Happy reading
~Selamat Membaca~
Sedangkan disisi lain....AHS (Albazar High School) kini sekumpulan pemuda sedang asik dengan kegiatannya masing-masing ada yang bermain game, membaca novel dan juga tidur, sekarang mereka sedang berada di rooftop karna guru sedang rapat para murid bebas melakukan kegiatan apapun asalkan tidak keluar sekolah.
''Bos kemarin yang di mansion lo itu beneran kembaran lo?'' Tanya lelaki tersebut menghentikan kegiatannya yang sedang bermain game.
''Bentar-bentar bukannya si bos anak terakhir ya?!" celetuk salah satu lelaki yang sedari tadi fokus membaca buku novel menyela pertanyaan temannya.
"Jelasin dong Xav kita semua masih di hantui rasa penasaran." lanjutnya tidak mempedulikan ucapan sahabatnya yang menyelah tadi.
''Gue emang punya kembaran dan kita beda lima menit'' sahut Xavier menjawab seadanya.
"Ck,ck.. gini nih kalau punya temen kutub, gue belum puas sama jawaban lo Xavi" sarkas Arkan mendengus kesal.
''Ceritain dong Xav please Zean penasaran banget, selama ini Zean main ke mansion kalian gak pernah ngelihat kembaran Xavier" mohon Zean dengan puppy eyes nya, Xavier yang melihat wajah zean di buat tidak tahan, Di antara mereka Zean yang paling muda hanya beda bulan saja dan sifat zean seperti anak kecil.
Xavier menghela nafas pelan sebelum menceritakan tentang kembarannya. '' Selama ini kembaran gue sekolah di luar negeri makanya kalian gak pernah liat dia di mansion, dan juga selama dia sekolah diluar negeri kita sekeluarga gak pernah berkomunikasi. Dia juga gak bisa di hubungi di tambah keberadaannya gak bisa di lacak, sudah banyak hacker yang kita sewa untuk coba mengakses keberadaan kembaran gue tapi hasilnya nihil bukannya dapat petunjuk tapi komputer yang di pakai mereka langsung eror terkena virus." Jelas Xavier pada sahabatnya.
"Nama kembaran lo siapa?" tanya Nathan pada Xavier.
''Xaviera'' Jawabnya singkat,
Zergan yang tadinya fokus memainkan game kini berhenti karena mendengar cerita dari Xavier yang membuatnya sedikit tertarik.''Kenapa bisa?'' tanya zergan membuat Zean, Nathan dan Arkan bingung dengan perkataan Zergan.
Xasa yang melihat Xavier adiknya seperti malas menjawab membuka suara. ''Rara bilang identitas dia ditutup rapat-rapat makanya gak ada yang bisa mengakses dan membobol data dia, dan yang udah tutup identitas dia itu pihak sekolah bukan cuma identitas Rara yang di sembunyikan tapi semua siswa/i.''
''Emang dia sekolah di mana?'' tanya Nathan.
''Kita sekeluarga gak ada yang tahu nama sekolahnya, Dia gak pernah cerita mau masuk sekolah mana sebelum dia masuk SMA tuh anak cuma bilang mau sekolah di luar negeri, untuk nama negara nya gak di sebutin sama dia." ucap Xalavi
"Xaviera itu susah di tebak bahkan kami yang notabenenya keluarga dia aja gak ada yang tau tentang dia, Dia begitu misterius" sambung Xasa.
"Terus adek lo balik ke Indonesia buat pindah sekolah atau cuma liburan doang" ucap Nathan.
''Rara menetap disini, untuk pendidikan dia sudah lulus.'' balas Xalavi.
"Haa?! gimana ceritanya bang adek lo udah lulus, bukannya dia seangkatan yah harusnya sama kita-kita." monolog Arkan.
Bukan hanya arkan yang terkejut Zean dan Nathan pun sama terkejutnya, sedangkan Zergan masih dengan tampang datarnya ketiga abang Rara sudah menduga jika mereka akan kaget mendengar bahwa adik mereka sudah lulus.
''Adek gue seangkatan sama gue dan Xasa walaupun masih umur 15 tahun dia udah kelas 12, karena otak jenius dan IQ dia tinggi makanya bisa loncat kelas, dia juga Queen di sekolah jadi mudah bagi dia untuk mempercepat kelulusan." ucap Xalavi.
''Wahh hebat!! Zean pengen deh masuk sekolah di sana mungkin aja Zean di pilih untuk jadi King nya!.'' seru Zean mengembangkan senyum nya membayangkan dia mendapatkan julukan King.
'Plak'
Zean mendapatkan geplakan di kepala membuatnya meringis sakit sedangkan yang menggeplak santai saja tidak merasa bersalah.
"Kok kepala Zean di geplak si!" Zean mendengus kesal sambil mengusap kepalanya.
"Gue tau yah cil pasti lo menghayal kan udah deh cil gak usah halu" ledek Arkan dengan tatap mengejek ke arah Zean.
''Zean udah bilang kan jangan pernah panggil Zean bocil, Zean udah gede Arkan!" sergah Zean melototkan mata bukannya terlihat seram malah terlihat menggemaskan karna wajah Zean itu baby face.
''Gak usah melotot cill bukannya serem malah imut" ucap Arkan membuat Zean mendengus kesal dan memilih pindah duduk di sebelah Nathan sedangkan yang lainnya tidak peduli dengan ocehan Arkan dan Zean.
"Gue rasa nih yah tempat adek lo sekolah muridnya goodlooking semua deh" monolog Nathan.
''Mungkin, soalnya dia cuma cerita kalo siswa/i disana rata-rata IQ mereka tinggi otak jenius dan gak ada yang masuk lewat suap, untuk masuk sekolah di sana gak gampang walaupun dari keluarga terpandang tentunya pake uang sebanyak apapun gak bakal bisa.'' jelas Xasa.
''Sekolahnya orang pinter mah emang beda" tutur Arkan yang di benarkan oleh mereka.
"Kayanya disana juga gak ada deh yang namanya pembullyan, kalo pun ada yang mau bully nih yah?! apanya yang mau di bully? pastinya murid beasiswa gak ada dan sudah pasti yang sekolah disana orang kaya!" ucap Nathan
Sedangkan Zergan hanya diam saja mendengarkan obrolan temannya, di dalam pikirannya dia mulai mengingat om nya pernah bercerita tentang sekolah yang sangat misterius bahkan om nya bercerita jika yang bersekolah disana sudah pasti di sebut orang spesial karena otak jenius serta IQ tinggi dan seingatnya penjelasan dari sang om, bahwa yang sekolah disana akan di jaga ketat identitas nya.
'Puk'
Xasa menepuk bahu Zergan yang sedari tadi seperti orang melamun
" Lo kenapa dari tadi diem mulu?!"''Gue kaya gak asing sama sekolah yang kalian ceritain soalnya om gue pernah cerita tentang sekolah misterius.'' gumamnya.
"Maksud lo?" tanya Xavier yang mulai tertarik cerita sahabatnya itu.
''Om gue pernah cerita kalau ada sekolah misterius dan di pastikan muridnya jenius punya IQ tinggi, Identitasnya juga di jaga ketat muridnya juga tegas bisa di bilang satu sekolah sikapnya dingin dan tak tersentuh. Tapi untuk masuk sekolah itu juga harus punya kartu dan kartu itu tanda bahwa dia anggota, dulu om gue bilang salah satu temennya pengen coba masuk sekolah disana dengan cara menyuap tapi tetap gak bisa dan yang lo semua harus tau siapapun yang sudah berani memaksakan diri untuk masuk kesana maka besoknya gak ada kabar sekali pun ditemukan udah gak bernyawa." Jelasnya menceritakan yang dia ketahui.
"Ngeri-ngeri sedep anjir!! denger cerita lo" ucap Nathan bergidik ngeri.
''Gimana kalo nanti lo pada ikut keluarga gue?! buat datang ke acara kelulusan Xaviera soalnya beberapa Minggu lagi acara kelulusan dia, sekolahnya mereka emang beda banget sama kita lebih cepat lulusnya'' ucap Xalavi mengajak teman-temannya.
"Gue ngikut" balas Zergan di angguki yang lainnya.
Publish|| 18 Juli 2023
Revisi|| 3 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Antagonis Transmigration
RandomVieera Alexa Adisson usianya 17 tahun putri tunggal dari keluarga adisson anak dari pasangan paruh baya bernama Albara Marck Adisson & Alesha Alexa Adisson walaupun hidupnya berlimpah dengan banyak harta tetapi itu tidak membuatnya bahagia, kedua or...