11||Xaviera

4.6K 235 3
                                    

Happy reading



~Selamat Membaca~


Pagi hari Xaviera sudah selesai bersiap memakai baju seragam MHS dan yang membedakan seragam dia dengan siswi lainnya, Rara memakai rok panjang dan almamater yang lebih gelap, almamater miliknya memiliki lambang pemilik sekolah tetapi tidak terlalu terlihat karena berukuran kecil, dia juga memakai jilbab dan cadar yang senada dengan warna almamater nya.

Selesai bersiap Xaviera langsung saja menuju ke ruang makan untuk sarapan pagi bersama dengan keluarganya.

‘’Selamat pagi semua!’’

Cup

Cup

Rara mencium pipi kedua orang tua nya, Setelah mencium mommy dan daddy, dia langsung saja duduk di samping Almira.

‘’Apakah Vie ingin bersekolah lagi?’’ tanya Xavier menatap bingung kembarannya, yang kini memakai baju seragam yang di lapisi almamater, bisa dilihat almamater yang di pakai oleh adiknya sangat bagus, terlihat sangat lembut walaupun belum menyentuh bisa di pastikan karena kainnya begitu bagus.

‘’Tidak, aku hanya mengawasi sekolah milik ku saja" jawab Rara sambil memakan roti nya.

‘’ Daddy baru ingat sayang jika kamu memiliki sekolah’’ ucap Xander yang baru mengingat bahwa MHS milik putrinya.

‘’Benar kah Dad?! sejak kapan’’ ucap Xavi yang juga merasa bingung.

‘’Daddy pernah membuatkan Rara sekolahan di saat usia 10 tahun sebagai kado ulang tahunnya nama sekolah itu Michelle High School, rara sendiri lah yang memberi nama’’ ucap Xander memberitahu anak-anaknya.

‘’Pantas saja almamater Rara sedikit berbeda dengan murid MHS" monolog Xavier, sedangkan Rara hanya diam saja tidak terganggu sama sekali dengan obrolan mereka.


..............


Setelah menyelesaikan sarapannya Xaviera pamit pada kedua orang tua nya di ikuti juga oleh keempat abangnya, lalu menuju ke halaman mansion yang sudah terparkir mobil Lamborghini Aventador miliknya yang di bawa kan bodyguard dari mansion pribadi miliknya.

Xaviera langsung saja menjalankan mobilnya di atas kecepatan rata-rata sehingga membuat keempat abangnya yang mengendarai motor di belakangnya  terkejut melihat adik merea seperti itu bahkan Rara berani menyalip di saat keadaan jalan begitu ramai.

Sekitar 30 menit kemudian mobil yang di kendarai Xaviera tiba di sekolah, dia langsung saja menuju bagasi miliknya, bisa di bilang dia mempunyai bagasi pribadi jadi dia tidak perlu memarkirkan mobilnya di parkiran khusus siswa/i. Xaviera turun dari mobil dengan gaya slow motion tidak memperdulikan tatapan para murid MHS, saat ingin melangkah menuju ruang pribadinya langkahnya terhenti karena suara seorang gadis yang begitu familiar.

‘’Rara tunggu!" teriak gadis itu lalu berlari ke arah Xaviera dengan nafas tidak teratur, melihat nafas gadis itu tersengal-sengal dia pun  menyodorkan aqua pada gadis tersebut dan di terima baik oleh gadis itu lalu segera gadis tersebut membuka botol aqua dan meneguk air hingga sisa setengah.

"Ada apa Qilla?’’ tanya Xaviera dengan wajah datar nya menatap gadis di depannya yang tak lain adalah Clarissa si antagonis dalam novel.

‘’Hehe gak papa Rara mau bareng Qilla nggak biar Qilla antar ke ruang kepsek’’ tawarnya dengan cengengesan.

Sedangkan para siswa/i masih di buat bingung siapakah wanita yang memakai cadar itu dan mengapa Clarissa begitu dekat dengan gadis tersebut, banyak yang mengira bahwa Xaviera murid baru padahal dia pengawas sekaligus pemilik sekolah.

Twins Antagonis Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang