04||Xaviera

8.6K 412 3
                                    

Happy reading


~Selamat Membaca~



Selesai makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga, saat ini keadaan sangat hening hingga seorang laki-laki berjas hitam  menghampiri mereka, tepatnya menghampiri Xander.

"Om cugal!!’’ seru Rara semangat saat melihat laki-laki tersebut, yang tak lain adalah orang yang dia tabrak tadi.

Xander dan Almira serta keempat abang Rara itupun tersentak kaget melototkan mata mendengar panggilan rara pada lelaki dewasa, yang tak lain adalah tangan kanan Xander.

‘’Apakah saya nona?’’ tanya pria dewasa dengan raut wajah bingung.

‘’Iya cugal, nama cugal ciapa?’’ tanya rara sambil mengedipkan sebelah matanya

‘’Na-nama saya malvin nona’’ balas si pria dewasa dengan nada gugup karena mendapatkan tatapan tajam dari Xander dan keempat lelaki putranya.

‘’cugal melvin!! Minta nomolnya dong. Ciapa tahu kita cocok Teluc sugal melvin bisa jadi cuami lala.’’ Ucap polos Rara yang tidak tahu situasi.

Sedangkan melvin kini berkeringat dingin karna merasakan hawa mencekam dan tatapan tajam dari bosnya dan keempat anak bosnya.

‘’Lala kan olangnya cantik ,baik hati,lamah, tidak combong dan lajin menabung. Om melvin  pacti cenang punya ictli cepelti lala di maca depan nanti’’ ucap Rara mempromosikan dirinya sendiri dengan antusias tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya tajam sedangkan sang mommy di buat syok dengan tingkah putrinya.

Ma-maaf nona sa-saya sudah memiliki istri’’ jawab Melvin berbohong, pacar saja dia tidak punya.

‘’Yah cugal kulang beluntung dong kalna tidak dapat lala. Hmm tapi tenang caja lala tetap menunggu cugal menjadi duda kok mwehehe kalna duda lebih menggoda aww, kabalin lala ya cugal kalo cudah jadi duda" ucap Rara lalu segera pergi dan melangkah meninggal ruang keluarga.

‘’Celamat malam cemua, lala pelgi ke kamal dulu ya, dan cugal lala tunggu duda mu" ucap Rara lalu segera pergi memasuki lift  tidak mempedulikan kesengsaraan melvin yang telah di buatnya.’’

‘’Melvin!!’’ panggil Xander dingin.

‘’Iya saya bos.’’ Jawab melvin dengan gemetar dan keringat dingin.

‘’Mulai besok jangan memperlihatkan wajah jelekmu di depan anak saya rara!!"

'Cihh jelek konon katanya, jika wajah ku jelek tidak mungkin nona muda menggodaku dan mengatakan jika aku tampan' ucap Melvin yang hanya bisa dia katakan dalam hati, mana berani jika harus mengatakan langsung pada bos nya ini.

Melvin hanya bisa menghembuskan nafas pasrah. "Siap bos kalo gitu saya pamit pulang.’’ Melvin pun segera melangkahkan kakinya dengan lesu.

'Siapa suruh dapat perhatian dan pujian dari Rara.' Batin kelima lelaki itu, Almira hanya geleng-geleng saja melihat tingkah suami dan keempat putra nya yang cemburu karna Rara memperhatikan dan memuji pria lain.


...............


Kini Rara sedang duduk di depan cermin sambil memandangi wajahnya sendiri. Kedua tangan yang diletakkan di sisi kanan dan kiri tubuhnya, lalu kepala yang kadang miring kanan lalu kiri. Bibir mungilnya sesekali tersenyum tidak jelas.

‘’Omo!!omo!! Kenapa lala cantik banget cih!! Pacti pala wanita di lual cana  pada incekyul cama kecantikan lala.’’ Ucapnya dengan PD dan narsis sudah tahap akut.

‘’Pakai apapun pacti tetap cantik, kalo lala tidak mandi cebulan bahkan cetahun juga tetap cantik.’’

Hari ini rara memakai celana jeans dan crop top rambut yang di ikat kuda dan memakai topi untuk melengkapi outfit rara hari ini.

‘’Cudah pac lala jadi kelihatan cepelti anak gaul, cugal daddy i’m coming’’

Rara langsung berjalan ke arah meja makan untuk melaksanakan sarapan, keluarganya sudah menunggu rara disana.

‘’Hallo blo celamat pagi cemua!!’’ teriak Rara setelah sampai di ruang makan.

Sedangkan keluarga Rara langsung  mengelus dadanya karna kaget dengan teriakan membahana milik Rara. Mereka pun langsung mengalihkan pandangan pada si pemilik teriakan itu.

‘’Wahh vie cantik cekali!!’’ puji Xavier yang melihat penampilan rara begitu juga dengan keempat lelaki dan Almira tertenggun melihat rara yang begitu cantik dan menggemaskan.

‘’Kyaa anak mommy cute banget!! Rara cantik sekali sayang tapi tumben Rara memakai pakaian seperti ini?’’

“Kalna lala itu anak gaul macak gitu aja haluc lala jelacin cihh dan ini tuh pakaian gaul jaman cekalang loh.’’ Ucapnya narsis sambil mengibaskan rambut.

Sedangkan keluarganya berdecak melihat tingkah rara yang begitu narsis tingkat akut.

‘’Rara masih kecil tidak usah banyak gaya" balas Xasa.

‘’Hey blo lala cudah becal ya. Lala cudah bica mandili mandi cendili.’’ Ucapnya seraya berkacak pinggang.

Ngomong aja masih cadel huruf S dan R saja tidak bisa." Celetuk santai Xavi abang pertama Rara.

‘’Telcelah kalian caja lala tidak peduli lebih baik lala makan kacian anak lala butuh acupan.’’ Balasnya lalu duduk di kursi sebelah mommy.

Mereka yang sudah jengah dengan tingkah Rara pun haya pasrah saja karna percuma tetap Rara lah pemenangnya, merekapun langsung sarapan dengan tenang dan hening.






















Publish|| 18 Juli 2023

Revisi||27 September 2023

Twins Antagonis Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang