Penuh ke bugaran

27 2 0
                                    

"Kau terlambat"

Hyeongwoo terkejut saat membuka pintu ternyata oh ternyata yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang juga, dia sudah menunggu lebih dari 5 bulan dan ternyata muncul saat ini.

"Papah?" -hyeongwoo

"Bagaimana sekolahmu?" -jihoon

Hyeongwoo tidak menjawab karena dia menahan tangis.

"Apa kau punya teman?" -jihoon

"....." -hyeongwoo

"Kau heran mengapa aku tidak memarahimu, jawabannya simple aja bahwa sebagai orang tua harus mensu—" -jihoon

Grep

"Aku tidak ingin mendengar penjelasan, aku hanya rindu papah ga ada yang aku pikirkan" -hyeongwoo

Jihoon terkejut karena baru ada orang yang benar-benar bertahan bersama dia.

"Kau seperti ibumu, saat papah pacaran ibumu selalu menunggu aku pulang cepat" -jihoon

"Oh iya, tadi ada kucing masuk rumah terus kucingnya aku bawa sekolah" -hyeongwoo

Pria itu membuka tasnya lalu menampilkan penampakan bulu hitam lalu di angkat bulu itu, ternyata itu adalah kucing yang di bilang hyeongwoo tadi lalu menyodorkan kucing itu ke muka jihoon.

"Bulunya bagus banget" -jihoon

Kucing itu memberontak.

"Iya-iya kau boleh turun" -hyeongwoo

Sudah turun dari gendongan hyeongwoo, kucing itu langsung ke tempat pasir lalu dia buang air di pasir itu.

"Aku di bebaskan oleh om paul walaupun aku harus menjalani hukuman" -jihoon

"Papah datang dari jam berapa?" -hyeongwoo

"Saat kau masih sekolah" -jihoon

"Aku tidak melihat ayah" -hyeongwoo

"Aku memandangimu dari jauh" -jihoon

Hyeongwoo hanya beroh ria karena dia sedang memberi makan rahyeon.

"Papah tau tidak? Aku ke warnet bersama anak-anak generasi ke-2?" -hyeongwoo

"Itu bagus tapi jangan ketemu sama generasi ke-1" -jihoon

"Kenapa?" -hyeongwoo

"Nanti kamu di bawa ke ajaran sesat" -jihoon

.

Hari sudah pagi dan hari ini libur yang membuat semua siswa gembira hore hore....

"Aku bosan, papah kerja nyari duit" -hyeongwoo

"Meow" -rahyeon

"Setidaknya ada rahyeon disini, kucing bulu hitam yang kalo mati lampu seperti bulu babi raksasa" -hyeongwoo

Hari semakin panas dan hyeongwoo lagi keluar untuk membeli sesuatu, tidak ada angin tidak ada hujan hyeongwoo bertemu ayahnya yang sedang istirahat.

"Kok papah pake baju olahraga? Papah suka gym? Kenapa ga ngajak aku?" -hyeongwoo

Pria tinggi ini ikut masuk ke dalam gym dan melihat ayahnya sedang mengisi formulir pendaftaran.

"Tolong bantu anak saya untuk menjadi body goals" -jihoon

Hueongwoo berpikir, body goals? Apa maksudnya. Hyeongwoo masuk kedalam gym dan mengagetkan ayahnya.

"Body goals?" -hyeongwoo

Pria berambut gulali ini terkejut sampai melompat kecil.

"Mengaggetkan saja kau" -jihoon

"Hehe serius amat" -hyeongwoo

"Biar mamahmu terkejut pas dia keluar dari rs" -jihoon

"Tapi aku udah sixpack" -hyeongwoo

"Jangan membantah" -jihoon

Hyeongwoo langsung diam dan dia di trail dulu.

.

Sampai rumah badan hyeongwoo pegal-pegal karena baru pertama dia gym biasanya dia berlari pagi tapi kali ini pake alat jadi badannya harus menyesuaikan.

"Tempat itu menjadi langganan papah dan mamah jadi wajar kalo mereka kenal" -jihoon

Hyeongwoo mengangguk.

"Badanku :(" -hyeongwoo

"Itu belum seberapa" -jihoon

Hyeongwoo melotot ke ayahnya.

"Hahahaaha... baru pertama memang masih ringan lama kelamaan udah berat" -jihoon

"...." -hyeongwoo

"Kalo dulu sama mamahmu, papah bener-bener di siksa yang ringan hanya saat trail" -jihoon

Hyeongwoo melotot lagi karena mamah tirinya dulu personal trainee gym yang di daftar oleh ayahnya.

"Jangan bercanda" -hyeongwoo

"Tidak bercanda, aku serius" -jihoon

Hyeongwoo pergi untuk memberi makan rahyeon dan kucing itu mengikutinya.

"Kau harus tau hyeongwoo, kucing itu adalah hewan peliharaannya keluarga ini dan simbol crew papah juga" -jihoon

"Ha? Rahyeon di jadiin simbol?" -hyeongwoo

"Ya... jadi wajar kalo kucing itu mengikutimu karena kau bau jihoon dan sora" -jihoon

Hyeongwoo menatap rahyeon dengan kebingungan lalu menggendong kucing bulu hitam bersih itu.

"Pantas saja kau mirip dengan ortuku" -hyeongwoo

Jihoon tersenyum.

"Tapi bagaimana kucing hitam seperti bulu babi ini menggemuk? Padahal aku memberimu makanan sehari sekali" -hyeongwoo

Senyuman jihoon memudar karena perkataan hyeongwoo, pria tinggi itu sengaja mengatakan hal tersebut karena ga pernah bercandain ayahnya, selalu ibunya yang dia jahili dan ibu tirinya tidak akan marah kalo kena jahilan hyeongwoo.

"Affah kau bilang?" -jihoon

"Memangnya papah kucing?" -hyeongwoo

"Hei sini kau!" -jihoon

Dan hasilnya malah main india-indiaan sedangkan rahyeon asik makan.

.

.

.

.

.

Itulah kenapa hyeongwoo tidak mau menjahili ayahnya karena kesabaran ayahnya setipis tisu.

Crew || lookismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang