13||Xaviera

4.2K 201 2
                                    

Happy reading


~Selamat Membaca~

''BERHENTI SHAKA!!'' teriak laki-laki itu lalu berjalan melangkah ke arah Shaka dkk bersama seorang gadis di sampingnya, Shaka yang mendengar teriakan lelaki itu menegang dan tidak jadi membenturkan Rissa ke tembok segera dia melepas tangannya pada rambut Rissa.

Sesampainya di hadapan Shaka dkk lelaki itu menatap nyalang mereka lalu beralih menatap Rissa yang sudah berpenampilan acak-acakan dan darah yang mengalir dari kepalanya.

"Apa- apaan ini! semuanya bubar masuk ke kelas masing-masing!!'' titahnya tak terbantahkan, seluruh murid yang masih berada di kantin segera bubar karena sebentar lagi bell masuk berbunyi. Mereka juga tidak mau mendapatkan hukuman dari ketua osis berwajah tampan itu yang sayangnya memiliki sifat dingin serta aura menakutkan yang mampu membuat orang-orang di sekitarnya bergidik ngeri.


Xaviera yang melihat sepupunya dalam keadaan tidak baik-baik saja segera menghubungi bodyguard pribadi nya  untuk membantu membawa Rissa ke rumah sakit karena keadaan Rissa yang sangat memperihatinkan.

''Hallo sekarang, kau kemari''

^..........^

"Hm"


Tut


Setelah memutuskan sambungan tidak lama kemudian bodyguard yang di perintahkan Rara datang. "Kalian bawa nona muda Qilla ke rumah sakit milik keluarga saya!" perintahnya.

Bodyguard suruhan Xaviera segera menggendong Rissa ala bridal style setelah Rissa di bawa ke rumah sakit Rara menatap tajam Shaka dkk yang masih berada disana jika kalian tanya kenapa Shaka dkk dan Keysa masih berada di sana, itu semua karna ketua osis yang menahan mereka.

Rafael Abigal Vernandes ketua osis MHS berwajah tampan dan datar bersifat dingin, selama bersekolah di MHS Rafael jarang berinteraksi pada siswa/i. Rafael lebih sering menghabiskan waktu untuk belajar dan kegiatan osis tapi di balik itu semua Rafael sangat misterius.


..............


''Rafael bawa mereka ke ruangan Introgasi'' titah Xaviera pada Rafael yang di angguki lelaki itu, Rara melenggang pergi menuju ruangan Introgasi pribadi miliknya.

Sesampainya di ruangan Introgasi Xaviera tidak berhenti mengucapkan kalimat istighfar agar emosinya meredam dan tidak kelepasan bisa-bisa dia menguliti dan membunuh shaka jika tidak segera meredam emosinya.


Setelah rafael melihat Xaviera keluar dari kantin dia beralih menatap Shaka dkk dan Keysa dengan raut wajah dingin nya. "Kalian semua  ikut gue!!" ujar Rafael dengan nada dingin dan datar, mereka mengangguk mengikuti langkah Rafael menuju ruang Introgasi yang tidak mereka ketahui.





Flashback on...

Xaviera berjalan di koridor sekolah celingak celinguk mencari Rissa, Dia yakin jika Rissa juga sedang mencari nya juga, dia berjalan menuju taman belakang sekolah tetapi sampai disana dia juga tidak menemukan Rissa. Rara tidak menyerah mencari Rissa dia juga mencari ke tempat lain dari perpus hingga ke rooftop tapi tetap saja tidak menemukan Rissa.

Di pertengahan jalan Xaviera melihat seorang laki-laki berwajah tampan dan datar memakai almamater osis yang baru saja keluar dari ruangan khusus ketua osis. Laki laki itu menutup pintu ruangannya lalu berbalik badan ingin ke perpus saat berbalik badan dia di kaget kan dengan keberadaan gadis di depannya yang tak lain adalah Xaviera. Rafael ketua osis MHS itu sudah mengenal Rara lumayan lama dia mengenal Rara dari sepupu laki-laki nya yang bersekolah di tempat Rara sekolah dia juga tahu jika Xaviera pemilik MHS begitu juga dengan guru-guru tahu siapa Rara dan yang menjadi kepala sekolah MHS Xaviera menyuruh anggota sesama mafia nya yang menjadi kepala sekolah karna kebetulan anggota itu sudah lulus sekolah dia bilang kepada Rara dia bosan ingin mencoba hal baru, Rara yang mendengar ucapan lelaki itu akhirnya menawarkan lelaki itu untuk menjadi kepala sekolah di MHS agar sekalian memantau keadaan sekolah dan lelaki itu menerima tawaran Rara laki-laki itu bernama  Vanello Aditama Maheswari kerap di panggil Nello.

Rafael menutupi keterkejutannya dengan raut wajah datar lalu berdehem sebentar untuk menghilangkan rasa keterkejutannya.

''Ekhem'' Rafael berdehem dan menatap rara, Rara yang di tatap rafael menaikan satu alisnya.

''Lo mau kemana Ra?'' tanya Rafael sedikit canggung dan kebetulan koridor sekitar ruangan osis sepi karna memang jarang di lewati.

''Cari Qi eh maksudnya Clarissa'' ucap Xaviera, dia ingin menyebut Qilla tetapi dia lupa jika murid MHS memanggil dengan sebutan Clarissa atau Rissa.

''Mau gue bantu'' tawar Rafael pada Xaviera , Rara berpikir sejenak lalu dia mengangguk lagian tidak ada salahnya menerima tawaran Rafael.

Akhirnya Rafael dan Xaviera berjalan beriringan dan tidak ada yang membuka suara, suasana begitu hening karna mereka sama-sama canggung, Kini Rafael dan Rara menelusuri koridor yang tidak terlalu ramai karna siswa/i sedang berada di kantin sebagian juga ada yang berada di lapangan basket dan tempat lainnya, Di pertengahan jalan Rafael dan Rara mendengar teriakan seseorang yang memanggil nama Rafael dan berlari ke arah mereka dengan nafas tidak beraturan. Rara dan rafael menghentikan langkah kaki mereka lalu menatap siswa laki-laki itu.

''Hosh hosh hosh Ra-Rafael di kantin'' Laki-laki itu berhenti berbicara masih mengatur nafasnya sedangkan Rafael masih menatap bingung laki-laki di depannya sedangkan Xaviera masih menatap datar.

''Raf sekarang lo harus ke kantin lantai 2 si Rissa sama Shaka berantem, kepala rissa di benturin kita-kita gak ada yang berani pisahin, teman Shaka udah coba pisahin tetap gak bisa lo harus kesana sebelum Shaka tambah gila." Ucap siswa yang bernama Rio Pratama Adiguna di panggil Rio.

Mendengar itu Xaviera yang berada di samping Rafael langsung saja melenggang pergi dan di susul oleh Rafael, Rio melihat Rafael pergi pun langsung saja memasuki kelasnya karna sebentar lagi bell masuk berbunyi.

Sesampainya di kantin Rafael dan Xaviera menatap ke arah kerumunan siswa/i yang memenuhi lantai 2, Rafael dan Rara langsung saja menerobos kerumunan itu lalu atensi keduanya menatap Shaka dkk+ Keysa yang sedang menangis di pelukan Dio dan Shaka yang akan segera membenturkan kepala Rissa ke tembok, sebelum itu terjadi Rafael lebih dulu menghentikan.

Flashback off...

Publish|| 21 Juli 2023

Revisi|| 6 Oktober 2023


Twins Antagonis Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang