnah.

Kau tau apa penyebabnya kemusnahan itu?"

Akhir penjelasan Kadita yang di akhiri tanda tanya, dan direspon gelengan dari Fusa.

"Moyang dari gasing itu, telah memasukkan seribu cahaya kedalam gasing tersebut. Jika gasing itu masuk kedalam genggaman yang salah atau orang-orang yang memiliki ilmu hitam, secara otomatis seribu cahaya dari Dracis pecah berkeping-keping, karena seribu cahaya Dracis disimpan didalam sana.. Jadi berhati-hatilah, karena mungkin besok kita akan musnah"

Suasana semakin tegang yang membuat mereka takut akan ramalan itu akan terjadi.

Jika gasing Aksara dalam genggaman Manjra, mereka akan mati tanpa ada bekas.

Dengan keringat yang membasahi dahi mereka, mereka memutuskan untuk mengingat penjelasan dan ramalan dari Kadita.

"Baik lah, begitu saja yang bisa aku sampaikan, kurang lebih nya kalian hanya perlu hati-hati dan amankan gasing itu!" Ucap Kadita memperingati mereka.

Dengan takut, mereka langsung masuk kembali kedalam gua itu tanpa memerdulikan suasana. Bahwa Uri memantau mereka dari kejauhan, tanpa mereka tau.







⭕️









To be continue..

FUSA | Di Dunia NusantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang